Mahasiswa, Ini Tips Susun CV Lolos Beasiswa dan Karier di Luar Negeri
Sabtu, 08 Januari 2022 - 15:24 WIB
JAKARTA - Curriculum vitae atau dikenal dengan CV kerap kali digunakan pada rekruitmen pekerjaan. Bahkan, kerap kali beasiswa juga mensyaratkan CV sebagai bentuk pengenalan pribadi melalui data statistik pelamar beasiswa maupun pekerjaan.
Saat ini, berkembang CV ATS (curriculum vitae applicant system program) yaitu software atau program yang memiliki fungsi menscreening CV secara online. Namun belum banyak masyarakat maupun mahasiswa yang mengetahui CV ATS, terutama bagi pelamar yang mengajukan lamaran ke luar negeri.
Sehingga sebagai upaya pengenalan dan berbagi tips sukses lolos tahap CV ATS, Direktorat Pengembangan Karier, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) UNAIR berkerja sama dengan Wall Street English mengelar webinar “CV ATS Friendly Making”.
Materi mengenai CV ATS friendly making dibawakan oleh Ryan Blasczyk yang merupakan mentor dari Wall Street English. Ryan mengungkapkan, CV ATS merupakan suatu dokumen pribadi yang dapat menggambarkan bagaimana kualitas dari pelamar tersebut, terutama bagi fresh graduate yang akan mengajukan lamaran utamanya ke perusahaan internasional maupun beasiswa luar negeri.
“Akan tetapi CV ATS di tiap daerah sangatlah berbeda, karena bergantung akan negara, maupun perusahaan yang dituju,” jelasnya melansir laman resmi Unair di unair.ac.id, Sabtu (8/1/2022).
Selai itu, sambung Ryan, pengajuan CV ATS harus sesuai dengan skill maupun latar belakang pendidikan yang dimiliki. Karena apabila seseorang apply suatu pekerjaan tertentu yang tidak sesuai dengan latar belakang skill maupun pendidikan yang dimiliki, maka secara otomatis orang tersebut tidak lolos tahap CV ATS.
“Semisal kalian ingin menjadi dokter, tapi kalian lulusan sarjana pendidikan, maka secara otomatis kalian tidak diterima karena mendaftar pada kualifikasi yang tidak sesuai dengan latar belakang kalian,” ungkapnya.
Di akhir materi, Ryan menekankan untuk selalu meningkatkan kapasitas maupun kualitas bahasa Inggris, terutama bagi yang ingin mengajukan lamaran pekerjaan maupun beasiswa. Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang banyak digunakan di berbagai negara di dunia.
“Bahasa Inggris itu penting, karena kalau kalian tidak bisa bahasa Inggris. Maka kalian akan kerepotan dalam menyusun CV ATS karena semuanya menggunakan bahasa Inggris untuk yang ingin melamar pekerjaan maupun beasiswa di luar negeri,” tutupnya.
Saat ini, berkembang CV ATS (curriculum vitae applicant system program) yaitu software atau program yang memiliki fungsi menscreening CV secara online. Namun belum banyak masyarakat maupun mahasiswa yang mengetahui CV ATS, terutama bagi pelamar yang mengajukan lamaran ke luar negeri.
Baca Juga
Sehingga sebagai upaya pengenalan dan berbagi tips sukses lolos tahap CV ATS, Direktorat Pengembangan Karier, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) UNAIR berkerja sama dengan Wall Street English mengelar webinar “CV ATS Friendly Making”.
Materi mengenai CV ATS friendly making dibawakan oleh Ryan Blasczyk yang merupakan mentor dari Wall Street English. Ryan mengungkapkan, CV ATS merupakan suatu dokumen pribadi yang dapat menggambarkan bagaimana kualitas dari pelamar tersebut, terutama bagi fresh graduate yang akan mengajukan lamaran utamanya ke perusahaan internasional maupun beasiswa luar negeri.
“Akan tetapi CV ATS di tiap daerah sangatlah berbeda, karena bergantung akan negara, maupun perusahaan yang dituju,” jelasnya melansir laman resmi Unair di unair.ac.id, Sabtu (8/1/2022).
Selai itu, sambung Ryan, pengajuan CV ATS harus sesuai dengan skill maupun latar belakang pendidikan yang dimiliki. Karena apabila seseorang apply suatu pekerjaan tertentu yang tidak sesuai dengan latar belakang skill maupun pendidikan yang dimiliki, maka secara otomatis orang tersebut tidak lolos tahap CV ATS.
“Semisal kalian ingin menjadi dokter, tapi kalian lulusan sarjana pendidikan, maka secara otomatis kalian tidak diterima karena mendaftar pada kualifikasi yang tidak sesuai dengan latar belakang kalian,” ungkapnya.
Di akhir materi, Ryan menekankan untuk selalu meningkatkan kapasitas maupun kualitas bahasa Inggris, terutama bagi yang ingin mengajukan lamaran pekerjaan maupun beasiswa. Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang banyak digunakan di berbagai negara di dunia.
“Bahasa Inggris itu penting, karena kalau kalian tidak bisa bahasa Inggris. Maka kalian akan kerepotan dalam menyusun CV ATS karena semuanya menggunakan bahasa Inggris untuk yang ingin melamar pekerjaan maupun beasiswa di luar negeri,” tutupnya.
(mpw)
tulis komentar anda