FSRD IKJ Gelar Pameran Virtual Face to Face

Kamis, 25 November 2021 - 21:34 WIB
Karya Dosen FSRD IKJ Walid Syarthowi Basmalah berjudul Dipaksa Terbiasa. Karya ini bisa dinikmati di pameran virtual yang digelar FSRD IKJ selama sebulan, 24 November-24 Desember 2021. FOTO/TANGKAPAN LAYAR
JAKARTA - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Insitut Kesenian Jakarta (IKJ) menggelar pameran virtual bertema 'Face to Face'. Pameran yang mengangkat tentang isu pandemi Covid-19 ini akan berlangsung selama sebulan, 24 November hingga 24 Desember 2021.

Pameran virtual Face to Face dibuka oleh Dekan FSRD IKJ Anindyo Widito, Rabu (24/11/2021). Pembukaan berlangsung unik sesuai dengan konsep pameran, yakni mengajak seluruh peserta menggunakan masker selama acara dan simbolisasi membuka masker secara virtual saat pameran diresmikan.

"Peserta pameran melibatkan 15 pengajar FSRD IKJ dengan menyuguhkan karya-karya dwi matra, tri matra, dan digital mengangkat seputar isu pandemi yang dikemas dalam pameran virtual Face to Face. Karya-karya pameran Face to Face juga telah melalui proses kurasi oleh kurator Asep Topan," kata Anindyo Widito dalam keterangan tertulisnya dikutip, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Konsistensi Animakini FSRD IKJ, Semangat Mengeksplorasi dan Berkolaborasi





Peserta pameran adalah Danny Yuwanda Gazewanny, Tri Aru Wiratno, Boedhatmaka Darsono, Guntur Wibowo, Lucky Wijayanti, Oky Arfie Hutabarat, Walid Syarthowi Basmalah, Bambang Tri Rahadian, Saut Irianto Manik, Nicholas Wila Adi Pratama, Budi PM Tobing, Hilman Syafriadi, Ehwan Kurniawan, Rasuardie, dan Saut Miduk Togatorop.

Kurator Asep Topan menjelaskan, face to face atau diartikan sebagai tatap muka yang telah mengalami pergeseran makna saat pandemi Covid-19. "Proses interaksi face to face yang sebelumnya diartikan secara harfiah, telah beralih menjadi makna konotatif yang dilakukan tanpa pertemuan fisik atau tatap muka. Baik dalam proses belajar mengajar, ataupun interaksi sosial pada umumnya," katanya.

Dengan adanya pembatasan pergerakan manusia untuk mengatasi pandemi Covid-19, umumnya pertemuan tatap muka dilakukan secara daring. Internet telah menjadi alat penting bagi akses masyarakat untuk belajar, bermain, mendapatkan hiburan, dan interaksi sosial. Singkatnya, semua bisa mendapat banyak keuntungan dari menghabiskan waktu di ruang digital.

Di lain sisi, perilaku yang berubah ini tidak selalu menjadi hal positif. Beberapa penelitian menunjukan adanya dampak buruk dari pola interaksi kita melalui layar (screen) seperti kurangnya aktivitas fisik, hingga gangguan kesehatan mental.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More