SINDOnews-Pesantren Attaqwa Putra Bekasi Kolaborasi Gelar Pelatihan Jurnalistik untuk Santri

Rabu, 28 September 2022 - 14:41 WIB
Portal berita SINDOnews.com kembali menggelar pelatihan jurnalistik untuk santri. Kali ini berlangsung di Pondok Pesantren Attaqwa Putra, Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Foto/SINDOnews/Bahrur Rosidi.
JAKARTA - Portal berita SINDOnews.com kembali menggelar pelatihan jurnalistik untuk santri. Bertajuk SINDOnews Goes to Pesantren (SGTP), kegiatan kali ini berlangsung di Pondok Pesantren Attaqwa Putra, Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/9/2022).

Lebih dari 200 santri yang merupakan siswa madrasah aliyah Attaqwa Putra hadir sebagai peserta. Turut hadir sekaligus membuka acara yakni Pemimpin Umum Pondok Pesantren Attaqwa KH Husnul Amal Mas’ud, Lc, D.E.S.A, Kepala Madrasah Aliyah Attaqwa Putra Dr KH Iman Fadlurohman MA, serta sebagian Dewan Guru.

Baca juga: Profil Prof Bambang Sudibyo, Mantan Menteri Pendidikan Indonesia yang Pernah Menjadi Ketua Umum BAZNAS

Sebagai pemateri yaitu Koordinator Fotografer MNC Portal Indonesia (MPI) Ratman Suratman dan Redaktur Pelaksana SINDOnews Andryanto Wisnuwidodo. Pelatihan jurnalistik yang juga hasil kolaborasi dengan Koran SINDO ini dipandu Musyrif Pondok Pesantren Attaqwa Muhammad Rizky Setiawan.



KH Husnul Amal menyambut baik penyelenggaraan SGTP. Menurut dia, acara ini bisa menjadi salah satu wadah bagi santri untuk menambah ilmu pengetahuan. Dengan demikian, santri tidak hanya sekadar belajar ilmu agama, tetapi juga dunia penulisan. “Ini adalah kesempatan emas, jadi silakan disimak baik-baik, Insya Allah akan bermanfaat bagi kalian semua,” tutur Kiai Husnul.

Hal senada disampaikan Kiai Iman Fadlurohman. Kepada para santri dirinya berpesan, mempelajari jurnalistik, terlebih ketika nantinya benar-benar menjadi jurnalis, tidak saja akan menambah pengalaman, namun juga bisa kenalan dengan orang-orang baru, juga banyak juga manfaat-manfaat lain yang akan didapatkan.

Baca juga: Putri Mahfud MD Dilantik Jadi Dokter Spesialis Unair, Ini Sosoknya



Namun perlu digarisbawahi, menjadi jurnalis tidak cukup hanya bisa bisa menulis. Jika tidak dibarengi dengan teknik-teknik jurnalistik, tulisan itu menjadi kurang menarik. “Seperti halnya seseorang yang pintar memasak, tetapi penyajiannya tidak menarik, kira-kira bagaimana, laku atau tidak?,” ucapnya, mengibaratkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More