Sjarif Thajeb, Rektor Universitas Indonesia Pertama dengan Latar Belakang Militer
Jum'at, 26 Agustus 2022 - 05:20 WIB
Memasuki masa transisi, Sjarif Thajeb terpilih menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) di tahun 1966 - 1971. Setelah tugasnya sebagai Wakil Ketua DPR-GR usai, Ia ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat dan Brazil di Washington, pada tahun 1971 - 1974.
Kariernya pun terus meningkat, Ia terpilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-16 pada Kabinet Pembangunan II dengan masa jabatan 22 Januari 1974 - 29 Maret 1978.
Ia juga merangkap jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia menggantikan Adam Malik dengan masa jabatan selama beberapa bulan, dimulai dari 1 Oktober 1977 - 29 Maret 1978.
Serta, dipromosikan menjadi Anggota Badan Pelaksana United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di tahun 1967 - 1980, Presiden (Chairman) Southeast Asian Ministers of Education Council (SEAMEC) Conference atau Konferensi Dewan Menteri Pendidikan Asia Tenggara di tahun 1977.
Terakhir, Ia termasuk dalam Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) di tahun 1978 - 1983 dan kembali tergabung pada tahun 1983 - 1988.
Semasa Sjarif Thajeb menjabat sebagai Menteri PTIP, Ia mensponsori berdirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), membangun 16.000 gedung sekolah dengan 96.000 ruang kelas di berbagai kawasan terpencil, keringanan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), menyediakan beasiswa kepada 7.757 peserta didik di berbagai jenjang, serta beragam kebijakan yang meningkatkan taraf pendidikan dan budaya di Indonesia.
Terakhir, Sjarif Thajeb menjadi berbagai pimpinan, seperti Ketua Konferensi Pediatrics Asia Afrika, Ketua Pendidikan Tinggi Asia Tenggara (ASA IHL), Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Ketua Pembangunan Provinsi Aceh. Sjarif Thajeb tutup usia pada 11 November 1989 di umur 69 tahun.
(MG/Afridha Khalila)
Kariernya pun terus meningkat, Ia terpilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-16 pada Kabinet Pembangunan II dengan masa jabatan 22 Januari 1974 - 29 Maret 1978.
Ia juga merangkap jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia menggantikan Adam Malik dengan masa jabatan selama beberapa bulan, dimulai dari 1 Oktober 1977 - 29 Maret 1978.
Serta, dipromosikan menjadi Anggota Badan Pelaksana United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di tahun 1967 - 1980, Presiden (Chairman) Southeast Asian Ministers of Education Council (SEAMEC) Conference atau Konferensi Dewan Menteri Pendidikan Asia Tenggara di tahun 1977.
Terakhir, Ia termasuk dalam Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) di tahun 1978 - 1983 dan kembali tergabung pada tahun 1983 - 1988.
Semasa Sjarif Thajeb menjabat sebagai Menteri PTIP, Ia mensponsori berdirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), membangun 16.000 gedung sekolah dengan 96.000 ruang kelas di berbagai kawasan terpencil, keringanan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), menyediakan beasiswa kepada 7.757 peserta didik di berbagai jenjang, serta beragam kebijakan yang meningkatkan taraf pendidikan dan budaya di Indonesia.
Terakhir, Sjarif Thajeb menjadi berbagai pimpinan, seperti Ketua Konferensi Pediatrics Asia Afrika, Ketua Pendidikan Tinggi Asia Tenggara (ASA IHL), Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Ketua Pembangunan Provinsi Aceh. Sjarif Thajeb tutup usia pada 11 November 1989 di umur 69 tahun.
(MG/Afridha Khalila)
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda