Tips Raih Beasiswa IISMA dari Mahasiswa ITB yang Berhasil ke Spanyol
Sabtu, 12 Februari 2022 - 12:18 WIB
Di acara tersebut, Harry dan teman-temannya memperkenalkan budaya Indonesia dalam bentuk masakan, drama legenda Indonesia, dan nyanyian daerah, seperti “Yamko Rambe Yamko” kepada teman-temannya di UGR. Ada sekitar 200 orang yang datang, termasuk beberapa dosen Harry di UGR.
Harry sendiri berperan sebagai salah satu penyanyi paduan suara. Yang paling tidak disangka adalah bahwa audiens sangat mengapresiasi acaranya. “Keren sekali!” ujar Harry menirukan ucapan temannya.
Bahkan, beberapa audiens menyalakan senter telepon genggam mereka sambil melambai-lambai saat lagu dinyanyikan. Harry juga mengaku bahwa ia merinding dan amat bangga menjadi warga negara Indonesia saat ia menyanyikan lagu “Indonesia Raya” kepada audiens.
Baca juga: Beasiswa Kuliah Fashion S1-S2 di IFA Paris Kembali Dibuka
Selain pengalaman tersebut, Harry juga merasakan suasana belajar yang berbeda dengan Indonesia. Sebagai latar belakang, Harry adalah mahasiswa Teknik Informatika 2018, tetapi mata kuliah yang diambil di UGR lebih mengarah pada sosial dan budaya. Maka dari itu, banyak perbedaan yang dirasakan, mulai dari beban dan bentuk tugasnya.
Dari sisi komunikasi, menurutnya, gap antara dosen dan murid di sana lebih dekat sehingga diskusi dapat berjalan lebih lancar. Tidak ada kesungkanan dari murid untuk dosen ketika mereka ingin menyanggah atau menyatakan pendapat. Dosen mengajari murid, tetapi murid juga bisa mengajari dosen.
Selama Harry menjalani seluruh rangkaian kegiatan IISMA, banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang tidak bisa ia lupakan. Ia juga merasa sangat diterima oleh teman-teman IISMA lain dan teman-temannya di Spanyol.
Menurutnya, kegiatan ini amat membentuk kepercayaan diri serta pola pikirnya. Selain itu, ia juga jadi termotivasi untuk melanjutkan studi ke Eropa.
Lihat Juga: Kedubes Amerika Buka Pertukaran Mahasiswa Global 2025, Ini Persyaratan dan Cara Daftarnya
Harry sendiri berperan sebagai salah satu penyanyi paduan suara. Yang paling tidak disangka adalah bahwa audiens sangat mengapresiasi acaranya. “Keren sekali!” ujar Harry menirukan ucapan temannya.
Bahkan, beberapa audiens menyalakan senter telepon genggam mereka sambil melambai-lambai saat lagu dinyanyikan. Harry juga mengaku bahwa ia merinding dan amat bangga menjadi warga negara Indonesia saat ia menyanyikan lagu “Indonesia Raya” kepada audiens.
Baca juga: Beasiswa Kuliah Fashion S1-S2 di IFA Paris Kembali Dibuka
Selain pengalaman tersebut, Harry juga merasakan suasana belajar yang berbeda dengan Indonesia. Sebagai latar belakang, Harry adalah mahasiswa Teknik Informatika 2018, tetapi mata kuliah yang diambil di UGR lebih mengarah pada sosial dan budaya. Maka dari itu, banyak perbedaan yang dirasakan, mulai dari beban dan bentuk tugasnya.
Dari sisi komunikasi, menurutnya, gap antara dosen dan murid di sana lebih dekat sehingga diskusi dapat berjalan lebih lancar. Tidak ada kesungkanan dari murid untuk dosen ketika mereka ingin menyanggah atau menyatakan pendapat. Dosen mengajari murid, tetapi murid juga bisa mengajari dosen.
Selama Harry menjalani seluruh rangkaian kegiatan IISMA, banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang tidak bisa ia lupakan. Ia juga merasa sangat diterima oleh teman-teman IISMA lain dan teman-temannya di Spanyol.
Menurutnya, kegiatan ini amat membentuk kepercayaan diri serta pola pikirnya. Selain itu, ia juga jadi termotivasi untuk melanjutkan studi ke Eropa.
Lihat Juga: Kedubes Amerika Buka Pertukaran Mahasiswa Global 2025, Ini Persyaratan dan Cara Daftarnya
(nz)
tulis komentar anda