Lulus dari ITB, George Rancang Lapas dengan Pendekatan Arsitektur Humanis

Selasa, 26 Juli 2022 - 09:27 WIB
“Saat itu saya merasa, walaupun sudah sering mendengar slogan ini, tapi tetap saja tidak direalisasikan. Dari hal inilah saya terinspirasi untuk menerapkan prinsip yang sama, namun untuk aplikasi ke desain Lembaga Pemasyarakatan (Lapas),” ujar George menjelaskan latar belakang pengerjaan tugas akhirnya, dikutip dari laman ITB, Selasa (26/7/2022).

“Sebelum akhirnya memutuskan untuk mengambil kasus rancangan lapas, saya sempat memikirkan tempat pembinaan lainnya, seperti Pusat Rehabilitasi Narkoba, Rehabilitasi ODGJ, dan sebagainya. Hal ini karena dari dulu saya memang tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia dan kemanusiaan. Namun, saya akhirnya memutuskan untuk ambil topik ini karena menarik dan jarang dibahas dalam diskursus arsitektur,” tambahnya.

Menurutnya, pembinaan institusi kemasyarakatan seperti Lapas ini selain harus berdiri dengan aturan dan kebijakan-kebijakan hukum sebagai pilar utamanya, juga harus disokong dari aspek desain. Apabila kedua unsur ini dijalankan bersama, maka program pembinaan masyarakat akan mampu dioptimalkan.

Baca juga: 11 Artis Indonesia yang Juga Berprofesi sebagai Dokter, Nomor 4 Aktif Kegiatan Sosial

Ketika ditanya mengenai harapan apa yang George miliki terhadap topik kajiannya ini, dia menjelaskan bahwa besar harapannya ke depannya terhadap partisipasi arsitek dalam institusi pemasyarakatan.

Selain itu, dia juga berharap sekiranya masyarakat umum perlahan-lahan dapat mengubah mindset terkait narapidana. “Narapidana di penjara harusnya dapat dibina dan diberikan pelatihan agar mereka siap ketika kembali ke masyarakat,” tambahnya.

“Untuk teman-teman dan adik-adik semua, jangan takut beda dan jangan takut salah. Manfaatkan kesempatan sebaik mungkin selagi masih menjadi mahasiswa. Alias, ini waktunya belajar, salah, dan akhirnya memperbaiki kesalahan itu. Coba untuk terapkan keilmuan kita guna menjawab permasalahan yang ada di sekitaran. Dengarkan keresahan kita sendiri, dan tawarkan solusinya,” pesan George.

Setelah wisuda ini, George masih akan tetap berkiprah di prodi Arsitektur ITB setidaknya 1 tahun lagi untuk menyelesaikan studi magisternya. Kurun waktu studi lanjutan yang cepat ini dimungkinkan dengan keikutsertaan George dalam program Pembinaan Program Studi Magister (PPSM atau Fast-Track) yang disediakan oleh ITB.
(nnz)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More