Inovasi Antiseptik Mahasiswa Undip Raih Penghargaan di WYIE 2022 di Malaysia
Jum'at, 03 Juni 2022 - 16:17 WIB
JAKARTA - Semakin banyak inovasi yang dihasilkan mahasiswa Indonesia dan meraih penghargaan internasional . Salah satunya tim mahasiswa inventor dari Universitas Diponegoro ( Undip ) yang berhasil meraih juara di World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2022 di Malaysia.
Kondisi pandemi memaksa masyarakat untuk menjalani gaya hidup baru yang meliputi tindakan menjaga kebersihan dan kesehatan diri, salah satunya cuci tangan. Hand sanitizer merupakan produk yang paling praktis untuk memudahkan dalam membersihkan tangan, namun biasanya terbuat dari alkohol yang dapat menyebabkan iritasi.
Perlu adanya bahan alternatif yang aman bagi kulit yaitu asap cair dari kulit kacang tanah karena mengandung senyawa fenolik, karbonil, dan asam yang dapat berperan sebagai antimikroba dan antioksidan.
Baca: Selamat, Undip Raih Peringkat 1 THE Datapoints Impact Award 2022
Di satu sisi, limbah kulit kacang tanah cukup melimpah. Hal ini disadari oleh tim mahasiswa inventor Undip yang terdiri dari Zullaekah (Bidang Agroekoteknologi), Idhiyani Murounaky (Fisika), Lutfi Lubihanto (Teknik Kimia), Nova Elisa (lmu Komunikasi) dan Berlian Harry Saputra (Matematika) dibawah bimbingan Dr. T. Ir. Indro Sumantri berhasil menemukan teknologi antiseptik ramah lingkungan dari limbah kulit kacang tanah menggunakan metode pirolisis.
Hasil penemuan tersebut mendapatkan penghargaan berupa silver medal pada event World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2022 di Malaysia. Event tersebut rutin dilakukan dan berhasil mengumpulkan para inventor sedunia, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, peneliti dan praktisi.
Baca juga: Kuliah S1 Teknik Kimia di China Gratis dengan Beasiswa Universitas Tianjin
Penelitian yang telah dilakukan tersebut bertujuan untuk menguji efektivitas asap cair kulit kacang tanah terhadap pertumbuhan bakteri pada tangan. Zullaekah selaku ketua tim memaparkan bahwa asap cair dari kulit kacang tanah dibuat dengan metode pirolisis sedangkan pemurnian dilakukan dengan arang aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair kulit kacang tanah memiliki aktivitas sebagai antiseptik, dibuktikan dengan penurunan jumlah koloni bakteri yang tumbuh jika dibandingkan dengan kontrol negatif (aquadest). Oleh karena itu, asap cair dari kulit kacang tanah berpotensi untuk digunakan sebagai agen antibakteri pada hand sanitizer.
Undip berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan student mobility pada skala internasional. Selain kegiatan kompetisi, FPP Undip secara rutin mengirim mahasiswa mengikuti exchange di luar negeri, di antaranya Amerika, Taiwan, Jepang, dan Tiongkok.
Kondisi pandemi memaksa masyarakat untuk menjalani gaya hidup baru yang meliputi tindakan menjaga kebersihan dan kesehatan diri, salah satunya cuci tangan. Hand sanitizer merupakan produk yang paling praktis untuk memudahkan dalam membersihkan tangan, namun biasanya terbuat dari alkohol yang dapat menyebabkan iritasi.
Perlu adanya bahan alternatif yang aman bagi kulit yaitu asap cair dari kulit kacang tanah karena mengandung senyawa fenolik, karbonil, dan asam yang dapat berperan sebagai antimikroba dan antioksidan.
Baca: Selamat, Undip Raih Peringkat 1 THE Datapoints Impact Award 2022
Di satu sisi, limbah kulit kacang tanah cukup melimpah. Hal ini disadari oleh tim mahasiswa inventor Undip yang terdiri dari Zullaekah (Bidang Agroekoteknologi), Idhiyani Murounaky (Fisika), Lutfi Lubihanto (Teknik Kimia), Nova Elisa (lmu Komunikasi) dan Berlian Harry Saputra (Matematika) dibawah bimbingan Dr. T. Ir. Indro Sumantri berhasil menemukan teknologi antiseptik ramah lingkungan dari limbah kulit kacang tanah menggunakan metode pirolisis.
Hasil penemuan tersebut mendapatkan penghargaan berupa silver medal pada event World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2022 di Malaysia. Event tersebut rutin dilakukan dan berhasil mengumpulkan para inventor sedunia, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, peneliti dan praktisi.
Baca juga: Kuliah S1 Teknik Kimia di China Gratis dengan Beasiswa Universitas Tianjin
Penelitian yang telah dilakukan tersebut bertujuan untuk menguji efektivitas asap cair kulit kacang tanah terhadap pertumbuhan bakteri pada tangan. Zullaekah selaku ketua tim memaparkan bahwa asap cair dari kulit kacang tanah dibuat dengan metode pirolisis sedangkan pemurnian dilakukan dengan arang aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair kulit kacang tanah memiliki aktivitas sebagai antiseptik, dibuktikan dengan penurunan jumlah koloni bakteri yang tumbuh jika dibandingkan dengan kontrol negatif (aquadest). Oleh karena itu, asap cair dari kulit kacang tanah berpotensi untuk digunakan sebagai agen antibakteri pada hand sanitizer.
Undip berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan student mobility pada skala internasional. Selain kegiatan kompetisi, FPP Undip secara rutin mengirim mahasiswa mengikuti exchange di luar negeri, di antaranya Amerika, Taiwan, Jepang, dan Tiongkok.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda