Promosikan Bahasa Indonesia, 12 Negara Ikut Kompetisi Mendongeng SEAQIL
Sabtu, 11 Desember 2021 - 21:58 WIB
JAKARTA - Southeast Asia Ministers of Education Organization, Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (SEAMEO QITEP) in Language ( SEAQIL ) menggelar kompetisi mendongeng cerita Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) bertajuk 'Kompetisi Mendongeng: Cerita BIPA 2021'.
Direktur SEAQIL Luh Anik Mayani, mengungkapkan, kompetisi mendongeng cerita BIPA 2021 berhasil menarik minat 37 tim yang masing-masing terdiri atas satu guru dan satu pembelajar BIPA dari 12 negara.
Negara-negara tersebut adalah Aruba, Australia, Cina, Filipina, India, Jerman, Myanmar, Nigeria, Spanyol, Tanzania, Thailand, dan Uganda. Masing-masing tim mengirimkan satu video karya dan telah diseleksi secara administratif dan substantif oleh dewan juri.
Proses penjurian kompetisi ini, diuraikan Anik, melibatkan praktisi dan pengajar BIPA dari lembaga/asosiasi BIPA mitra, baik dari dalam dan luar negeri, di antaranya: dari Keio University Shonan Fujiwa Campus, Yale University, Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA), serta APBIPA Bali.
“SEAQIL memilih dewan juri di luar lembaga untuk memastikan netralitas penilaian dan menjunjung tinggi profesionalisme penyelenggaraan kompetisi,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (11/12/2021).
Ia menguraikan, kriteria seleksi video meliputi relevansi tema cerita, kelancaran berbahasa, kualitas video, dan kreativitas. Sementara itu, kriteria dalam penampilan langsung untuk menentukan tiga pemenang terbaik dan tiga pemenang harapan meliputi kelancaran berbahasa dan kreativitas.
“SEAQIL mengapresiasi seluruh kontestan dari berbagai negara yang telah berkompetisi, serta kepada dewan juri yang telah memberikan sumbangsih terbaik dalam proses seleksi,” ujarnya.
Direktur SEAQIL Luh Anik Mayani, mengungkapkan, kompetisi mendongeng cerita BIPA 2021 berhasil menarik minat 37 tim yang masing-masing terdiri atas satu guru dan satu pembelajar BIPA dari 12 negara.
Negara-negara tersebut adalah Aruba, Australia, Cina, Filipina, India, Jerman, Myanmar, Nigeria, Spanyol, Tanzania, Thailand, dan Uganda. Masing-masing tim mengirimkan satu video karya dan telah diseleksi secara administratif dan substantif oleh dewan juri.
Proses penjurian kompetisi ini, diuraikan Anik, melibatkan praktisi dan pengajar BIPA dari lembaga/asosiasi BIPA mitra, baik dari dalam dan luar negeri, di antaranya: dari Keio University Shonan Fujiwa Campus, Yale University, Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA), serta APBIPA Bali.
“SEAQIL memilih dewan juri di luar lembaga untuk memastikan netralitas penilaian dan menjunjung tinggi profesionalisme penyelenggaraan kompetisi,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (11/12/2021).
Baca Juga
Ia menguraikan, kriteria seleksi video meliputi relevansi tema cerita, kelancaran berbahasa, kualitas video, dan kreativitas. Sementara itu, kriteria dalam penampilan langsung untuk menentukan tiga pemenang terbaik dan tiga pemenang harapan meliputi kelancaran berbahasa dan kreativitas.
“SEAQIL mengapresiasi seluruh kontestan dari berbagai negara yang telah berkompetisi, serta kepada dewan juri yang telah memberikan sumbangsih terbaik dalam proses seleksi,” ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda