Kisah Inspiratif Guru Isdiarto, Semangat Mengajar Meski Harus Menyusuri Hutan

Sabtu, 12 November 2022 - 08:20 WIB
Guru dan Kepala Sekolah Kepala Sekolah SD Negeri 26 Krui, Pesisir Barat, Lampung Isdiarto menceritakan pengalamannya mengajar. Foto/BKHM.
JAKARTA - Kisah perjuangan guru untuk mengajar meski dalam keterbatasan menarik untuk disimak. Salah satunya yang disampaikan Guru dan Kepala Sekolah SD Negeri 26 Krui, Pesisir Barat, Lampung Isdiarto.

Isdiarto, mengungkapkan pengalamannya selama mengajar dan menerapkan Kurikulum Merdeka di tempat tugas pada webinar Sapa GTK ke-9. Meskipun sekolahnya berjarak sekitar 20 km dari ibukota kecamatan dengan akses jalan yang sangat tidak memadai, hal ini tidak membuatnya surut langkah untuk menghadirkan pembelajaran yang semakin baik bagi anak didiknya.

“Secara geografis wilayah sekolah kita berada di hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBPS) dan diapit langsung Samudera Hindia. Akses jalan kita masih berupa jalan tanah, ketika musim hujan berubah menjadi jalan berlumpur. Lalu, kita harus menyusuri hutan TNBPS atau menyusuri pantai di waktu-waktu tertentu. Kita juga harus melalui lima muara untuk mencapai sekolah dan pada saat musim penghujan, beberapa jembatan tidak ada, luar biasa akses jalannya,” kisah Isdiarto, melalui siaran pers, Sabtu (12/11/2022).



Baca juga: Pendaftaran PPPK Guru 2022 Ditutup Besok, Cek Syarat dan Link

Bercerita mengenai apa yang menjadi motivasinya untuk tergerak berprofesi sebagai guru dan mengajar di sekolah tersebut, Isdiarto menjawab bahwa ia terenyuh dengan kondisi awal sekolah dan bagaimana semangat anak-anak untuk tetap belajar. Hal inilah yang membuat Isdiarto yakin bahwa dengan menjadi guru ia dapat memberikan sesuatu bagi pendidikan anak-anak bangsa.

“Saya tidak menyangka ternyata masih ada daerah seperti itu. Awal saya masuk, saya shock dan kaget, karena kondisinya sangat timpang dengan kondisi di perkotaan. Awal kita datang 2014, sekolah itu masih berdinding papan, lantai tanah, dan kondisi ala kadarnya. Tapi saya melihat peserta didiknya bersemangat dalam belajar, itulah yang menjadi motivasi saya,” terang Isdiarto.

Semangat anak-anak didik itu, kata Isdiarto, tampak dari kerelaan mereka untuk pergi ke sekolah untuk belajar meskipun menempuh jalan yang cukup jauh. “Ada yang naik turun gunung baru bisa sampai ke sekolah. Termasuk semangat guru-guru di sana, meskipun status mereka honorer, tapi mereka mampu dan bertahan untuk menjadi seorang pendidik. Jadi semangat anak didik dan kawan-kawan ini yang memotivasi saya,” pungkas Isdiarto.

Baca juga: 5 Pahlawan Nasional yang Memperjuangkan Pendidikan di Nusantara



Isdiarto pun melihat bahwa program dari Kemendikbudristek, dalam kebijakan Merdeka Belajar, sangat membantu para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Kebijakan tersebut menurutnya membuat guru-guru semangat untuk belajar karena mengajak mereka untuk mengubah pola pikir dalam menghadapi murid. Sebagaimana yang juga dirasakan Cucu Suryana dan dan Darmayanti Karmen.

“Penerapan Kurikulum Merdeka sudah kita mulai dari setahun lalu dan sudah empat kelas yang mengimplementasikan. Dengan segala keterbatasan, pasti banyak kendala, tapi kendala itu menimbulkan semangat untuk terus mendukung kekurangan kami,” pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More