Peneliti Universitas Pertamina Kelola Sampah Jadi Sumber Energi Organik
Selasa, 22 November 2022 - 08:14 WIB
Ia menambahkan, kadar air memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap proses pengeringan sampah. Semakin tinggi kadar air, akan memperlama proses pengeringan. Dari keempat jenis sampah, sampah plastik memiliki kadar air terkecil yakni 0,8% dan nilai kalori terbesar yakni 5.129 kcal/kg. Hal ini menjadikan sampah plastik memiliki kualitas pelet RDF yang lebih baik dibanding jenis sampah lainnya.
“Namun karena persentase sampah plastik lebih sedikit daripada sampah organik, maka sampah yang paling memungkinkan untuk diolah menjadi pellet RDF adalah sampah organik. Potensi energi yang mampu dihasilkan dari sampah organik cukup besar, yaitu 51,933.8 MJ/hari. Pellet RDF dapat digunakan sebagai sumber energi termal dan energi listrik bagi pemukiman,” pungkas Mega.
Mengolah sampah menjadi pellet RDF diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Saat ini Kecamatan Nusa Penida memiliki dua TPA yakni TPA Biaung dan TPA Jungutbatu yang dapat menampung sebanyak lima hingga tujuh truk sampah perhari. Pellet sampah ini dinilai cocok digunakan di pulau-pulau kecil karena dapat sekaligus memenuhi kebutuhan energi.
Bagi siswa/siswi yang tertarik dengan isu lingkungan dan ingin mempelajari metode pengolahan limbah, dapat bergabung di Program Studi Teknik Lingkungan UPER. Saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) periode November Tahun Akademik 2023/2024. Informasi lengkap terkait syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id
“Namun karena persentase sampah plastik lebih sedikit daripada sampah organik, maka sampah yang paling memungkinkan untuk diolah menjadi pellet RDF adalah sampah organik. Potensi energi yang mampu dihasilkan dari sampah organik cukup besar, yaitu 51,933.8 MJ/hari. Pellet RDF dapat digunakan sebagai sumber energi termal dan energi listrik bagi pemukiman,” pungkas Mega.
Mengolah sampah menjadi pellet RDF diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Saat ini Kecamatan Nusa Penida memiliki dua TPA yakni TPA Biaung dan TPA Jungutbatu yang dapat menampung sebanyak lima hingga tujuh truk sampah perhari. Pellet sampah ini dinilai cocok digunakan di pulau-pulau kecil karena dapat sekaligus memenuhi kebutuhan energi.
Bagi siswa/siswi yang tertarik dengan isu lingkungan dan ingin mempelajari metode pengolahan limbah, dapat bergabung di Program Studi Teknik Lingkungan UPER. Saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) periode November Tahun Akademik 2023/2024. Informasi lengkap terkait syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda