Transformasi Perpustakaan Berperan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Selasa, 06 Desember 2022 - 13:46 WIB
Perpusnas memberikan penghargaan kepada perpustakaan yang berhasil mengimplementasikan TPBIS yakni Tim Sinergi Terbaik 2022 berasal dari Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan. Foto/Perpusnas.
JAKARTA - Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang dijalankan di perpustakaan tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga desa/kelurahan dinilai efektif dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. Program ini telah direplikasi mandiri di 18 kabupaten/kota dan 1.125 desa/kelurahan.

Pelaksanaan program TPBIS Tahun 2020-2021 memberikan manfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan nilai efektivitas program 4,09 dari skala 1-5. Total benefit program ini pada tahun 2020-2021 mencapai lebih dari Rp570 miliar.

Hal tersebut tampak dalam evaluasi yang disampaikan pada Peer Learning Meeting (PLM) Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Tahun 2022. Program TPBIS dijalankan oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) dengan dukungan dari Bappenas RI sejak 2018. Program ini merupakan pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan di seluruh provinsi di Indonesia.



Baca juga: Kolaborasi Lintas Sektor Berpotensi Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, menyatakan tugas perpustakaan adalah mencerdaskan dan menyejahterakan anak bangsa sesuai amanah UUD 1945. Esensinya, untuk mengurangi masyarakat marginal. Untuk itu, perpustakaan mesti bertransformasi mengubah paradigma yang eksklusif menjadi inklusif. “Inilah roh dari semangat transformasi perpustakaan,” imbuhnya, melalui siaran pers, Selasa (6/12/2022).

Indonesia, menurutnya, memiliki sumber daya alam melimpah namun belum dikelola dengan optimal. Oleh karena itu, masyarakat perlu dibekali inovasi dan kreativitas serta aksesibilitas digital untuk meningkatkan pengetahuannya. “Tidak ada gunanya perpustakaan jika masyarakat masih tetap berada di bawah tingkat kesejahteraan. Jangan sampai perpustakaan menjadi menara gading,” tambah Kepala Perpusnas.

Perbaikan kesejahteraan hanya dapat dilakukan jika kondisi ekonomi baik, yang ditandai dengan peningkatan pendapatan per kapita dan lapangan kerja. Salah satu jalan untuk mencapai kesejahteraan diperoleh dengan kemampuan literasi.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan peran perpustakaan amat dibutuhkan dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan global.

Baca juga: Wujudkan SDM Berkualitas, Program SMK PK SPD Kembali Dibuka
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More