Seleksi Masuk PTN Diubah, Rektor Unair Kritisi Penghapusan Tes Mata Pelajaran
Sabtu, 10 September 2022 - 11:24 WIB
JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim telah mengumumkan Merdeka Belajar Episode ke-22: Transformasi Seleksi Masuk PTN . Salah satunya akan mengubah sistem terkait Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN ). Ke depan, pemerintah akan menghapus tes mata pelajaran atau tes kemampuan akademik (TKA).
Langkah ini dilakukan karena materi TKA dalam SBMPTN dinilai sangat membebani peserta didik maupun guru. Ujiannya dilakukan dengan menggunakan banyak materi dari banyak mata pelajaran yang secara tidak langsung memicu turunnya kualitas pembelajaran. Selain itu, banyak siswa yang harus melakukan bimbingan belajar (bimbel) di luar sekolah.
Baca juga: Ini 5 Tips Sukses Masuk PTN Berdasarkan Prestasi dari Kemendikbudristek
Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Mohammad Nasih menuturkan, hal tersebut perlu diperinci dan ditinjau ulang, terutama mengenai lintas jurusan. Menurutnya, peminatan sejak SMA tetap perlu dipertimbangkan agar peserta didik dapat mengikuti perkuliahan dengan baik.
“Meskipun sesungguhnya tesnya adalah tes skolastik semata, tetapi di semua hal termasuk kemungkinan akan ada persyaratan tertentu di prodi-prodi tertentu itu,” ujarnya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (10/9/2022).
Baginya, linearitas antara SMA dan perguruan tinggi tetap harus dipertimbangkan. Pasalnya, pada jenjang universitas, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki dasar yang cukup mumpuni untuk mengikuti mata kuliah yang diajarkan.
“Walaupun ini tidak bisa menjadi syarat program studi, maka kita bisa meminta portofolio untuk program studi-program studi yang ada di Unair. Sehingga pendaftar nantinya, setidaknya harus menyerahkan rapor mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang ada,” jelas Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair tersebut.
Baca juga: DPR Ingatkan Efek Domino dari Transformasi Seleksi Masuk PTN
Hal tersebut, jelas Prof Nasih, sebagai penghargaan bagi para siswa yang telah menempuh pelajaran selama tiga tahun di SMA. Artinya, apa yang didapatkan sebelumnya tidak akan berakhir sia-sia. menurutnya, ketika Merdeka Belajar justru diartikan sebagai kebebasan yang terlalu liberal, maka hal tersebut merupakan pemborosan.
“Kami selalu memberikan warning bagi masyarakat, bahwa setiap program studi itu memerlukan bekal khusus agar bisa lancar dalam menempuh studinya dan juga kami tidak segan-segan untuk memberikan evaluasi pada satu tahun pertama,” tambahnya.
Rektor pun menekankan bahwa pendaftaran jalur mandiri Unair akan dijamin transparansi dan kejujurannya. Ia pun menyampaikan akan memberikan uang bagi mereka yang mampu melaporkan dengan disertai bukti apabila terdapat kasus suap-menyuap dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru.
Langkah ini dilakukan karena materi TKA dalam SBMPTN dinilai sangat membebani peserta didik maupun guru. Ujiannya dilakukan dengan menggunakan banyak materi dari banyak mata pelajaran yang secara tidak langsung memicu turunnya kualitas pembelajaran. Selain itu, banyak siswa yang harus melakukan bimbingan belajar (bimbel) di luar sekolah.
Baca juga: Ini 5 Tips Sukses Masuk PTN Berdasarkan Prestasi dari Kemendikbudristek
Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Mohammad Nasih menuturkan, hal tersebut perlu diperinci dan ditinjau ulang, terutama mengenai lintas jurusan. Menurutnya, peminatan sejak SMA tetap perlu dipertimbangkan agar peserta didik dapat mengikuti perkuliahan dengan baik.
“Meskipun sesungguhnya tesnya adalah tes skolastik semata, tetapi di semua hal termasuk kemungkinan akan ada persyaratan tertentu di prodi-prodi tertentu itu,” ujarnya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (10/9/2022).
Baginya, linearitas antara SMA dan perguruan tinggi tetap harus dipertimbangkan. Pasalnya, pada jenjang universitas, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki dasar yang cukup mumpuni untuk mengikuti mata kuliah yang diajarkan.
“Walaupun ini tidak bisa menjadi syarat program studi, maka kita bisa meminta portofolio untuk program studi-program studi yang ada di Unair. Sehingga pendaftar nantinya, setidaknya harus menyerahkan rapor mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang ada,” jelas Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair tersebut.
Baca juga: DPR Ingatkan Efek Domino dari Transformasi Seleksi Masuk PTN
Hal tersebut, jelas Prof Nasih, sebagai penghargaan bagi para siswa yang telah menempuh pelajaran selama tiga tahun di SMA. Artinya, apa yang didapatkan sebelumnya tidak akan berakhir sia-sia. menurutnya, ketika Merdeka Belajar justru diartikan sebagai kebebasan yang terlalu liberal, maka hal tersebut merupakan pemborosan.
“Kami selalu memberikan warning bagi masyarakat, bahwa setiap program studi itu memerlukan bekal khusus agar bisa lancar dalam menempuh studinya dan juga kami tidak segan-segan untuk memberikan evaluasi pada satu tahun pertama,” tambahnya.
Rektor pun menekankan bahwa pendaftaran jalur mandiri Unair akan dijamin transparansi dan kejujurannya. Ia pun menyampaikan akan memberikan uang bagi mereka yang mampu melaporkan dengan disertai bukti apabila terdapat kasus suap-menyuap dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda