Kembangkan Riset Bencana, Universitas Telkom Kolaborasi dengan BNPB
Sabtu, 09 April 2022 - 12:53 WIB
Merespon hal ini, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyambut baik peluang yang ditawarkan FAST dan Universitas Telkom ini. Menurutnya, penanggulangan bencana di Indonesia bukan hanya Covid-19, tapi juga yang paling menyita perhatian dunia yaitu kebakaran hutan.
“Meski kita mengetahui Covid-19 ini angka kasusnya sudah melandai, namun masih ada potensi bencana lainnya yaitu kebakaran hutan," kata Suharyanto.
Suharyanto merasa perlu untuk menerapkan teknologi dalam rangka mengoptimalkan tindakan-tindakan pencegahan maupun penanggulangan bencana.
“Maka dari itu, jika kita menggunakan teknologi untuk mendeteksi titik api, saya pikir kita bisa melakukan tindakan pencegahan lebih efektif dan efisien sebelum api tersebut menjadi besar dan membakar hutan," katanya.
Suharyanto juga mengatakan masih ada potensi bencana lainnya seperti tsunami, gunung berapi, dan gempa bumi. Untuk tsunami pihaknya juga bekerja sama dengan BMKG secara intensif. Namun dia merasa perlu untuk dapat mendeteksi gunung berapi, serta melakukan mapping daerah yang terdampak gempa bumi.
Suharyanto pun berharap agar kerja sama antara Universitas Telkom dan BNPB yang difasilitasi oleh FAST ini dapat menjawab masalah pendataan bencana.
“Meski kita mengetahui Covid-19 ini angka kasusnya sudah melandai, namun masih ada potensi bencana lainnya yaitu kebakaran hutan," kata Suharyanto.
Suharyanto merasa perlu untuk menerapkan teknologi dalam rangka mengoptimalkan tindakan-tindakan pencegahan maupun penanggulangan bencana.
“Maka dari itu, jika kita menggunakan teknologi untuk mendeteksi titik api, saya pikir kita bisa melakukan tindakan pencegahan lebih efektif dan efisien sebelum api tersebut menjadi besar dan membakar hutan," katanya.
Suharyanto juga mengatakan masih ada potensi bencana lainnya seperti tsunami, gunung berapi, dan gempa bumi. Untuk tsunami pihaknya juga bekerja sama dengan BMKG secara intensif. Namun dia merasa perlu untuk dapat mendeteksi gunung berapi, serta melakukan mapping daerah yang terdampak gempa bumi.
Suharyanto pun berharap agar kerja sama antara Universitas Telkom dan BNPB yang difasilitasi oleh FAST ini dapat menjawab masalah pendataan bencana.
(mpw)
tulis komentar anda