Mengenang Prof. Pantur Silaban, Bapak Ilmu Relativitas Einstein dari ITB
Kamis, 04 Agustus 2022 - 12:56 WIB
JAKARTA - Guru Besar Purnabakti ITB , Prof. Pantur Silaban, Ph.D., telah berpulang pada Senin 1 Agustus 2022. Untuk mengenang jasa dan bakti beliau, pada Rabu (4/7/2022), ITB menyelenggarakan upacara pelepasan jenazah di Aula Barat.
Kepergian seorang fisikawan hebat dari Indonesia itu tentu menjadi kabar duka bagi keluarga besar Institut Teknologi Bandung. Hal itu sebagaimana disampaikan Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, Ir. Muhamad Abduh, Ph.D.
“Prof. Pantur Silaban, Ph.D., adalah dosen ITB yang berbagai karyanya perlu kita rujuk bersama dan sikap hidupnya perlu dicontoh sebagai teladan. Dimulai menjadi dosen muda sampai menyelesaikan tugasnya sampai purna bakti sebagai Guru Besar beliau tetap menujukan dedikasi yang tinggi untuk ITB terutama untuk bidang kepakarannya sebagai Guru Besar di bidang ilmu relativitas,”
Pantur Silaban lahir di Tapanuli, Sumatra Utara, 11 November 1937 silam. Beliau menempuh pendidikan di ITB dan meraih gelar Sarjana Sains di bidang fisika teoritik (theoretical physics) pada tahun 1964 di Departemen Fisika ITB. Beliau meraih gelar Ph.D. di bidang relativitas umum pada 1971 dari Departemen Fisika, Syracuse University, Syracuse, New York, USA.
Sejak memulai karier sebagai asisten dosen Fisika di ITB tahun 1964-1966, Pantur Silaban berhasil meraih gelar Guru Besar di bidang Fisika Teoritik pada 1994-2002. Sumber lain menyebutkan bahwa beliau pernah belajar tentang keilmuan relativitas dari muridnya Eintein.
Beliau juga aktif di dalam organisasi fisika nasional maupun internasional, seperti menjadi anggota Indonesian Physical Society (HFI), South East Asean Theoretical Physics Association, Singapore; Society For Gravitation, Boston, Massachusetts, USA; American Physical Society, USA (hingga 1987); dan Albert Einstein Society, Bern, Switzerland.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Ridwan Kamil, Punya Ratusan Karya Arsitektur di Dalam dan Luar Negeri
Kepergian seorang fisikawan hebat dari Indonesia itu tentu menjadi kabar duka bagi keluarga besar Institut Teknologi Bandung. Hal itu sebagaimana disampaikan Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, Ir. Muhamad Abduh, Ph.D.
Baca Juga
“Prof. Pantur Silaban, Ph.D., adalah dosen ITB yang berbagai karyanya perlu kita rujuk bersama dan sikap hidupnya perlu dicontoh sebagai teladan. Dimulai menjadi dosen muda sampai menyelesaikan tugasnya sampai purna bakti sebagai Guru Besar beliau tetap menujukan dedikasi yang tinggi untuk ITB terutama untuk bidang kepakarannya sebagai Guru Besar di bidang ilmu relativitas,”
Pantur Silaban lahir di Tapanuli, Sumatra Utara, 11 November 1937 silam. Beliau menempuh pendidikan di ITB dan meraih gelar Sarjana Sains di bidang fisika teoritik (theoretical physics) pada tahun 1964 di Departemen Fisika ITB. Beliau meraih gelar Ph.D. di bidang relativitas umum pada 1971 dari Departemen Fisika, Syracuse University, Syracuse, New York, USA.
Sejak memulai karier sebagai asisten dosen Fisika di ITB tahun 1964-1966, Pantur Silaban berhasil meraih gelar Guru Besar di bidang Fisika Teoritik pada 1994-2002. Sumber lain menyebutkan bahwa beliau pernah belajar tentang keilmuan relativitas dari muridnya Eintein.
Beliau juga aktif di dalam organisasi fisika nasional maupun internasional, seperti menjadi anggota Indonesian Physical Society (HFI), South East Asean Theoretical Physics Association, Singapore; Society For Gravitation, Boston, Massachusetts, USA; American Physical Society, USA (hingga 1987); dan Albert Einstein Society, Bern, Switzerland.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Ridwan Kamil, Punya Ratusan Karya Arsitektur di Dalam dan Luar Negeri
(mpw)
tulis komentar anda