Peduli Kelestarian Lingkungan, Universitas Prasetiya Mulya Tanam 1.454 Bibit Mangrove
Kamis, 01 Desember 2022 - 13:33 WIB
JAKARTA - Sebagai salah satu rangkaian kegiatan wisuda 2022 , Universitas Prasetiya Mulya melakukan gerakan penanaman 1.454 bibit mangrove sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup dan keberlangsungan Bumi.
Aksi nyata penanaman bibit mangrove dilakukan di Kawasan Mangrove Pulau Harapan dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta.
Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak mengungkapkan bahwa 1 per 5 dari hutan mangrove dunia berada di Indonesia dan Indonesia menjadi salah satu rumah bagi tanaman mangrove.
“Pada ulang tahun Universitas Prasetiya Mulya kali ini saya memperkenalkan istilah Fundamental Resetting. Salah satu aspeknya adalah peralihan dari homosentrisme di mana semua yang dilakukan hanya untuk kepentingan manusia dan membawa banyak kerusakan," kata Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak dalam keterangan pers, Kamis (1/12/2022).
Prof. Dr. Djisman mencontohkan, seperti global warming, menjadi bio village di mana manusia adalah bagian dari bumi, bukan pemilik bumi. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menyadarkan manusia akan kelestarian bumi dan mangrove memainkan peran yang luar biasa dalam ekosistem kehidupan yang kompleks.
“Tanpa mangrove dapat terjadi abrasi dan ombak akan menerjang, serta pada akhirnya kita bisa kehilangan banyak hal penting dari lingkungan di sekitar kita. Oleh karena itu saya berharap para civitas academica Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya sukses pada karier tetapi juga menjadi profesional yang sadar akan kehidupan atau green life within work sehingga dapat turut melindungi dan memelihara keberlangsungan bumi demi masa depan semua makhluk hidup,” tambahnya.
Selain sebagai salah satu rangkaian acara wisuda Universitas Prasetiya Mulya 2022, pelaksanaan penanaman bibit mangrove ini juga menjadi bagian dari peringatan 40 tahun Universitas Prasetiya Mulya bertemakan “Embarking on Fundamental Resetting”.
Aksi nyata penanaman bibit mangrove dilakukan di Kawasan Mangrove Pulau Harapan dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta.
Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak mengungkapkan bahwa 1 per 5 dari hutan mangrove dunia berada di Indonesia dan Indonesia menjadi salah satu rumah bagi tanaman mangrove.
“Pada ulang tahun Universitas Prasetiya Mulya kali ini saya memperkenalkan istilah Fundamental Resetting. Salah satu aspeknya adalah peralihan dari homosentrisme di mana semua yang dilakukan hanya untuk kepentingan manusia dan membawa banyak kerusakan," kata Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak dalam keterangan pers, Kamis (1/12/2022).
Prof. Dr. Djisman mencontohkan, seperti global warming, menjadi bio village di mana manusia adalah bagian dari bumi, bukan pemilik bumi. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menyadarkan manusia akan kelestarian bumi dan mangrove memainkan peran yang luar biasa dalam ekosistem kehidupan yang kompleks.
Baca Juga
“Tanpa mangrove dapat terjadi abrasi dan ombak akan menerjang, serta pada akhirnya kita bisa kehilangan banyak hal penting dari lingkungan di sekitar kita. Oleh karena itu saya berharap para civitas academica Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya sukses pada karier tetapi juga menjadi profesional yang sadar akan kehidupan atau green life within work sehingga dapat turut melindungi dan memelihara keberlangsungan bumi demi masa depan semua makhluk hidup,” tambahnya.
Selain sebagai salah satu rangkaian acara wisuda Universitas Prasetiya Mulya 2022, pelaksanaan penanaman bibit mangrove ini juga menjadi bagian dari peringatan 40 tahun Universitas Prasetiya Mulya bertemakan “Embarking on Fundamental Resetting”.
Lihat Juga :
tulis komentar anda