Wapres Ungkap 2 Tantangan Dunia Pendidikan Tinggi
Sabtu, 18 Desember 2021 - 12:57 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut saat ini ada dua fenomena perubahan wajah dunia pendidikan. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi dunia pendidikan tinggi .
Tantangan pertama, menurut Ma'ruf, adalah hadirnya platform online penyedia layanan pendidikan dan pelatihan dengan valuasi aset miliaran dolar. "Namun, uniknya, lembaga-lembaga ini barangkali tidak memiliki gedung kampus layaknya universitas terkemuka dunia. Beberapa nama yang kita kenal, yaitu Udemy, Coursera, ataupun Ruangguru yang berasal dari Indonesia," katanya saat memberikan sambutan pada acara The 5th International Seminar And Conference On Global Issues 2021, Sabtu (18/12/2021).
Tantangan kedua adalah hadirnya generasi yang lahir dan tumbuh di era teknologi digital. Ma'ruf mengatakan bahwa mereka adalah generasi digital native yang sangat piawai memanfaatkan teknologi digital dalam hidup keseharian.
"Sebesar apa pun usaha yang dicurahkan oleh generasi seperti saya, yang merupakan digital immigrant, tentu tidak akan sanggup mengimbangi keahlian bermain dengan teknologi seperti para digital native tersebut," ujarnya.
Menurut Ma'ruf, dua tantangan dunia pendidikan tinggi tersebut harus dihadapi bersama dengan baik. "Institusi pendidikan tinggi harus dapat menjaga relevansi dan eksistensinya sebagai pencetak SDM yang unggul, berdaya saing global, dan berakhlak mulia," pungkasnya.
Tantangan pertama, menurut Ma'ruf, adalah hadirnya platform online penyedia layanan pendidikan dan pelatihan dengan valuasi aset miliaran dolar. "Namun, uniknya, lembaga-lembaga ini barangkali tidak memiliki gedung kampus layaknya universitas terkemuka dunia. Beberapa nama yang kita kenal, yaitu Udemy, Coursera, ataupun Ruangguru yang berasal dari Indonesia," katanya saat memberikan sambutan pada acara The 5th International Seminar And Conference On Global Issues 2021, Sabtu (18/12/2021).
Tantangan kedua adalah hadirnya generasi yang lahir dan tumbuh di era teknologi digital. Ma'ruf mengatakan bahwa mereka adalah generasi digital native yang sangat piawai memanfaatkan teknologi digital dalam hidup keseharian.
"Sebesar apa pun usaha yang dicurahkan oleh generasi seperti saya, yang merupakan digital immigrant, tentu tidak akan sanggup mengimbangi keahlian bermain dengan teknologi seperti para digital native tersebut," ujarnya.
Menurut Ma'ruf, dua tantangan dunia pendidikan tinggi tersebut harus dihadapi bersama dengan baik. "Institusi pendidikan tinggi harus dapat menjaga relevansi dan eksistensinya sebagai pencetak SDM yang unggul, berdaya saing global, dan berakhlak mulia," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda