Promosikan Bahasa Indonesia, 12 Negara Ikut Kompetisi Mendongeng SEAQIL
loading...
A
A
A
JAKARTA - Southeast Asia Ministers of Education Organization, Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (SEAMEO QITEP) in Language ( SEAQIL ) menggelar kompetisi mendongeng cerita Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) bertajuk 'Kompetisi Mendongeng: Cerita BIPA 2021'.
Direktur SEAQIL Luh Anik Mayani, mengungkapkan, kompetisi mendongeng cerita BIPA 2021 berhasil menarik minat 37 tim yang masing-masing terdiri atas satu guru dan satu pembelajar BIPA dari 12 negara.
Negara-negara tersebut adalah Aruba, Australia, Cina, Filipina, India, Jerman, Myanmar, Nigeria, Spanyol, Tanzania, Thailand, dan Uganda. Masing-masing tim mengirimkan satu video karya dan telah diseleksi secara administratif dan substantif oleh dewan juri.
Proses penjurian kompetisi ini, diuraikan Anik, melibatkan praktisi dan pengajar BIPA dari lembaga/asosiasi BIPA mitra, baik dari dalam dan luar negeri, di antaranya: dari Keio University Shonan Fujiwa Campus, Yale University, Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA), serta APBIPA Bali.
“SEAQIL memilih dewan juri di luar lembaga untuk memastikan netralitas penilaian dan menjunjung tinggi profesionalisme penyelenggaraan kompetisi,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (11/12/2021).
Ia menguraikan, kriteria seleksi video meliputi relevansi tema cerita, kelancaran berbahasa, kualitas video, dan kreativitas. Sementara itu, kriteria dalam penampilan langsung untuk menentukan tiga pemenang terbaik dan tiga pemenang harapan meliputi kelancaran berbahasa dan kreativitas.
“SEAQIL mengapresiasi seluruh kontestan dari berbagai negara yang telah berkompetisi, serta kepada dewan juri yang telah memberikan sumbangsih terbaik dalam proses seleksi,” ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Anang Ristanto, atas nama Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, membuka secara resmi kompetisi ini.
Ia mengatakan, SEAQIL terus bekerja optimal membuat Bahasa Indonesia mendunia. “Selamat pada SEAQIL yang giat mendukung Kemendikbudristek meningkatkan kualitas Guru BIPA,” ucapnya.
Anang menyebut, SEAQIL konsisten bekerja sama dengan beberapa kedutaan, melakukan pelatihan metodologi pengajaran BIPA bagi mahasiswa calon guru BIPA supaya kualitasnya makin baik.
Hal ini, kata dia, sangat sejalan mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Tahun 2024, dilanjutkan Anang, Kemendikbudristek menargetkan 100 ribu pemelajar baru BIPA.
“Target ini harus terealisasi dan membutuhkan dukungan semua pihak. Kemendikbudristek sangat mengapresiasi SEAQIL yang telah mengadakan Kompetisi Mendongeng: Cerita BIPA 2021 untuk meningkatkan motivasi dan minat orang asing untuk belajar Bahasa Indonesia. Peserta kompetisi yang berasal dari berbagai negara menunjukkan tingginya antusiasme pengajar dan pemelajar BIPA dalam menguasai Bahasa Indonesia,” ucap Anang.
Anang menuturkan, para pengajar BIPA merupakan duta diplomasi bangsa, tidak hanya dalam membuat Bahasa Indonesia mendunia, tapi juga memajukan bidang kebudayaan dan teknologi. Kompetisi mendongeng cerita BIPA menampilkan enam tim yang berkompetisi dalam penampilan langsung.
Yaitu: dua tim berasal dari institusi penyelenggara BIPA di Filipina, yaitu KBRI Manila dan Neuva Ecija University of Science and Technology; dua tim berasal dari Hochschule Konstanz fĂĽr Technik, Wirtschaft und Gestaltung, Jerman; serta dua tim berasal Universitas Sanata Dharma dan Universitas Mahasaraswati Denpasar, Indonesia.
Seluruh finalis menunjukkan kebolehannya di hadapan dewan juri. Diuraikan Anik, para pemenang dalam kompetisi ini akan mendapatkan uang pembinaan dengan total Rp10,5 juta.
Acara juga dihadiri perwakilan sejumlah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Filipina, Jepang, Jerman, Mesir, Rusia, Turki, dan Vietnam, serta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk Persatuan Emirat Arab. Lomba ini didukung Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, serta sejumlah perguruan tinggi mitra dan lembaga lainnya.
