Menko PMK Ajak Perguruan Tinggi Islam Turut Perkuat Revolusi Mental
Jum'at, 09 September 2022 - 08:59 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy mengajak Perguruan Tinggi Islam untuk berkontribusi dalam upaya pembangunan Sumber Daya Manusia ( SDM) dan mewujudkan kualitas generasi Indonesia Emas 2045.
Selain itu, kata Muhadjir, nilai keislaman dan kebangsaan merupakan dua pondasi utama yang berjalan beriringan dalam membangun kualitas manusia Indonesia modern ini. Hal ini diungkapkannya saat menjadi keynote speaker pada Kuliah Umum di UIN Mataram, Lombok Barat, NTB.
Baca juga: Inovasi Keren, Mahasiswa IAIN Kendari Olah Limbah Sabut Kelapa Jadi Pupuk Organik Cair
Oleh karena itu, Muhadjir mendorong dan mengajak para dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa untuk dapat tampil sebagai garda terdepan dalam memberikan kontribusi efektif, kreatif, dan inovatif kepada masyarakat.
“Kita harus menjadikan manusia Indonesia dipenuhi oleh SDM berkualitas unggul, inovatif, berakhlak mulia, berkarakter Pancasilais, serta adaptif terhadap tantangan perubahan global, terutama memasuki era Revolusi Industri 4.0,” kata Muhadjir dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (9/9/2022).
Muhadjir mengatakan, dunia pendidikan melalui keberadaan kampus-kampus Islam merupakan lokus strategis sebagai pusat-pusat pembentukan karakter dan peradaban yang sangat diperlukan untuk kemajuan bangsa.
Baca juga: Universitas Esa Unggul Jadi Tuan Rumah Lokakarya UI GreenMetric LLDIKTI III 2022
Lebih lanjut, Muhadjir berharap seluruh SDM yang berada di lingkungan Perguruan Tinggi Islam seperti rektor, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dapat menjadi pelopor inisiatif aksi nyata dalam upaya pengembangan SDM Generasi Emas 2045 di bidang pendidikan.
Hal tersebut misalnya, ditunjukkan pada bagaimana dunia pendidikan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, keterampilan, serta produktivitas mahasiswa berlandaskan penguatan nilai-nilai Revolusi Mental, yaitu Etos kerja, Gotong-royong, dan Integritas.
“Sebagai mahasiswa, kalian harus paham sejarah, kalian lah yang akan menjadi generasi emas Indonesia. Perlu diketahui peranan umat Islam sangat nyata dalam kemerdekaan Indonesia. Karenanya, keislaman dan kebangsaan tidak bisa dipisahkan, sudah menyatu,” tambah Muhadjir.
Selain itu, kata Muhadjir, nilai keislaman dan kebangsaan merupakan dua pondasi utama yang berjalan beriringan dalam membangun kualitas manusia Indonesia modern ini. Hal ini diungkapkannya saat menjadi keynote speaker pada Kuliah Umum di UIN Mataram, Lombok Barat, NTB.
Baca juga: Inovasi Keren, Mahasiswa IAIN Kendari Olah Limbah Sabut Kelapa Jadi Pupuk Organik Cair
Oleh karena itu, Muhadjir mendorong dan mengajak para dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa untuk dapat tampil sebagai garda terdepan dalam memberikan kontribusi efektif, kreatif, dan inovatif kepada masyarakat.
“Kita harus menjadikan manusia Indonesia dipenuhi oleh SDM berkualitas unggul, inovatif, berakhlak mulia, berkarakter Pancasilais, serta adaptif terhadap tantangan perubahan global, terutama memasuki era Revolusi Industri 4.0,” kata Muhadjir dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (9/9/2022).
Muhadjir mengatakan, dunia pendidikan melalui keberadaan kampus-kampus Islam merupakan lokus strategis sebagai pusat-pusat pembentukan karakter dan peradaban yang sangat diperlukan untuk kemajuan bangsa.
Baca juga: Universitas Esa Unggul Jadi Tuan Rumah Lokakarya UI GreenMetric LLDIKTI III 2022
Lebih lanjut, Muhadjir berharap seluruh SDM yang berada di lingkungan Perguruan Tinggi Islam seperti rektor, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dapat menjadi pelopor inisiatif aksi nyata dalam upaya pengembangan SDM Generasi Emas 2045 di bidang pendidikan.
Hal tersebut misalnya, ditunjukkan pada bagaimana dunia pendidikan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, keterampilan, serta produktivitas mahasiswa berlandaskan penguatan nilai-nilai Revolusi Mental, yaitu Etos kerja, Gotong-royong, dan Integritas.
“Sebagai mahasiswa, kalian harus paham sejarah, kalian lah yang akan menjadi generasi emas Indonesia. Perlu diketahui peranan umat Islam sangat nyata dalam kemerdekaan Indonesia. Karenanya, keislaman dan kebangsaan tidak bisa dipisahkan, sudah menyatu,” tambah Muhadjir.
(nnz)
tulis komentar anda