Mahasiswa UI Lolos Pertukaran Pelajar ke Jepang untuk Belajar Saintek
Sabtu, 23 Juli 2022 - 10:06 WIB
Dia berpesan kepada ketiga mahasiswa tersebut untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya sebagai sarana mengeksplorasi diri.
“Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk melihat langsung kemajuan ilmu dan teknologi di Jepang. Kita patut bersyukur, tahun ini, program Sakura Science Exchange sudah bisa dilakukan secara langsung setelah kurang lebih dua tahun kita dalam pembatasan akibat pandemi,” kata Dekan Dede.
Baca juga: UI GreenCityMetric Umumkan Daftar Kota Berkelanjutan di Indonesia, Semarang Terbaik Pertama
Lebih lanjut, Dekan berharap agar kegiatan ini dapat mendorong pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 2 Universitas Indonesia. Sakura Science Exchange Program merupakan program akademik internasional yang didukung oleh Japan Science and Technology Agency (JST) bekerja sama dengan beberapa universitas dari berbagai negara. Bertujuan memperkenalkan sains dan teknologi Jepang kepada mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di dunia.
Timeline kegiatan peserta program tersebut dijadwalkan bertolak ke Jepang pada 18 September 2022. Setiba di Bandara Narita, ketiga mahasiswa FMIPA akan langsung diarahkan menuju Fukushima, tempat berkegiatan selama melaksanakan program pertukaran pelajar. Di sana mereka akan melaksanakan rangkaian agenda kegiatan bersama dengan mahasiswa dari berbagai universitas di negara ASEAN.
Beberapa kegiatan program tersebut diantaranya mengambil sampel tanah di area lapangan di Daichi Power Plant yang kemudian akan dilakukan pengecekan kadar radioaktivitas. Selanjutnya para peserta akan berkunjung ke Museum Memorial Gempa Bumi dan Bencana Nuklir guna mengenal teknologi Jepang terkait bagaimana Fukushima dapat pulih kembali pasca bencana nuklir. Agenda kegiatan pertukaran pelajar tersebut dijadwalkan akan berakhir pada 24 September 2022.
“Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk melihat langsung kemajuan ilmu dan teknologi di Jepang. Kita patut bersyukur, tahun ini, program Sakura Science Exchange sudah bisa dilakukan secara langsung setelah kurang lebih dua tahun kita dalam pembatasan akibat pandemi,” kata Dekan Dede.
Baca juga: UI GreenCityMetric Umumkan Daftar Kota Berkelanjutan di Indonesia, Semarang Terbaik Pertama
Lebih lanjut, Dekan berharap agar kegiatan ini dapat mendorong pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 2 Universitas Indonesia. Sakura Science Exchange Program merupakan program akademik internasional yang didukung oleh Japan Science and Technology Agency (JST) bekerja sama dengan beberapa universitas dari berbagai negara. Bertujuan memperkenalkan sains dan teknologi Jepang kepada mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di dunia.
Timeline kegiatan peserta program tersebut dijadwalkan bertolak ke Jepang pada 18 September 2022. Setiba di Bandara Narita, ketiga mahasiswa FMIPA akan langsung diarahkan menuju Fukushima, tempat berkegiatan selama melaksanakan program pertukaran pelajar. Di sana mereka akan melaksanakan rangkaian agenda kegiatan bersama dengan mahasiswa dari berbagai universitas di negara ASEAN.
Beberapa kegiatan program tersebut diantaranya mengambil sampel tanah di area lapangan di Daichi Power Plant yang kemudian akan dilakukan pengecekan kadar radioaktivitas. Selanjutnya para peserta akan berkunjung ke Museum Memorial Gempa Bumi dan Bencana Nuklir guna mengenal teknologi Jepang terkait bagaimana Fukushima dapat pulih kembali pasca bencana nuklir. Agenda kegiatan pertukaran pelajar tersebut dijadwalkan akan berakhir pada 24 September 2022.
(nnz)
tulis komentar anda