Mahasiswa UNY Kembangkan Alat Deteksi Jarak Berbasis Raspberry Pi
Sabtu, 26 Maret 2022 - 13:34 WIB
Dalam proses tersebut juga dilakukan instalasi kabel dan penyusunan algoritma dilakukan secara bertahap untuk pendeteksian oleh Camera Raspberry Pi. Program ditulis langsung pada Raspberry Pi 3 Model B+ dan menggunakan bahasa pemograman Python serta Library Open-Cv dan Numpy, dimana wajah yang berhasil terdeteksi diindikasikan dengan kotak biru. Program juga berhasil melakukan pendeteksian terhadap orang dimana orang yang terdeteksi akan diindikasikan dalam kotak berwarna hijau disertai keterangan ‘Person’.
Baca juga: UNS Buka 2 Fakultas Baru, Yuk Daftar
Dira Tri Puspita menjelaskan, cara kerja alat ini adalah kamera mendeteksi adanya orang atau manusia dalam jangkauannya, maka LED indikator 2 akan hidup dan posisi orang tersebut juga terlihat pada layar dan diindikasikan dalam kotak hijau dengan keterangan ‘Person’.
Apabila tidak ada manusia yang terdeteksi dalam jangkauan maka LED indikator 2 akan mati. “Saat alat hidup maka LED indikator 1 akan hidup dan berkedip selama 1 detik terus menerus. Sedangkan, posisi awal untuk LED indikator lainnya yaitu LED indikator 2,3 dan 4 adalah mati,” kata Dira.
Saat kamera mendeteksi ada dua orang yang berjarak kurang dari 1 meter, maka alat akan mendeteksi sebagai pelanggaran Physical Distancing dan mengeluarkan suara peringatan. LED indikator 3 akan hidup dan berkedip selama 0,5 detik terus menerus, pada tampilan Touch Display dua orang tersebut diindikasikan dalam kotak merah.
Suara peringatan dan LED indikator 3 akan mati apabila dua orang tersebut sudah menjaga jarak aman dan tampilan orang yang terdeteksi pada touch display kembali terindikasi dalam kotak hijau. Ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang kesehatan dan pendidikan bermutu.
Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Karya Inovatif.
Baca juga: UNS Buka 2 Fakultas Baru, Yuk Daftar
Dira Tri Puspita menjelaskan, cara kerja alat ini adalah kamera mendeteksi adanya orang atau manusia dalam jangkauannya, maka LED indikator 2 akan hidup dan posisi orang tersebut juga terlihat pada layar dan diindikasikan dalam kotak hijau dengan keterangan ‘Person’.
Apabila tidak ada manusia yang terdeteksi dalam jangkauan maka LED indikator 2 akan mati. “Saat alat hidup maka LED indikator 1 akan hidup dan berkedip selama 1 detik terus menerus. Sedangkan, posisi awal untuk LED indikator lainnya yaitu LED indikator 2,3 dan 4 adalah mati,” kata Dira.
Saat kamera mendeteksi ada dua orang yang berjarak kurang dari 1 meter, maka alat akan mendeteksi sebagai pelanggaran Physical Distancing dan mengeluarkan suara peringatan. LED indikator 3 akan hidup dan berkedip selama 0,5 detik terus menerus, pada tampilan Touch Display dua orang tersebut diindikasikan dalam kotak merah.
Suara peringatan dan LED indikator 3 akan mati apabila dua orang tersebut sudah menjaga jarak aman dan tampilan orang yang terdeteksi pada touch display kembali terindikasi dalam kotak hijau. Ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang kesehatan dan pendidikan bermutu.
Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Karya Inovatif.
(nz)
tulis komentar anda