Lolos UTBK-SBMPTN 2022 tapi Tidak Diambil, Ini Konsekuensinya
Minggu, 03 April 2022 - 11:05 WIB
JAKARTA - Lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN ) adalah impian banyak siswa. SBMPTN merupakan salah satu jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri, selain seleksi lainnya seperti Seleksi Mandiri dan SNMPTN. Tahun ini, SBMPTN 2022 dibuka pada 23 Maret sampai 15 April 2022.
Untuk bisa lolos melalui jalur, siswa harus melewati serangkaian tes tertulis atau Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK ). Nilai yang diperoleh dari UTBK inilah yang akan digunakan untuk mendaftar SBMPTN. Pada saat mendaftar, siswa dapat memilih dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan maksimal dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN.
Para peserta SBMPTN akan dinyatakan lolos atau tidak berdasarkan nilai atau skor UTBK, kuota yang diterima, peminat, dan faktor lainnya. Karena banyaknya pertimbangan tersebut, tentu saja siswa ingin lolos melalui jalur ini dan masuk ke perguruan tinggi maupun universitas negeri pilihannya.
Akan tetapi, meskipun sudah dinyatakan lolos SBMPTN, ada siswa yang tidak mengambilnya karena berbagai alasan. Hal ini perlu menjadi perhatian sebab terdapat konsekuensi yang harus ditanggung jika lolos SBMPTN namun tidak diambil oleh siswa yang bersangkutan.
Konsekuensi bila siswa lolos SBMPTN tetapi tidak mengambil prodi yang dipilihnya, ia tidak bisa mengikuti Seleksi Mandiri di beberapa perguruan tinggi negeri. Hal ini karena nilai UTBK SBMPTN dijadikan sebagai salah satu syarat utama saat mendaftar Seleksi Mandiri. Artinya, nilai UTBK SBMPTN siswa yang lolos SBMPTN tapi tidak mengambilnya tidak dapat digunakan untuk mendaftar di Seleksi Mandiri PTN yang menggunakan nilai UTBK sebagai pertimbangan.
Sebagai catatan, Sleeksi Mandiri dengan pertimbangan nilai UTBK ini tidak hanya diberlakukan di jenjang sarjana S1, tetapi meliputi juga jenjang Diploma 3 dan Diploma IV atau sarjana terapan.
Konsekuensi berikutnya, siswa yang lolos SBMPTN dan tidak mengambilnya, ia harus mencari informasi terkait perguruan tinggi atau universitas negeri yang membuka Seleksi Mandiri namun tidak menggunakan nilai UTBK sebagai bahan pertimbangan.
Untuk menghindari lolos SBMPTN tapi tidak mengambilnya, sebaiknya perhitungkan dengan matang jurusan atau universitas yang ingin diambil. Apakah itu benar-benar jurusan yang ingin ditekuni atau tidak. Selain itu, pertimbangkan juga faktor lainnya, seperti jarak universitas dengan rumah dan biaya yang diperlukan selama aktivitas kuliah, baik itu untuk aktivitas di dalam maupun di luar perkuliahan.
Melansir dari berbagai sumber,
Maria Alexandra Fedho/Litbang MPI
Untuk bisa lolos melalui jalur, siswa harus melewati serangkaian tes tertulis atau Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK ). Nilai yang diperoleh dari UTBK inilah yang akan digunakan untuk mendaftar SBMPTN. Pada saat mendaftar, siswa dapat memilih dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan maksimal dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN.
Para peserta SBMPTN akan dinyatakan lolos atau tidak berdasarkan nilai atau skor UTBK, kuota yang diterima, peminat, dan faktor lainnya. Karena banyaknya pertimbangan tersebut, tentu saja siswa ingin lolos melalui jalur ini dan masuk ke perguruan tinggi maupun universitas negeri pilihannya.
Akan tetapi, meskipun sudah dinyatakan lolos SBMPTN, ada siswa yang tidak mengambilnya karena berbagai alasan. Hal ini perlu menjadi perhatian sebab terdapat konsekuensi yang harus ditanggung jika lolos SBMPTN namun tidak diambil oleh siswa yang bersangkutan.
Konsekuensi bila siswa lolos SBMPTN tetapi tidak mengambil prodi yang dipilihnya, ia tidak bisa mengikuti Seleksi Mandiri di beberapa perguruan tinggi negeri. Hal ini karena nilai UTBK SBMPTN dijadikan sebagai salah satu syarat utama saat mendaftar Seleksi Mandiri. Artinya, nilai UTBK SBMPTN siswa yang lolos SBMPTN tapi tidak mengambilnya tidak dapat digunakan untuk mendaftar di Seleksi Mandiri PTN yang menggunakan nilai UTBK sebagai pertimbangan.
Sebagai catatan, Sleeksi Mandiri dengan pertimbangan nilai UTBK ini tidak hanya diberlakukan di jenjang sarjana S1, tetapi meliputi juga jenjang Diploma 3 dan Diploma IV atau sarjana terapan.
Konsekuensi berikutnya, siswa yang lolos SBMPTN dan tidak mengambilnya, ia harus mencari informasi terkait perguruan tinggi atau universitas negeri yang membuka Seleksi Mandiri namun tidak menggunakan nilai UTBK sebagai bahan pertimbangan.
Untuk menghindari lolos SBMPTN tapi tidak mengambilnya, sebaiknya perhitungkan dengan matang jurusan atau universitas yang ingin diambil. Apakah itu benar-benar jurusan yang ingin ditekuni atau tidak. Selain itu, pertimbangkan juga faktor lainnya, seperti jarak universitas dengan rumah dan biaya yang diperlukan selama aktivitas kuliah, baik itu untuk aktivitas di dalam maupun di luar perkuliahan.
Melansir dari berbagai sumber,
Maria Alexandra Fedho/Litbang MPI
(mpw)
tulis komentar anda