Dosen UI Beri Pelatihan Creative Digital Marketing bagi UMKM di Sidetapa Bali
Rabu, 21 Desember 2022 - 16:55 WIB
JAKARTA - Ketua tim pengabdian masyarakat Vokasi Universitas Indonesia (UI) Arius Krypton Onarelly menginisiasi sebuah program melalui hibah pengabdian masyarakat (pengmas) Direktorat Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI).
Program ini bertujuan untuk meningkatan kapasitas kemandirian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ) di era pandemi melalui Creative Digital Marketing, di Desa Sidetapa, Kabupaten Buleleng, Bali.
Arius mengatakan, di saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online. Pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian terganggu. Perubahan pola tersebut, harus diikuti pelaku UMKM agar dapat survive, serta bisa mandiri dan beradaptasi agar mampu menghadapi kondisi new normal.
“Digitalisasi menjadi sebuah kebutuhan penting. Terbukti di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan kenaikan pada pemanfaatan e-learning, e-Commerce, literasi digital, permintaan delivery, dan kebutuhan alat kesehatan/kebersihan," ujar Arius dalam keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022).
Tidak dapat memungkiri adanya permasalahan digitalisasi UMKM. Di beberapa daerah terpencil keterbatasan akses internet masih menjadi kendala. Pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi, pemasaran online terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang masih dinilai belum cukup maksimal.
"Selanjutnya, konsumen masih merasa tak aman dalam melakukan transaksi digital. Hal inilah yang mebuat kami tergerak untuk mengadakan pelatihan ini,” sebut Arius.
Sebelum pandemi, lanjut Arius, anyaman bambu dari Desa Sidetapa, Kabupaten Buleleng, Bali Utara, merupakan salah satu karya UMKM yang sempat masuk ke pasar internasional. Seluruh rangkaian proses produksi dikerjakan langsung oleh warga Desa Sidetapa secara tradisional menggunakan tangan.
Program ini bertujuan untuk meningkatan kapasitas kemandirian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ) di era pandemi melalui Creative Digital Marketing, di Desa Sidetapa, Kabupaten Buleleng, Bali.
Baca Juga
Arius mengatakan, di saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online. Pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian terganggu. Perubahan pola tersebut, harus diikuti pelaku UMKM agar dapat survive, serta bisa mandiri dan beradaptasi agar mampu menghadapi kondisi new normal.
“Digitalisasi menjadi sebuah kebutuhan penting. Terbukti di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan kenaikan pada pemanfaatan e-learning, e-Commerce, literasi digital, permintaan delivery, dan kebutuhan alat kesehatan/kebersihan," ujar Arius dalam keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022).
Tidak dapat memungkiri adanya permasalahan digitalisasi UMKM. Di beberapa daerah terpencil keterbatasan akses internet masih menjadi kendala. Pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi, pemasaran online terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang masih dinilai belum cukup maksimal.
Baca Juga
"Selanjutnya, konsumen masih merasa tak aman dalam melakukan transaksi digital. Hal inilah yang mebuat kami tergerak untuk mengadakan pelatihan ini,” sebut Arius.
Sebelum pandemi, lanjut Arius, anyaman bambu dari Desa Sidetapa, Kabupaten Buleleng, Bali Utara, merupakan salah satu karya UMKM yang sempat masuk ke pasar internasional. Seluruh rangkaian proses produksi dikerjakan langsung oleh warga Desa Sidetapa secara tradisional menggunakan tangan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda