Kemendikbudristek Siapkan Program Studi Baru di Politeknik Manufaktur Bandung
Sabtu, 12 Februari 2022 - 15:17 WIB
“Polman jangan hanya menciptakan tukang, jangan hanya menciptakan lulusan sebagai pekerja, tapi juga menjadi wirausahawan. Karena itu, ketika di kampus mahasiswa harus dikenalkan dengan dunia kewirausahaan dan marketing,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (12/2/2022).
Ia juga menekankan perlunya keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan nonteknis (soft skills) dalam dunia kerja. Wikan juga menggarisbawahi pentingnya menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA) di Polman Bandung.
Baca juga: Salip Amerika dan India, Siswa MTs Negeri 1 Pati Borong 103 Medali
Melalui kerja sama ini, kurikulum akan disusun bersama dengan industri dan kalangan praktisi industri untuk mengajar di kampus. Penguatan dengan mitra industri juga harus didorong melalui pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL) dan Teaching Factory (Tefa).
Ditjen Diksi juga telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung pembangunan Kampus 2 Polman. Mulai dari program Kedai Reka, Matching Fund, hingga Kampus Merdeka. “Anggaran itu bisa digunakan untuk melakukan persiapan,” ujarnya.
Seiring berjalannya pembangunan kampus tersebut, Ditjen Diksi telah menyiapkan sejumlah infrastruktur pendukung, termasuk menyiapkan tenaga pengajar yang andal.
“Dosennya harus kita persiapkan dari sekarang. Bila perlu kita sekolahkan dulu ke luar negeri,” pungkasnya.
Ia juga menekankan perlunya keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan nonteknis (soft skills) dalam dunia kerja. Wikan juga menggarisbawahi pentingnya menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA) di Polman Bandung.
Baca juga: Salip Amerika dan India, Siswa MTs Negeri 1 Pati Borong 103 Medali
Melalui kerja sama ini, kurikulum akan disusun bersama dengan industri dan kalangan praktisi industri untuk mengajar di kampus. Penguatan dengan mitra industri juga harus didorong melalui pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL) dan Teaching Factory (Tefa).
Ditjen Diksi juga telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung pembangunan Kampus 2 Polman. Mulai dari program Kedai Reka, Matching Fund, hingga Kampus Merdeka. “Anggaran itu bisa digunakan untuk melakukan persiapan,” ujarnya.
Seiring berjalannya pembangunan kampus tersebut, Ditjen Diksi telah menyiapkan sejumlah infrastruktur pendukung, termasuk menyiapkan tenaga pengajar yang andal.
“Dosennya harus kita persiapkan dari sekarang. Bila perlu kita sekolahkan dulu ke luar negeri,” pungkasnya.
(nz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda