Jaga Mutu dengan Baik, 7 PTS Raih Penghargaan dari LLDikti III
Jum'at, 22 April 2022 - 20:56 WIB
JAKARTA - Pada 2022, Kemendikbudristek melanjutkan program kerja yang telah dijalani sebelumnya. Terkhusus dalam bidang Pendidikan Tinggi, salah satu program yang akan terus digelorakan adalah Transformasi Pendidikan Tinggi melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM ).
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Provinsi DKI Jakarta sebagai unit yang mengemban tugas melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, sesuai dengan amanah Permendikbudristek Nomor 35 Tahun 2021.
Pembinaan LLDikti secara teknis dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi sesuai dengan bidang tugasnya dan secara administratif dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek.
Baca: Begini Perjuangan Anak Tukang Las Raih Beasiswa, Sempat Kesulitan Tes Membuat Aplikasi
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, LLDikti Wilayah III Provinsi DKI Jakarta memfasilitasi 297 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), 1878 Program Studi, 23.838 Dosen Tetap, dan 640.471 Mahasiswa serta 5 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berdasarkan data PDDikti per-April 2022.
Hal ini disampaikan oleh Kepala LLDikti Wilayah III Provinsi DKI Jakarta Paristiyanti Nurwardani dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) bersama Pimpinan Perguruan Tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah III dengan tema “Kampus Merdeka dari Jakarta untuk Indonesia”.
“Dalam rangka mencetak lulusan pendidikan tinggi yang dapat diserap secara optimal oleh dunia usaha dan industri, kami akan terus mendorong perguruan tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah III dalam peningkatan mutu melalui 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” ujar Paris, melalui siaran pers, Jumat (22/4/2022).
Paris menyampaikan, komitmen LLDikti Wilayah IIIProvinsi DKI Jakarta untuk menetapkan strategi dan inovasi layanan agar perguruan tinggi di lingkungannya dapat memperoleh akreditasi unggul agar dapat menginspirasi satu Indonesia.
“Kami banyak melakukan modifikasi anggaran terutama untuk kegiatan fasilitasi seperti bimbingan teknis bagi perguruan tinggi yang akreditasinya masih C, pelatihan PEKERTI untuk dosen, peningkatan kualitas jurnal dan sebagainya dalam bentuk klinik-klinik,” imbuhnya.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Provinsi DKI Jakarta sebagai unit yang mengemban tugas melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, sesuai dengan amanah Permendikbudristek Nomor 35 Tahun 2021.
Pembinaan LLDikti secara teknis dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi sesuai dengan bidang tugasnya dan secara administratif dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek.
Baca: Begini Perjuangan Anak Tukang Las Raih Beasiswa, Sempat Kesulitan Tes Membuat Aplikasi
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, LLDikti Wilayah III Provinsi DKI Jakarta memfasilitasi 297 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), 1878 Program Studi, 23.838 Dosen Tetap, dan 640.471 Mahasiswa serta 5 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berdasarkan data PDDikti per-April 2022.
Hal ini disampaikan oleh Kepala LLDikti Wilayah III Provinsi DKI Jakarta Paristiyanti Nurwardani dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) bersama Pimpinan Perguruan Tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah III dengan tema “Kampus Merdeka dari Jakarta untuk Indonesia”.
“Dalam rangka mencetak lulusan pendidikan tinggi yang dapat diserap secara optimal oleh dunia usaha dan industri, kami akan terus mendorong perguruan tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah III dalam peningkatan mutu melalui 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” ujar Paris, melalui siaran pers, Jumat (22/4/2022).
Paris menyampaikan, komitmen LLDikti Wilayah IIIProvinsi DKI Jakarta untuk menetapkan strategi dan inovasi layanan agar perguruan tinggi di lingkungannya dapat memperoleh akreditasi unggul agar dapat menginspirasi satu Indonesia.
“Kami banyak melakukan modifikasi anggaran terutama untuk kegiatan fasilitasi seperti bimbingan teknis bagi perguruan tinggi yang akreditasinya masih C, pelatihan PEKERTI untuk dosen, peningkatan kualitas jurnal dan sebagainya dalam bentuk klinik-klinik,” imbuhnya.
tulis komentar anda