SEAQIL merupakan salah satu pusat regional dari Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. SEAQIL berada di bawah koordinasi Kemendikbudristek dan berfokus pada pengembangan kualitas Guru BIPA serta Bahasa Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin, serta tenaga kependidikan melalui pelatihan, seminar, lokakarya, jejaring, dan pelayanan lainnya.
Direktur SEAQIL Luh Anik Mayani, mengungkapkan, kompetisi mendongeng cerita BIPA 2021 berhasil menarik minat 37 tim yang masing-masing terdiri atas satu guru dan satu pembelajar BIPA dari 12 negara.
Negara-negara tersebut adalah Aruba, Australia, Cina, Filipina, India, Jerman, Myanmar, Nigeria, Spanyol, Tanzania, Thailand, dan Uganda. Masing-masing tim mengirimkan satu video karya dan telah diseleksi secara administratif dan substantif oleh dewan juri.
Proses penjurian kompetisi ini, diuraikan Anik, melibatkan praktisi dan pengajar BIPA dari lembaga/asosiasi BIPA mitra, baik dari dalam dan luar negeri, di antaranya: dari Keio University Shonan Fujiwa Campus, Yale University, Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA), serta APBIPA Bali.
“SEAQIL memilih dewan juri di luar lembaga untuk memastikan netralitas penilaian dan menjunjung tinggi profesionalisme penyelenggaraan kompetisi,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (11/12/2021).
Ia menguraikan, kriteria seleksi video meliputi relevansi tema cerita, kelancaran berbahasa, kualitas video, dan kreativitas. Sementara itu, kriteria dalam penampilan langsung untuk menentukan tiga pemenang terbaik dan tiga pemenang harapan meliputi kelancaran berbahasa dan kreativitas.
“SEAQIL mengapresiasi seluruh kontestan dari berbagai negara yang telah berkompetisi, serta kepada dewan juri yang telah memberikan sumbangsih terbaik dalam proses seleksi,” ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Anang Ristanto, atas nama Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, membuka secara resmi kompetisi ini.
Ia mengatakan, SEAQIL terus bekerja optimal membuat Bahasa Indonesia mendunia. “Selamat pada SEAQIL yang giat mendukung Kemendikbudristek meningkatkan kualitas Guru BIPA,” ucapnya.
Anang menyebut, SEAQIL konsisten bekerja sama dengan beberapa kedutaan, melakukan pelatihan metodologi pengajaran BIPA bagi mahasiswa calon guru BIPA supaya kualitasnya makin baik.
Hal ini, kata dia, sangat sejalan mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Tahun 2024, dilanjutkan Anang, Kemendikbudristek menargetkan 100 ribu pemelajar baru BIPA.
“Target ini harus terealisasi dan membutuhkan dukungan semua pihak. Kemendikbudristek sangat mengapresiasi SEAQIL yang telah mengadakan Kompetisi Mendongeng: Cerita BIPA 2021 untuk meningkatkan motivasi dan minat orang asing untuk belajar Bahasa Indonesia. Peserta kompetisi yang berasal dari berbagai negara menunjukkan tingginya antusiasme pengajar dan pemelajar BIPA dalam menguasai Bahasa Indonesia,” ucap Anang.
Anang menuturkan, para pengajar BIPA merupakan duta diplomasi bangsa, tidak hanya dalam membuat Bahasa Indonesia mendunia, tapi juga memajukan bidang kebudayaan dan teknologi. Kompetisi mendongeng cerita BIPA menampilkan enam tim yang berkompetisi dalam penampilan langsung.
Yaitu: dua tim berasal dari institusi penyelenggara BIPA di Filipina, yaitu KBRI Manila dan Neuva Ecija University of Science and Technology; dua tim berasal dari Hochschule Konstanz fĂĽr Technik, Wirtschaft und Gestaltung, Jerman; serta dua tim berasal Universitas Sanata Dharma dan Universitas Mahasaraswati Denpasar, Indonesia.
Seluruh finalis menunjukkan kebolehannya di hadapan dewan juri. Diuraikan Anik, para pemenang dalam kompetisi ini akan mendapatkan uang pembinaan dengan total Rp10,5 juta.
Acara juga dihadiri perwakilan sejumlah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Filipina, Jepang, Jerman, Mesir, Rusia, Turki, dan Vietnam, serta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk Persatuan Emirat Arab. Lomba ini didukung Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, serta sejumlah perguruan tinggi mitra dan lembaga lainnya.
SEAQIL merupakan salah satu pusat regional dari Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. SEAQIL berada di bawah koordinasi Kemendikbudristek dan berfokus pada pengembangan kualitas Guru BIPA serta Bahasa Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin, serta tenaga kependidikan melalui pelatihan, seminar, lokakarya, jejaring, dan pelayanan lainnya.
(mpw)