Face Cream Mask dari Kefir Mahasiswa UB Raih Emas di AISEEF
Jum'at, 18 Februari 2022 - 10:15 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) menciptakan face cream mask dari kefir. Karya mereka meraih emas di ajang Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) kategori entrepreneur.
AISEFF telah dilaksanakan secara daring beberapa waktu lalu dan diikuti 350 tim dari 20 negara. Seperti Singapura, Meksiko, Sudan, Mesir, Irak, Hongkong, Filipina, Malaysia, Azerbaijan, Korea Selatan, Yaman, Turki, Makau, Thailand, Iran, Nepal, Vietnam, Brazil, USA, dan Indonesia.
Baca: UNY Siap Terima Mahasiswa Jalur SNMPTN di 60 Prodi
Sementara kefir sendiri adalah produk susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus lactis dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus. Selain bermanfaat sebagai minuman kesehatan, kefir juga baik untuk kesehatan kulit. Sehingga banyak dimanfaatkan sebagai produk kecantikan.
Pasalnya produk berbahan baku susu segar ini memiliki sifat antimikroba yang dapat menangkal bakteri dan jamur. Serta kandungan antioksidan yang tinggi, maka dapat membantu merawat kulit dari pengaruh sinar matahari dan polusi. Antioksidan bekerja melindungi kulit dari dalam keluar dengan menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan.
Baca juga: Aplikasi Polar Mudahkan Akses Layanan Lab Sentral Unpad
Tim yang beranggotakan Rifaldi Fadilah (Fapet-2018), Nanda Nabilah (Fapet-2018), Sayyid Muhammad Djafar (Fapet-2018), dan Nur Aini Azizah FPIK (FPIK-2017) juga menambahkan bunga telang di produknya.
Menurut Rifaldi, bunga bernama latin Clitoria Ternatea L. itu mengandung betasianin dan flavonoid, yang dapat digunakan sebagai pelindung kulit dari sinar matahari.
“Campuran kefir dan bunga telang dapat diformulasikan untuk menghasilkan produk kesehatan kulit alami yaitu face cream mask,” terangnya melansir laman UB di ub.ac.id, dikutip Jumat (18/2/2022).
Lihat Juga: Seleksi Mandiri Skor UTBK di UM Dibuka hingga 22 Juli, Ini 10 Prodi dengan Daya Tampung Terbanyak
AISEFF telah dilaksanakan secara daring beberapa waktu lalu dan diikuti 350 tim dari 20 negara. Seperti Singapura, Meksiko, Sudan, Mesir, Irak, Hongkong, Filipina, Malaysia, Azerbaijan, Korea Selatan, Yaman, Turki, Makau, Thailand, Iran, Nepal, Vietnam, Brazil, USA, dan Indonesia.
Baca: UNY Siap Terima Mahasiswa Jalur SNMPTN di 60 Prodi
Sementara kefir sendiri adalah produk susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus lactis dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus. Selain bermanfaat sebagai minuman kesehatan, kefir juga baik untuk kesehatan kulit. Sehingga banyak dimanfaatkan sebagai produk kecantikan.
Pasalnya produk berbahan baku susu segar ini memiliki sifat antimikroba yang dapat menangkal bakteri dan jamur. Serta kandungan antioksidan yang tinggi, maka dapat membantu merawat kulit dari pengaruh sinar matahari dan polusi. Antioksidan bekerja melindungi kulit dari dalam keluar dengan menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan.
Baca juga: Aplikasi Polar Mudahkan Akses Layanan Lab Sentral Unpad
Tim yang beranggotakan Rifaldi Fadilah (Fapet-2018), Nanda Nabilah (Fapet-2018), Sayyid Muhammad Djafar (Fapet-2018), dan Nur Aini Azizah FPIK (FPIK-2017) juga menambahkan bunga telang di produknya.
Menurut Rifaldi, bunga bernama latin Clitoria Ternatea L. itu mengandung betasianin dan flavonoid, yang dapat digunakan sebagai pelindung kulit dari sinar matahari.
“Campuran kefir dan bunga telang dapat diformulasikan untuk menghasilkan produk kesehatan kulit alami yaitu face cream mask,” terangnya melansir laman UB di ub.ac.id, dikutip Jumat (18/2/2022).
Lihat Juga: Seleksi Mandiri Skor UTBK di UM Dibuka hingga 22 Juli, Ini 10 Prodi dengan Daya Tampung Terbanyak
(nz)
tulis komentar anda