Kemendikbudristek:Kurikulum Merdeka akan Eksplorasi Potensi Siswa
Sabtu, 19 Februari 2022 - 09:26 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai upaya mengatasi krisis pembelajaran ( learning loss ). Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal dengan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum dengan Paradigma Baru tersebut ditawarkan sebagai salah satu opsi pemulihan pembelajaran akibat pandemi.
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Zulfikri Anas mengatakan, bagi siswa, Kurikulum Merdeka dapat mengeksplorasi potensi unik setiap individu yang selama ini terkungkung dengan materi. “Siswa bisa mengeksplor seluruh potensi dirinya melalui pengalaman berbagai cara, misalnya bagaimana merespon lingkungan di sekitarnya,” katanya melalui siaran pers, dikutip Sabtu (19/2/2022).
Zulfikri juga mengatakan, dengan Kurikulum Merdeka para guru dapat memilih format, cara, materi esensial, dan pengalaman apa yang ingin diajarkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
Baca: Guru Honorer Lulus PPPK Tahap 1 Mulai Tanda Tangan Kontrak Kerja
Guru SD Negeri 005 Sekupang, Batam, Kepulauan Riau Stefani Anggia Putri yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolahnya sejak tahun lalu mengungkapkan pembelajaran di sekolah menjadi menyenangkan. “Dengan penerapan Kurikulum Merdeka, pembelajaran dilakukan melalui paradigma baru dan berdiferensiasi sehingga menjadi menyenangkan, berpusat pada siswa, dan sesuai kebutuhan serta tahap kembang siswa,” ungkapnya.
Anggi menyampaikan, Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mewujudkan profil pelajar Pancasila. Menurutnya, penerapan Kurikulum Merdeka sudah dilakukan di sekolahnya mulai Tahun Ajaran 2021/2022. “Kurikulum Merdeka ini mulai kami terapkan pada kelas 1 dan 4 saja sebagai pelaksana sekolah penggerak angkatan 1 Kota Batam, sedangkan kelas 2, 3, 5, dan 6 masih menggunakan kurikulum 2013,” ungkapnya.
Pada awal semester, guru kelas 1 dan 4 melakukan asesmen diagnosis awal bagi siswa. Selanjutnya, pembelajaran dilakukan dengan proyek melalui dua tema setiap tahunnya. “Semester satu kemarin kami mengambil tema gaya hidup berkelanjutan, dengan judul Sampah Kujadikan Teman,” kata Anggi.
Melalui tema tersebut, penerapan Kurikulum Merdeka dilakukan dengan mengajarkan pemanfaatan sampah, pemilahan sampah sesuai jenisnya, hingga mendaur ulang sampah yang bermanfaat. Selain itu, penerapan Kurikulum Merdeka di SD Negeri 005 Sekupang, Batam, juga dilakukan dengan mengenalkan budaya kearifan lokal untuk menanamkan nilai gotong royong, kolaborasi, dan berpikir kritis pada siswa.
Baca juga: Lulusan SMK-Mahasiswa Didorong Terapkan Smart Green House Dongkrak Produktivitas
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Zulfikri Anas mengatakan, bagi siswa, Kurikulum Merdeka dapat mengeksplorasi potensi unik setiap individu yang selama ini terkungkung dengan materi. “Siswa bisa mengeksplor seluruh potensi dirinya melalui pengalaman berbagai cara, misalnya bagaimana merespon lingkungan di sekitarnya,” katanya melalui siaran pers, dikutip Sabtu (19/2/2022).
Zulfikri juga mengatakan, dengan Kurikulum Merdeka para guru dapat memilih format, cara, materi esensial, dan pengalaman apa yang ingin diajarkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
Baca: Guru Honorer Lulus PPPK Tahap 1 Mulai Tanda Tangan Kontrak Kerja
Guru SD Negeri 005 Sekupang, Batam, Kepulauan Riau Stefani Anggia Putri yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolahnya sejak tahun lalu mengungkapkan pembelajaran di sekolah menjadi menyenangkan. “Dengan penerapan Kurikulum Merdeka, pembelajaran dilakukan melalui paradigma baru dan berdiferensiasi sehingga menjadi menyenangkan, berpusat pada siswa, dan sesuai kebutuhan serta tahap kembang siswa,” ungkapnya.
Anggi menyampaikan, Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mewujudkan profil pelajar Pancasila. Menurutnya, penerapan Kurikulum Merdeka sudah dilakukan di sekolahnya mulai Tahun Ajaran 2021/2022. “Kurikulum Merdeka ini mulai kami terapkan pada kelas 1 dan 4 saja sebagai pelaksana sekolah penggerak angkatan 1 Kota Batam, sedangkan kelas 2, 3, 5, dan 6 masih menggunakan kurikulum 2013,” ungkapnya.
Pada awal semester, guru kelas 1 dan 4 melakukan asesmen diagnosis awal bagi siswa. Selanjutnya, pembelajaran dilakukan dengan proyek melalui dua tema setiap tahunnya. “Semester satu kemarin kami mengambil tema gaya hidup berkelanjutan, dengan judul Sampah Kujadikan Teman,” kata Anggi.
Melalui tema tersebut, penerapan Kurikulum Merdeka dilakukan dengan mengajarkan pemanfaatan sampah, pemilahan sampah sesuai jenisnya, hingga mendaur ulang sampah yang bermanfaat. Selain itu, penerapan Kurikulum Merdeka di SD Negeri 005 Sekupang, Batam, juga dilakukan dengan mengenalkan budaya kearifan lokal untuk menanamkan nilai gotong royong, kolaborasi, dan berpikir kritis pada siswa.
Baca juga: Lulusan SMK-Mahasiswa Didorong Terapkan Smart Green House Dongkrak Produktivitas
tulis komentar anda