Keren! MIN 1 Kota Malang Setiap Tahun Raih Ribuan Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional
Kamis, 29 September 2022 - 23:28 WIB
Dia mencontohkan, misalkan siswa-siswi belajar IPA tentang cara hidup bersih. Maka mereka harus bisa praktik dan membiasakan pola hidup bersih. Kalau pelajarannya terkait akidah dan akhlak, maka bagaimana supaya anak-anak memiliki akidah dan akhlak yang baik.
Contoh lainnya dalam pelajaran Al-Qur'an dan hadist, siswa-siswi menjadi gemar mengaji Al-Qur'an dan mengamalkan Al-Qur'an dan hadist. Jadi praktiknya yang lebih ditanamkan oleh MIN 1 Kota Malang kepada anak didiknya.
Artinya, setiap mata pelajaran harus dicari core-nya (intisarinya). Menurutnya, itulah yang akan menjadi spesifikasi dari masing-masing pelajaran yang diajarkan di madrasah yang dipimpinnya.
Saat ini, lanjut dia, banyak orang tua murid merasa percaya dengan MIN 1 Kota Malang. Karena anak mereka baru masuk MIN 1 Kota Malang, akidah dan akhlaknya langsung nampak menjadi lebih baik. Siswa-siswi MIN 1 Kota Malang kalau ketemu orang tuanya mengucapkan salam.
Ia menjelaskan, anak-anak MIN 1 Kota Malang diajari menerapkan ajaran 5-S, yakni senyum, sapa, salam, salim, santun. Serta suka menolong, maaf, dan terima kasih. "Itu yang selalu kita tekankan kepada guru agar bisa diaktualisasikan kepada para siswa-siswi," jelasnya.
Selain belajar bermakna, MIN 1 Kota Malang memiliki manajemen keteladanan yang membuat siswa dan siswinya banyak meraih prestasi di berbagai bidang. Menurut Suyanto, memang semuanya berawal dari keteladanan, mulai dari atas ke bawah. Yakni mulai dari kepala madrasah sampai ke bawah memberikan keteladanan kepada bapak dan ibu guru dalam hal apapun.
"Misalnya ada program mahabah (madrasahku, hijau, asri dan bebas sampah), kepala madrasahnya tidak boleh bawa botol pelastik, jadi saya bawa botol minum, kotak nasi, saya harus jadi contoh dan itu akan diikuti oleh bapak dan ibu guru, dalam kegiatan apapun bapak-ibu guru tidak boleh menghasilkan sampah di madrasah ini," jelas Suyanto.
Keteladanan yang dipraktikan kepala madrasah dan bapak-ibu guru akan dilihat siswa dan siswi. Sehingga mereka akan mengikuti perbuatan baik yang dilakukan bapak-ibu guru mereka di sekolah. Siswa-siswi jadinya membawa botol minum, kotak nasi, dan memakan makanan yang sesuai dengan anjuran madrasah.
Ia mengatakan, MIN 1 Kota Malang juga memiliki program dering Subuh. Program ini dibuat untuk memantau apakah anak-anak sudah sholat Subuh atau belum.
"Bapak-ibu gurunya juga sudah saya pastikan mereka ikut sholat Subuh berjamaah di masjid. Ada program Dhuha Time, bapak-ibu gurunya saya pastikan sebelum mengajar sudah sholat Dhuha, awalnya bapak-ibu guru kemudian karyawan nanti diikuti anak-anak, bermula dari keteladanan, dan dari diri sendiri," kata Suyanto.
Contoh lainnya dalam pelajaran Al-Qur'an dan hadist, siswa-siswi menjadi gemar mengaji Al-Qur'an dan mengamalkan Al-Qur'an dan hadist. Jadi praktiknya yang lebih ditanamkan oleh MIN 1 Kota Malang kepada anak didiknya.
Artinya, setiap mata pelajaran harus dicari core-nya (intisarinya). Menurutnya, itulah yang akan menjadi spesifikasi dari masing-masing pelajaran yang diajarkan di madrasah yang dipimpinnya.
Saat ini, lanjut dia, banyak orang tua murid merasa percaya dengan MIN 1 Kota Malang. Karena anak mereka baru masuk MIN 1 Kota Malang, akidah dan akhlaknya langsung nampak menjadi lebih baik. Siswa-siswi MIN 1 Kota Malang kalau ketemu orang tuanya mengucapkan salam.
Ia menjelaskan, anak-anak MIN 1 Kota Malang diajari menerapkan ajaran 5-S, yakni senyum, sapa, salam, salim, santun. Serta suka menolong, maaf, dan terima kasih. "Itu yang selalu kita tekankan kepada guru agar bisa diaktualisasikan kepada para siswa-siswi," jelasnya.
Selain belajar bermakna, MIN 1 Kota Malang memiliki manajemen keteladanan yang membuat siswa dan siswinya banyak meraih prestasi di berbagai bidang. Menurut Suyanto, memang semuanya berawal dari keteladanan, mulai dari atas ke bawah. Yakni mulai dari kepala madrasah sampai ke bawah memberikan keteladanan kepada bapak dan ibu guru dalam hal apapun.
"Misalnya ada program mahabah (madrasahku, hijau, asri dan bebas sampah), kepala madrasahnya tidak boleh bawa botol pelastik, jadi saya bawa botol minum, kotak nasi, saya harus jadi contoh dan itu akan diikuti oleh bapak dan ibu guru, dalam kegiatan apapun bapak-ibu guru tidak boleh menghasilkan sampah di madrasah ini," jelas Suyanto.
Keteladanan yang dipraktikan kepala madrasah dan bapak-ibu guru akan dilihat siswa dan siswi. Sehingga mereka akan mengikuti perbuatan baik yang dilakukan bapak-ibu guru mereka di sekolah. Siswa-siswi jadinya membawa botol minum, kotak nasi, dan memakan makanan yang sesuai dengan anjuran madrasah.
Ia mengatakan, MIN 1 Kota Malang juga memiliki program dering Subuh. Program ini dibuat untuk memantau apakah anak-anak sudah sholat Subuh atau belum.
"Bapak-ibu gurunya juga sudah saya pastikan mereka ikut sholat Subuh berjamaah di masjid. Ada program Dhuha Time, bapak-ibu gurunya saya pastikan sebelum mengajar sudah sholat Dhuha, awalnya bapak-ibu guru kemudian karyawan nanti diikuti anak-anak, bermula dari keteladanan, dan dari diri sendiri," kata Suyanto.
Lihat Juga :
tulis komentar anda