Pakar Teknologi Pangan IPB University Sebut Pentingnya Konsumsi Air bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Jum'at, 09 September 2022 - 23:10 WIB
Konsumsi air dalam jumlah cukup dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan jumlah cairan ketuban pada ibu hamil dan mencegah terjadinya oligohidramnion (kurangnya cairan ketuban).

Oligohidramnion merupakan kondisi berkurangnya cairan amnion atau ketuban pada masa kehamilan. Pada kondisi oligohidramnion, secara kuantitatif, volume cairan amnion atau cairan ketuban yang dimiliki oleh ibu tersebut kurang dari 500 ML atau memiliki angka ICA (Indeks Cairan Amnion) kurang dari 5 cm.

Secara umum, prevalensi oligohidramnion pada ibu hamil berada di angka 3-5% dan umumnya terjadi pada trimester ketiga. Oligohidramnion dapat disebabkan oleh berbagai etiologi salah satunya yaitu kondisi kurang air pada masa kehamilan.

Lebih lanjut, menurut Prof. Hardinsyah, penting juga untuk memperhatikan karakteristik sensori air minum yang ideal bagi ibu hamil.

“Air dengan kandungan mineral yang baik dengan memberikan rasa yang seimbang atau netral tanpa satu rasa yang dominan serta tekstur yang ringan di tenggorokan dapat mengurangi rasa enek pada ibu hamil sehingga membantu menjaga ibu hamil tetap terhidrasi sehat serta mencegah konsumsi minuman manis berlebihan,” jelasnya.

Tak kalah penting, kualitas air menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih air minum. Air minum yang terlihat jernih bisa jadi terkontaminasi logam berat dan bakteri patogen karena proses produksi dan pengisian air dalam kemasan yang tidak higienis.

Logam berat dan bakteri yang mengontaminasi air ini dapat memberikan dampak serius pada kesehatan seperti diare, atau kasus yang lebih serius lainnya.

Untuk itu, penting memastikan sumber air yang murni, berkualitas dan terlindungi dan telah sesuai dengan standar serta regulasi yang telah ditetapkan oleh BPOM dan pemerintah.

Terkait Food Ingredient Asia Conference, Chairman of Organizing Committee Food Ingredient Asia Conference, Dr. Puspo Edi Giriwono menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan konferensi terbesar di ASEAN yang menghadirkan pelaku bisnis, peneliti, akademisi, dan regulator dari berbagai negara untuk membahas berbagai isu dan inovasi di bidang makanan dan minuman.

Mencapai masa depan pangan yang sehat dan berkelanjutan adalah masalah mendesak yang bergantung pada upaya kolaboratif global. Untuk itu, pada tahun ini, Food Ingredient Asia Conference mengangkat tema “Advancing Food Ingredients to Promote Healthy Life and Sustainability” yang membahas keberlangsungan pangan sehat untuk mendukung gaya hidup sehat yang berkelanjutan.

"Topik dalam konferensi ini mencakup nutrisi dan kesehatan, kualitas dan keamanan pangan, inovasi bahan pangan dan prosesnya, serta regulasi yang menaunginya. Pakar dari berbagai negara dihadirkan untuk menyampaikan materi seperti Dr. Frank Wieringa, Institut de Recherche le Developpement Perancis serta Prof. Dr. Milen I. Georgiev, Instuitute of Microbiology Bulgaria,” jelas Dr. Puspo.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More