M Nuh: Tingkatkan Kualitas dan Citra Agar Tak Jadi Universitas Stunting

Senin, 13 Juni 2022 - 17:16 WIB
Prof. Mohammad Nuh, pakar pendidikan dan komunikasi yang juga mantan Menteri Pendidikan Nasional dalam seminar yang digelar Sevima. Foto/Dok/Sevima
JAKARTA - Indonesia memiliki lebih dari 4.500 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sayangnya, belum semua universitas tersebut memiliki kualitas yang baik dan pendaftar yang mencukupi.

Prof. Mohammad Nuh selaku pakar pendidikan dan komunikasi yang juga mantan Menteri Pendidikan Nasional ini menyebut kampus-kampus yang kurang berkembang tersebut sebagai kampus stunting (kuntet).



Dalam Webinar Sevima, yang dihadiri lebih dari 9.000 Rektor dan Dosen se-Indonesia pada Kamis (8/6), Prof. Mohammad Nuh mengajak kampus untuk terus meningkatkan kualitas, citra, dan jumlah mahasiswa .

Jangan sampai, kampus ‘hidup enggan mati pun tak mau’. Karena, masyarakat Indonesia yang butuh berkuliah jumlahnya juga tak sedikit. Banyak sekali warga Indonesia yang belum bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Menurut M Nuh, ada tiga jenis kampus. Pertama, kampus yang baru didirikan langsung bertemu ajalnya. Kedua, kampus stunting yang hidup enggan mati tak mau. Ketiga, kampus yang berkembang.



"Tentu kita ingin kampus di Indonesia berkembang dan bisa mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan jadi kampus stunting, atau biasa orang jawa bilang kuntet. Karena Angka Partisipasi Kasar (jumlah anak Indonesia yang berkuliah) baru 30%, masih jutaan masyarakat belum berkesempatan kuliah!” ungkap pria yang akrab disapa Pak Nuh ini.

Tips Agar Kampus Tidak Kekurangan Mahasiswa

Agar kampus terhindar dari kondisi stunting, Pak Nuh membagikan beberapa tips agar kampus bisa terus meningkatkan kualitas dan memiliki jumlah mahasiswa sesuai target.

1. Bangun image kampus

Agar kampus bisa tumbuh berkembang. Dibutuhkan sebuah image atau citra yang bagus dari kampus tersebut. Karena tak jarang, ada kampus yang kualitasnya sangat baik, tapi belum diketahui masyarakat luas.

Sebaliknya, ada pula kampus yang kualitasnya kurang baik tapi populer di masyarakat karena banyak melakukan pencitraan.

“Pencitraan itu baik. Namun pencitraan yang bagus harus disertai dengan substansi yang bagus pula. Hal ini juga berlaku bagi kampus, jadi antara pencitraan agar dikenal masyarakat, dan meningkatkan kualitas, harus seimbang,” jelas Pak Nuh.

2. Tonjolkan keunikan kampus
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More