Kementan Dorong Mahasiswa Politeknik dan Milenial Kembangkan Smart Farming
Selasa, 22 Februari 2022 - 01:27 WIB
BOGOR - Perkembangan dunia pertanian di Indonesia melaju pesat seiring dengan kecanggihan teknologi yang ada di dunia. Momentum itu harus menjadi penyemangat bagi generasi muda milenial untuk mengembangkan dunia agribisnis yang menjanjikan baik dipasar domestik atau internasional.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berulang kali memberikan motivasi kepada generasi milenial bahwa penerapan smart farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian. "Karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19," katanya di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Senin (21/2/2022).
Dia menjelaskan, untuk bersaing di era 4.0 ini ada 5 hal yang harus di pegang oleh pemuda tani milenial yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata. Jika itu semua ada di genggaman kalian impianmu pasti akan terwujud.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa, pertanian modern dengan teknologi smart farming merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan.
Smart farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas, di antaranya adalah Smart Green House, fertigasi berbasis Internet of Things (IoT), Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dan The Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) image processing.
"Penerapan smart farming dapat memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi, peningkatan kualitas dan skala usaha, serta mitigasi iklim melalui penggunaan sumberdaya alam secara bijak", tegas Dedi saat membuka pelatihan agribisnis smart farming yang diselenggarakan di Polbangtan Bogor.
Dihadapan peserta pelatihan agribisnis smart farming yang merupakan perwakilan dari 15 kabupaten lokasi Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) serta peserta Milienial Agricultural Forum (MAF) baik yang tergabung secara offline maupun online, Dedi menegaskan bahwa generasi muda merupakan modal utama dalam pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berulang kali memberikan motivasi kepada generasi milenial bahwa penerapan smart farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian. "Karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19," katanya di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Senin (21/2/2022).
Dia menjelaskan, untuk bersaing di era 4.0 ini ada 5 hal yang harus di pegang oleh pemuda tani milenial yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata. Jika itu semua ada di genggaman kalian impianmu pasti akan terwujud.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa, pertanian modern dengan teknologi smart farming merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan.
Smart farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas, di antaranya adalah Smart Green House, fertigasi berbasis Internet of Things (IoT), Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dan The Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) image processing.
"Penerapan smart farming dapat memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi, peningkatan kualitas dan skala usaha, serta mitigasi iklim melalui penggunaan sumberdaya alam secara bijak", tegas Dedi saat membuka pelatihan agribisnis smart farming yang diselenggarakan di Polbangtan Bogor.
Dihadapan peserta pelatihan agribisnis smart farming yang merupakan perwakilan dari 15 kabupaten lokasi Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) serta peserta Milienial Agricultural Forum (MAF) baik yang tergabung secara offline maupun online, Dedi menegaskan bahwa generasi muda merupakan modal utama dalam pembangunan pertanian.
Lihat Juga :
tulis komentar anda