Profil dan Prospek Lulusan Politeknik Siber dan Sandi Negara
Jum'at, 09 September 2022 - 14:28 WIB
JAKARTA - Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan yang diselenggarakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Dikutip dari laman resminya, pendirian Poltek SSN berawal dari pendidikan sandi pada 1946 dan bersamaan dengan terbentuknya organisasi sandi di Kementerian Pertahanan yang bernama Bagian Code Kementerian Pertahanan Bagian B (Intelijen).
Baca juga : Sekolah Kedinasan 2022, Ini Syarat Masuk Politeknik Siber dan Sandi Negara
Pada 1969, dibuka pendidikan Ahli Sandi Gaya Baru yang menggunakan kurikulum gabungan antara Pendidikan Ahli Sandi Brevet A dan Pendidikan Sandiman. Per 1973, pendidikan Ahli Sandi Gaya Baru dinyatakan secara de facto sebagai Akademi Sandi Negara (AKSARA).
Berdasarkan surat Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Nomor 19/MPN/02 tahun 2002, Mendiknas menilai (D-III) AKSARA layak untuk ditingkatkan menjadi (D-IV) Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN).
Akhirnya, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 22 tahun 2003, ditetapkanlah pendirian STSN. Selain itu, AKSARA juga diintegrasikan ke dalam Sekolah Tinggi Sandi Negara tersebut.
Awalnya, STSN menyelenggarakan dua bidang studi, yaitu Manajemen Persandian dan Teknik Persandian. Pada perkembangannya, melalui pertimbangan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Peraturan BSSN Nomor 12 tahun 2019, untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM di bidang siber dan sandi bagi BSSN dan Kementerian/Lembaga lain, dilakukan perubahan kelembagaan terhadap Sekolah Tinggi Sandi Negara menjadi Politeknik Siber dan Sandi Negara (POLTEK SSN).
Perubahan nama tersebut juga didasarkan pada surat Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 03/M/I/2018 dan berdasarkan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/1007/M.KT.01/2019.
Dikutip dari laman resminya, pendirian Poltek SSN berawal dari pendidikan sandi pada 1946 dan bersamaan dengan terbentuknya organisasi sandi di Kementerian Pertahanan yang bernama Bagian Code Kementerian Pertahanan Bagian B (Intelijen).
Baca juga : Sekolah Kedinasan 2022, Ini Syarat Masuk Politeknik Siber dan Sandi Negara
Pada 1969, dibuka pendidikan Ahli Sandi Gaya Baru yang menggunakan kurikulum gabungan antara Pendidikan Ahli Sandi Brevet A dan Pendidikan Sandiman. Per 1973, pendidikan Ahli Sandi Gaya Baru dinyatakan secara de facto sebagai Akademi Sandi Negara (AKSARA).
Berdasarkan surat Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Nomor 19/MPN/02 tahun 2002, Mendiknas menilai (D-III) AKSARA layak untuk ditingkatkan menjadi (D-IV) Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN).
Akhirnya, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 22 tahun 2003, ditetapkanlah pendirian STSN. Selain itu, AKSARA juga diintegrasikan ke dalam Sekolah Tinggi Sandi Negara tersebut.
Awalnya, STSN menyelenggarakan dua bidang studi, yaitu Manajemen Persandian dan Teknik Persandian. Pada perkembangannya, melalui pertimbangan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Peraturan BSSN Nomor 12 tahun 2019, untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM di bidang siber dan sandi bagi BSSN dan Kementerian/Lembaga lain, dilakukan perubahan kelembagaan terhadap Sekolah Tinggi Sandi Negara menjadi Politeknik Siber dan Sandi Negara (POLTEK SSN).
Perubahan nama tersebut juga didasarkan pada surat Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 03/M/I/2018 dan berdasarkan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/1007/M.KT.01/2019.
tulis komentar anda