Lulus dari ITB, George Rancang Lapas dengan Pendekatan Arsitektur Humanis
Selasa, 26 Juli 2022 - 09:27 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Arsitektur Institut Teknologi Bandung ( ITB ) George Michael membuat Tugas Akhir (TA) dengan judul yang menggugah rasa ingin tahu. Dia merancang lapas dengan pendekatan arsitektur yang humanis.
Lulus dari program studi dambaan di Institut Teknologi Bandung merupakan target yang dicita-citakan oleh seluruh mahasiswa ITB. Untuk mencapai tahap tersebut, seluruh mahasiswa sarjana diwajibkan melewati suatu tahap final, yaitu TA.
Baca: Twitter Space SINDOnews: Potret Kehidupan Manusia Ibu Kota dalam Pandangan Dea Anugrah
TA umumnya menjadi ajang uji kreativitas dan kemampuan analitik mahasiswa setelah menempuh pendidikan di ITB. Itulah yang terjadi pada 1.040 wisudawan sarjana yang resmi lulus dari Kampus Gajah kemarin.
Bila umumnya mahasiswa dunia perancangan membahas topik kebudayaan, pariwisata atau ruang publik massa, lain halnya dengan mahasiswa yang satu ini.
George Michael, atau yang akrab disapa George, merupakan mahasiswa Arsitektur ITB angkatan tahun 2018. Pria kelahiran Jakarta ini mengerjakan penelitian bertajuk “Memanusiakan Warga Binaaan: Perancangan Lembaga Pemasyarakatan dengan Pendekatan Arsitektur Humanis”.
Singkat, George mengkaji desain lapas/penjara untuk tugas akhirnya. Sebuah topik yang selama ini dianggap tidak penting, kini menjadi sebuah penyadaran luar biasa kepada masyarakat awam.
Kelancaran George dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tak lepas dari dukungan suportif dosen pembimbing. Di bawah arahan Dr. Ir. Woerjantari Kartidjo, M.T., George selalu diingatkan untuk banyak mengeksplor image (gambaran) dan informasi lapas via buku dan film. Sang dosen pembimbing juga tak lepas memberikan pandangan dan diskusi terkait keamanan dan kebutuhan di Lapas.
Ide untuk mengkaji desain lapas dari sisi arsitekturalnya ini muncul dari keprihatinan pribadi George. Selama berkuliah di ITB, George pernah terlibat dalam salah satu kepanitian yang mencanangkan slogan “Memanusiakan Manusia”. Namun, dia merasa bahwa implementasinya di masyarakat nyata masih amat minim.
Lulus dari program studi dambaan di Institut Teknologi Bandung merupakan target yang dicita-citakan oleh seluruh mahasiswa ITB. Untuk mencapai tahap tersebut, seluruh mahasiswa sarjana diwajibkan melewati suatu tahap final, yaitu TA.
Baca: Twitter Space SINDOnews: Potret Kehidupan Manusia Ibu Kota dalam Pandangan Dea Anugrah
TA umumnya menjadi ajang uji kreativitas dan kemampuan analitik mahasiswa setelah menempuh pendidikan di ITB. Itulah yang terjadi pada 1.040 wisudawan sarjana yang resmi lulus dari Kampus Gajah kemarin.
Bila umumnya mahasiswa dunia perancangan membahas topik kebudayaan, pariwisata atau ruang publik massa, lain halnya dengan mahasiswa yang satu ini.
George Michael, atau yang akrab disapa George, merupakan mahasiswa Arsitektur ITB angkatan tahun 2018. Pria kelahiran Jakarta ini mengerjakan penelitian bertajuk “Memanusiakan Warga Binaaan: Perancangan Lembaga Pemasyarakatan dengan Pendekatan Arsitektur Humanis”.
Singkat, George mengkaji desain lapas/penjara untuk tugas akhirnya. Sebuah topik yang selama ini dianggap tidak penting, kini menjadi sebuah penyadaran luar biasa kepada masyarakat awam.
Kelancaran George dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tak lepas dari dukungan suportif dosen pembimbing. Di bawah arahan Dr. Ir. Woerjantari Kartidjo, M.T., George selalu diingatkan untuk banyak mengeksplor image (gambaran) dan informasi lapas via buku dan film. Sang dosen pembimbing juga tak lepas memberikan pandangan dan diskusi terkait keamanan dan kebutuhan di Lapas.
Ide untuk mengkaji desain lapas dari sisi arsitekturalnya ini muncul dari keprihatinan pribadi George. Selama berkuliah di ITB, George pernah terlibat dalam salah satu kepanitian yang mencanangkan slogan “Memanusiakan Manusia”. Namun, dia merasa bahwa implementasinya di masyarakat nyata masih amat minim.
Lihat Juga :
tulis komentar anda