4 Mahasiswa UI Buat Mesin Cetak Printbox yang Aman dari Pencurian Data
Kamis, 10 Februari 2022 - 07:08 WIB
JAKARTA - Empat mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Alif Hikmah Fikri (Fakultas Teknik UI/FTUI), Joshua Alviando (FT UI), Ardanto Finkan Septa (Fakultas Ilmu Komputer UI), dan Yoga Dwi Adityaputra (FT UI) membuat mesin cetak yang didesain untuk menghasilkan dokumen yang aman dan praktis.
Mereka mengadopsi cara kerja vending machine dalam menciptakan Printbox, yaitu alat cetak dokumen yang dapat diakses secara mandiri.
Ketika keamanan data merupakan isu penting yang diperbincangkan publik, maka alat seperti Printbox boleh jadi suatu kebutuhan. Bocornya data, baik karena pencurian maupun keteledoran pemilik data, merupakan penyebab munculnya tindak kriminalitas.
Ini bisa terjadi, misalnya, karena pemilik data mencetak data pribadi, seperti KTP, kartu keluarga, dan buku tabungan di konter fotokopi. Alif Hikmah dan tiga rekannya terinspirasi dari hal itu dalam mewujudkan mesin Printbox.
“Cara kerja mesin ini sangat mudah. Buka website Inventing.id, kemudian pilih upload document. Setelah itu, akan muncul pilihan cetak warna atau hitam putih serta jumlah salinan dan halaman yang akan dicetak,” katanya CEO Inventing.id Alif melalui siaran pers, dikutip Kamis (10/2/2022).
“Setelah memilih dokumen, pengguna diarahkan melakukan pembayaran menggunakan digital payment. Pengguna akan mendapatkan QR code untuk di-scan di Printbox terdekat. Proses upload dokumen ini tidak lama, kurang lebih hanya satu menit,” imbuhnya.
Printbox menawarkan harga yang bersahabat untuk ukuran rata-rata mahasiswa, karena tarif cetak hanya Rp500–Rp1.000 per lembar. Alat ini juga menjawab kekhawatiran mahasiswa terkait keamanan data. Menurutnya, dokumen yang terunggah di server akan terkunci, sehingga tidak ada yang dapat mengaksesnya.
Baca: Inovasi, Mahasiswa UP Gabungkan Energi Gelombang Air Laut dan Tenaga Angin
Setelah tercetak, dokumen akan otomatis terhapus sehingga dokumen tersebut tetap aman. Ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi data pengguna agar tidak terjadi kebocoran dan pencurian data.
Mereka mengadopsi cara kerja vending machine dalam menciptakan Printbox, yaitu alat cetak dokumen yang dapat diakses secara mandiri.
Ketika keamanan data merupakan isu penting yang diperbincangkan publik, maka alat seperti Printbox boleh jadi suatu kebutuhan. Bocornya data, baik karena pencurian maupun keteledoran pemilik data, merupakan penyebab munculnya tindak kriminalitas.
Ini bisa terjadi, misalnya, karena pemilik data mencetak data pribadi, seperti KTP, kartu keluarga, dan buku tabungan di konter fotokopi. Alif Hikmah dan tiga rekannya terinspirasi dari hal itu dalam mewujudkan mesin Printbox.
“Cara kerja mesin ini sangat mudah. Buka website Inventing.id, kemudian pilih upload document. Setelah itu, akan muncul pilihan cetak warna atau hitam putih serta jumlah salinan dan halaman yang akan dicetak,” katanya CEO Inventing.id Alif melalui siaran pers, dikutip Kamis (10/2/2022).
“Setelah memilih dokumen, pengguna diarahkan melakukan pembayaran menggunakan digital payment. Pengguna akan mendapatkan QR code untuk di-scan di Printbox terdekat. Proses upload dokumen ini tidak lama, kurang lebih hanya satu menit,” imbuhnya.
Printbox menawarkan harga yang bersahabat untuk ukuran rata-rata mahasiswa, karena tarif cetak hanya Rp500–Rp1.000 per lembar. Alat ini juga menjawab kekhawatiran mahasiswa terkait keamanan data. Menurutnya, dokumen yang terunggah di server akan terkunci, sehingga tidak ada yang dapat mengaksesnya.
Baca: Inovasi, Mahasiswa UP Gabungkan Energi Gelombang Air Laut dan Tenaga Angin
Setelah tercetak, dokumen akan otomatis terhapus sehingga dokumen tersebut tetap aman. Ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi data pengguna agar tidak terjadi kebocoran dan pencurian data.
Lihat Juga :
tulis komentar anda