Mahasiswa ITB Boyong 4 Medali di Ajang Tri Gantha Akusara Swimming Championship 2022
Kamis, 25 Agustus 2022 - 19:51 WIB
“Karena diniatkan untuk jalan-jalan, saya bisa menikmati kompetisi dan tidak tertekan sama sekali. Saya memang mencintai olah raga renang, tapi sekarang fokus utamanya bukan lagi untuk menjadi atlet,” tegas Fikri.
Persiapan yang matang telah dilakoni Fikri sebulan penuh sebelum pertandingan dilangsungkan. Ia biasa berlatih di kolam renang Saraga. Pada minggu pertama, Fikri hanya berenang biasa tanpa ada target kecepatan.
Rata-rata ia menempuh 2 km per harinya. Di minggu ke-2 dan ke-3, ia mulai melakukan latihan interval menggunakan target waktu untuk melatih daya tahan. Sementara latihan kecepatan baru difokuskan di minggu terakhir.
Ia selalu berlatih pada pukul 14.00-17.00 tiap harinya. Pemilihan waktu tersebut dilakukan saat udara Bandung tengah terik-teriknya. Fikri mengaku bahwa ia tidak tahan dengan air dingin.
“Dari dulu orang-orang selalu meminta saya untuk beradaptasi. Meskipun sudah bertahun-tahun berkawan dengan air, saya tetap mudah menggigil. Kalau sudah tidak tahan dengan dingin, biasanya saya naik ke pinggir kolam selama 3-5 menit sebelum kembali melanjutkan latihan,” kelakarnya.
Ke depannya, Fikri ingin tetap mengharumkan nama ITB lewat kejuaraan renang, membukukan catatan waktu tempuh yang lebih baik, dan kembali mengungguli perenang jebolan pelatnas. Ia berpesan kepada mahasiswa yang ingin terjun pada ajang olah raga untuk memaksimalkan waktu dan fasilitas kampus, serta menjaga motivasi agar tetap semangat berlatih.
Persiapan yang matang telah dilakoni Fikri sebulan penuh sebelum pertandingan dilangsungkan. Ia biasa berlatih di kolam renang Saraga. Pada minggu pertama, Fikri hanya berenang biasa tanpa ada target kecepatan.
Rata-rata ia menempuh 2 km per harinya. Di minggu ke-2 dan ke-3, ia mulai melakukan latihan interval menggunakan target waktu untuk melatih daya tahan. Sementara latihan kecepatan baru difokuskan di minggu terakhir.
Ia selalu berlatih pada pukul 14.00-17.00 tiap harinya. Pemilihan waktu tersebut dilakukan saat udara Bandung tengah terik-teriknya. Fikri mengaku bahwa ia tidak tahan dengan air dingin.
“Dari dulu orang-orang selalu meminta saya untuk beradaptasi. Meskipun sudah bertahun-tahun berkawan dengan air, saya tetap mudah menggigil. Kalau sudah tidak tahan dengan dingin, biasanya saya naik ke pinggir kolam selama 3-5 menit sebelum kembali melanjutkan latihan,” kelakarnya.
Ke depannya, Fikri ingin tetap mengharumkan nama ITB lewat kejuaraan renang, membukukan catatan waktu tempuh yang lebih baik, dan kembali mengungguli perenang jebolan pelatnas. Ia berpesan kepada mahasiswa yang ingin terjun pada ajang olah raga untuk memaksimalkan waktu dan fasilitas kampus, serta menjaga motivasi agar tetap semangat berlatih.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda