Unpad Dukung Perubahan Seleksi Masuk PTN, Simak 3 Alasannya

Jum'at, 16 September 2022 - 16:36 WIB
Unpad mendukung perubahan seleksi masuk PTN dengan 3 alasan. Foto/Tangkap layar laman Unpad.
JAKARTA - Universitas Padjadjaran ( Unpad ) mendukung dan menyambut baik adanya perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru . Khususnya mengenai perubahan materi uji yang hanya menguji potensi skolastik yang ditetapkan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita mengungkapkan, ada tiga alasan Unpad mendukung perubahan tersebut. Pertama, Unpad sudah lama menerapkan tes potensi skolastik untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri.

Baca juga: Kemendikbudristek Kembali Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia Tahap II

Tes potensi skolastik sendiri merupakan tes penerimaan mahasiswa baru untuk mengukur kemampuan kognitif yang mencakup penalaran umum dan kemampuan pemahaman.



“Berdasarkan penilaian, mahasiswa yang masuk Unpad dengan hasil UTBK maupun ujian TPS di jalur mandiri memiliki kualitas yang seimbang. Artinya, TPS memang cukup andal untuk digunakan menyeleksi mahasiswa baru,” katanya, dikutip dari laman Unpad, Jumat (16/9/2022).

Prof. Arief menambahkan, tes potensi skolastik lebih efektif menyeleksi berdasarkan potensi calon mahasiswa baru yang sebenarnya. Dengan demikian, seleksi tidak terbatas hanya pada mata pelajaran tertentu. Perguruan tinggi juga dapat menjaring mahasiswa baru dengan tidak berdasarkan nilai akademik semasa di SMA/sederajat saja. Kemampuan peserta yang sesungguhnya bisa saja tidak terlihat dari nilai akademik.

“Misalnya, ada anak-anak yang sesungguhnya cerdas, tetapi karena ada masalah akses ke sekolah yang bagus, atau tidak dapat mengikuti bimbingan belajar intensif, nilai akademik yang didapat tampak rendah, sehingga tidak dapat bersaing dengan anak-anak yang memiliki banyak akses untuk mendapatkan nilai akademik tinggi,” paparnya.

Dengan seleksi berbasis skolastik, hal tersebut tidak akan terjadi karena yang diujikan adalah potensi sebenarnya di luar mata pelajaran. “Dilihat dari azas keadilan, sistem seperti ini akan lebih relevan,” tambahnya.

Alasan kedua, lanjut Prof. Arief, Unpad menyadari bahwa ada potensi masalah saat adaptasi mahasiswa baru di tingkat awal perkuliahan. Hal ini terjadi karena mahasiswa harus mempelajari hal-hal yang semasa sekolah mungkin tidak menjadi perhatian utama mereka.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More