Hadapi Transformasi Digital, Riri Satria: Persoalan Utama Adalah Mindset
Sabtu, 03 September 2022 - 09:18 WIB
JAKARTA - Perubahan mindset merupakan kunci sukses dalam menghadapi transformasi digital saat ini. Tanpa hal itu maka akan sulit melakukan transformasi dan berinovasi di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Hal itu disampaikan pengamat ekonomi digital Riri Satria pada International Seminar on the Power of Creativity and Innovation for Digital Transformation dalam rangka Dies Natalis ke-55 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, di Denpasar, Bali, Kamis, 1 September 2022
“Tantangan terbesar untuk sukses memasuki era ekonomi digital dan melakukan tranformasi digital terletak pada diri kita sendiri, yaitu mengubah mindset. Tanpa growth mindset, maka kita akan sulit beradaptasi apalagi melakukan transformasi serta berinovasi. Banyak hal-hal baru bermunculan saat ini yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan oleh masyarakat banyak, misalnya algoritma bahkan yang artificial intelligence sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari, lalu ada yang namanya crypto currency, dan sebagainya,” ucapnya dikutip Sabtu (3/9/2022).
Lebih lanjut Riri Satria yang juga dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan tantangan kedua adalah perilaku sosial yaitu high touch high tech. Bagaimana menyeimbangkan keberadaan teknologi tinggi (high touch) dengan sentuhan manusiawi yang tinggi (high touch).
”Tantangan ketiga terkait kedaulatan, kita tidak boleh menjadi penonton di negara kita sendiri dalam era digital atau masyarakat cerdas 5.0 ini. Kita punya bonus demografi yang besar, dan kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri,” paparnya.
Tantangan keempat terkait dengan peran negara, yaitu membuat regulasi yang baik serta mempercepat pembangunan daerah tertinggal supaya tidak terjadi kesenjangan yang tinggi.
“Kita harus mampu menghadapi semua tantangan itu agar percepatan transformasi digital di negara Indonesia ini dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 3 Agustus 2020 tentang lima langkah percepatan transformasi digital Indonesia,” kata Komisaris PT. Jakarta International Container Terminal ini.
Hal itu disampaikan pengamat ekonomi digital Riri Satria pada International Seminar on the Power of Creativity and Innovation for Digital Transformation dalam rangka Dies Natalis ke-55 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, di Denpasar, Bali, Kamis, 1 September 2022
“Tantangan terbesar untuk sukses memasuki era ekonomi digital dan melakukan tranformasi digital terletak pada diri kita sendiri, yaitu mengubah mindset. Tanpa growth mindset, maka kita akan sulit beradaptasi apalagi melakukan transformasi serta berinovasi. Banyak hal-hal baru bermunculan saat ini yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan oleh masyarakat banyak, misalnya algoritma bahkan yang artificial intelligence sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari, lalu ada yang namanya crypto currency, dan sebagainya,” ucapnya dikutip Sabtu (3/9/2022).
Lebih lanjut Riri Satria yang juga dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan tantangan kedua adalah perilaku sosial yaitu high touch high tech. Bagaimana menyeimbangkan keberadaan teknologi tinggi (high touch) dengan sentuhan manusiawi yang tinggi (high touch).
”Tantangan ketiga terkait kedaulatan, kita tidak boleh menjadi penonton di negara kita sendiri dalam era digital atau masyarakat cerdas 5.0 ini. Kita punya bonus demografi yang besar, dan kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri,” paparnya.
Tantangan keempat terkait dengan peran negara, yaitu membuat regulasi yang baik serta mempercepat pembangunan daerah tertinggal supaya tidak terjadi kesenjangan yang tinggi.
“Kita harus mampu menghadapi semua tantangan itu agar percepatan transformasi digital di negara Indonesia ini dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 3 Agustus 2020 tentang lima langkah percepatan transformasi digital Indonesia,” kata Komisaris PT. Jakarta International Container Terminal ini.
tulis komentar anda