Covid-19 Mengganas, Ridwan Kamil Izinkan Kota Bogor Setop PTM
Senin, 31 Januari 2022 - 21:09 WIB
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat mengizinkan Pemerintah Kota Bogor menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Kota Hujan itu.
"Dari semua daerah (di Jabar), Kota Bogor kami setujui PTM -nya akan diberhentikan dulu, ditunda (karena) ada kenaikan kasus di sekolah yang juga berhubungan dengan domisili dari wilayah tempat sekolah itu ada," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (31/1/2022).
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, kebijakan penghentian sementara PTM di Kota Bogor tersebut berdasarkan permintaan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
"Pak Bima Arya Wali Kota Bogor menyampaikan sebuah fenomena, sehingga kami izinkan," katanya.
Kang Emil juga meminta seluruh bupati dan wali kota di Jabar turut memantau pergerakan kasus Covid-19 di wilayahnya masing-masing, terutama di lingkungan sekolah.
"Kami minta semua kepala daerah memonitor, tapi per hari ini karena memang episentrumnya ada di Bogor, Depok, Bekasi memang rata-rata kemungkinan ada perubahan-perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," katanya.
"Tapi kasus yang terukur baru di Kota Bogor, tapi feeling saya Depok, bekasi kelihatannya memiliki pola peningkatan yang sama juga di titik sekolah. Jadi saya minta dievaluasi," tandas Kang Emil.
"Dari semua daerah (di Jabar), Kota Bogor kami setujui PTM -nya akan diberhentikan dulu, ditunda (karena) ada kenaikan kasus di sekolah yang juga berhubungan dengan domisili dari wilayah tempat sekolah itu ada," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (31/1/2022).
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, kebijakan penghentian sementara PTM di Kota Bogor tersebut berdasarkan permintaan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
"Pak Bima Arya Wali Kota Bogor menyampaikan sebuah fenomena, sehingga kami izinkan," katanya.
Kang Emil juga meminta seluruh bupati dan wali kota di Jabar turut memantau pergerakan kasus Covid-19 di wilayahnya masing-masing, terutama di lingkungan sekolah.
"Kami minta semua kepala daerah memonitor, tapi per hari ini karena memang episentrumnya ada di Bogor, Depok, Bekasi memang rata-rata kemungkinan ada perubahan-perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," katanya.
"Tapi kasus yang terukur baru di Kota Bogor, tapi feeling saya Depok, bekasi kelihatannya memiliki pola peningkatan yang sama juga di titik sekolah. Jadi saya minta dievaluasi," tandas Kang Emil.
(mpw)
tulis komentar anda