Berusia 15 Tahun, Maziyah Diterima di Unpad Jalur SNMPTN 2022
Jum'at, 08 April 2022 - 10:37 WIB
JAKARTA - Pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN ) 2022 banyak meluluskan para peserta yang akan menjadi mahasiswa pada usia yang masih terbilang sangat muda. Salah satunya Maziyah Sakinah yang diterima di Universitas Padjadjaran ( Unpad ) dalam usia 15 tahun 11 bulan.
May, sapaan akrabnya, mengaku hanya ia yang berhasil lolos SNMPTN di sekolahnya, SMA Islam Assyafi’iyah 02, Bekasi. May sendiri diterima di Prodi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad. “Awalnya ragu waktu mau buka pengumuman, karena di sekolah sudah banyak yang tidak diterima,” kata May, dikutip dari laman resmi Unpad di unpad.ac.id, Jumat (8/4/2022).
Prodi Teknik Pertanian Unpad menjadi pilihan pertama May dalam SNMPTN. May mantap memilih Teknik Pertanian berdasarkan hasil riset dan penelusuran berbagai informasi seputar program studi tersebut. Menurutnya, Prodi Teknik Pertanian memiliki prospek yang luas. Selain itu, ia pun tertarik dengan materi yang dipelajari di prodi tersebut. “Sudah riset banyak, pas lihat studinya saya sangat tertarik,” imbuhnya.
Baca: Kisah Ratu, Diterima di Unair Jalur SNMPTN 2022 dan Baru Berusia 14 Tahun
Perempuan asal Kota Bekasi, Jawa Barat ini juga mantap memilih Unpad sebagai perguruan tinggi untuk melanjutkan studi. Pasalnya, Unpad menjadi perguruan tinggi favoritnya. Banyak teman-teman satu sekolahnya yang mendaftar ke Unpad saat SNMPTN kemarin. “Salah satu yang saya suka, Unpad punya ciri khas baju toganya yang unik. Saya ingin memakai toga itu,” tuturnya.
Masuk SD Usia 4 Tahun
Sejak kecil, May termasuk anak pintar. Karena kemampuannya yang baik, ia disekolahkan di Taman Kanak-Kanak pada usia 3 tahun. Setahun setelahnya, ia dinilai layak untuk masuk ke Sekolah Dasar. Hal ini pun didukung penuh oleh ibunya. Praktis, ia sudah bersekolah di tingkat SD pada usia empat tahun.
Kendati terbilang dini, May dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Hal ini ia tunjukkan dengan keberhasilan meraih peringkat satu sejak kelas 1 hingga kelas 6. Bahkan karena kemampuan akademiknya yang baik, sejak duduk di kelas 4, ia sudah ditawari gurunya untuk mengikuti akselerasi dan diperbolehkan langsung mengikuti Ujian Nasional.
Meski diperbolehkan mengikuti akselerasi, May memilih menolak dan melanjutkan sekolah sesuai tahapan. Tawaran akselerasi juga diterima ketika duduk di bangku SMP. Namun, sekali lagi, ia memilih untuk menempuh pendidikan dengan waktu normal. Di bangku SMP hingga SMA, dia terus menduduki peringkat pertama.
May, sapaan akrabnya, mengaku hanya ia yang berhasil lolos SNMPTN di sekolahnya, SMA Islam Assyafi’iyah 02, Bekasi. May sendiri diterima di Prodi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad. “Awalnya ragu waktu mau buka pengumuman, karena di sekolah sudah banyak yang tidak diterima,” kata May, dikutip dari laman resmi Unpad di unpad.ac.id, Jumat (8/4/2022).
Prodi Teknik Pertanian Unpad menjadi pilihan pertama May dalam SNMPTN. May mantap memilih Teknik Pertanian berdasarkan hasil riset dan penelusuran berbagai informasi seputar program studi tersebut. Menurutnya, Prodi Teknik Pertanian memiliki prospek yang luas. Selain itu, ia pun tertarik dengan materi yang dipelajari di prodi tersebut. “Sudah riset banyak, pas lihat studinya saya sangat tertarik,” imbuhnya.
Baca: Kisah Ratu, Diterima di Unair Jalur SNMPTN 2022 dan Baru Berusia 14 Tahun
Perempuan asal Kota Bekasi, Jawa Barat ini juga mantap memilih Unpad sebagai perguruan tinggi untuk melanjutkan studi. Pasalnya, Unpad menjadi perguruan tinggi favoritnya. Banyak teman-teman satu sekolahnya yang mendaftar ke Unpad saat SNMPTN kemarin. “Salah satu yang saya suka, Unpad punya ciri khas baju toganya yang unik. Saya ingin memakai toga itu,” tuturnya.
Masuk SD Usia 4 Tahun
Sejak kecil, May termasuk anak pintar. Karena kemampuannya yang baik, ia disekolahkan di Taman Kanak-Kanak pada usia 3 tahun. Setahun setelahnya, ia dinilai layak untuk masuk ke Sekolah Dasar. Hal ini pun didukung penuh oleh ibunya. Praktis, ia sudah bersekolah di tingkat SD pada usia empat tahun.
Kendati terbilang dini, May dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Hal ini ia tunjukkan dengan keberhasilan meraih peringkat satu sejak kelas 1 hingga kelas 6. Bahkan karena kemampuan akademiknya yang baik, sejak duduk di kelas 4, ia sudah ditawari gurunya untuk mengikuti akselerasi dan diperbolehkan langsung mengikuti Ujian Nasional.
Meski diperbolehkan mengikuti akselerasi, May memilih menolak dan melanjutkan sekolah sesuai tahapan. Tawaran akselerasi juga diterima ketika duduk di bangku SMP. Namun, sekali lagi, ia memilih untuk menempuh pendidikan dengan waktu normal. Di bangku SMP hingga SMA, dia terus menduduki peringkat pertama.
tulis komentar anda