Dengan BPI, Pelaku Budaya Bisa Raih Beasiswa Dalam dan Luar Negeri

Sabtu, 30 April 2022 - 13:02 WIB
Beasiswa Pendidikan Indonesia menawarkan beasiswa untuk para pelaku budaya. Foto/Ist.
JAKARTA - Beasiswa Pendidikan Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( BPI Kemendikbudristek ) 2022 telah dibuka sejak 11 April lalu sampai 30 Juni mendatang. Ada banyak beasiswa yang ditawarkan, baik jenjang S1, S2, maupun S3 untuk kuliah di perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Salah satu yang diberi peluang untuk meraih beasiswa adalah pelaku budaya. Jangan berpikir bahwa yang dimaksud pelaku budaya ini hanya seniman . Pelaku budaya disini adalah siapa pun warga negara Indonesia yang punya komitmen, punya visi dan misi, dan punya cita-cita dalam mengembangkan seni dan budaya Indonesia. Pada 2022 ini, ditargetkan penerima beasiswa jenjang S1 sebanyak 40 orang. Sedangkan S2 sebanyak 140 orang dan 35 orang untuk jenjang S3.

Menurut Koordinator Layanan Perencanaan dan Penganggaran dari Sekretariat Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Yenny Lasmawati, tidak ada indikator khusus mengenai pelaku budaya ini, siapa pun yang punya kepedulian, punya komitmen, visi, dan misi tentang kebudayaan Indonesia.



“Termasuk dalam hal ini pendidik bidang kebudayaan, dan wartawan, atau penulis yang kerap menulis mengenai kebudayaan. Nanti akan dinilai melalui esai yang dibuat dan hasil wawancara,” kata Koordinator Layanan Perencanaan dan Penganggaran dari Sekretariat Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Yenny Lasmawati, dikutip dari laman resmi Puslapdik Kemendikbudristek, Sabtu (30/4/2022).

Baca: Syarat Beasiswa Pendidikan Indonesia 2022 Diperlonggar, Jelang Pensiun Masih Bisa Daftar

Untuk pelaku budaya ini, ditawarkan beasiswa jenjang S1 sampai S3. Namun untuk jenjang S1 hanya tersedia beasiswa di dalam negeri untuk Program Studi Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk beasiswa ini juga ditentukan perguruan tinggi tujuannya, yakni Program Studi Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Universitas 17 Agustus, Semarang.

Sedangkan untuk jenjang S2 dan S3, kata Yenny, tersedia program beasiswa di dalam dan luar negeri bidang kesenian dengan Program Studi penciptaan, kekayaan intelektual, pengkajian seni, manajemen kesenian, dan perfilman. Selain itu juga bidang ilmu sosial, humaniora, dan sains, dengan program studi cagar budaya dan warisan budaya, kearsipan budaya, manajemen warisan budaya, musikologi, dan ilmu digital humanities serta new media.

“Untuk jenjang S2 dan S3 Bidang -bidang Ilmu Humaniora dan Sains, diharapkan bermuara pada penulisan Tesis mengenai Ekosistem Jalur Rempah dan Repatriasi Warisan Benda Budaya,” ucapnya.

Khusus untuk jenjang S3 bidang ilmu sosial humaniora, ada tambahan kajian, yakni hak kajian masyarakat hukum adat dan kajian pengetahuan tradisional dan kekayaan intelektual. “Untuk program studi penciptaan, saat mengajukan aplikasi beasiswa melampirkan karya cipta, baik berbentuk dummy maupun video,” jelasnya.

Baca juga: Beasiswa Pendidikan Indonesia 2022 Sasar Kalangan Lebih Luas, Cek Daftarnya

Penentuan hasil seleksi, lanjut Yenny, selain kelengkapan dokumen pendaftaran, juga dilihat dari esai yang dibuat. “Esai tersebut meliputi profil diri, peran apa yang akan dilakukan setelah selesai studi dan bagaimana mewujudkan peran tersebut,” terangnya.

Khusus untuk jenjang S2, lanjutnya, juga dinilai dari rencana studi yang berisikan alasan memilih prodi, rencana topik tesis atau disertasi, aktivitas non akademik yang akan dilakukan serta rencana studi sejak semester pertama sampai semester akhir. “Untuk jenjang S3, juga harus dilampirkan proposal penelitian,” pungkasnya.
(nz)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More