Dosen UI Beri Pelatihan Creative Digital Marketing bagi UMKM di Sidetapa Bali
Rabu, 21 Desember 2022 - 16:55 WIB
Pekerjaan ini sudah mereka lakukan secara turun temurun sejak tahun 1900-an. Produksi anyaman bambu yang dihasilkan UMKM desa ini ini merupakan komoditas utama penunjang pergerakan ekonomi di Desa Sidetapa.
Secara keseluruhan di Indonesia, terdapat perbedaan yang cukup menonjol antara kecepatan transmisi UMKM dari tradisional ke digitalisasi antara wilayah Jawa dan luar Jawa.
Hal ini terutama terjadi karena perbedaan ketersediaan infrastruktur, internet dan digital literacy masyarakat. Tentu, perbedaan kondisi geografis Indonesia menjadi salah satu kendala dalam pemerataan fasilitas.
“Selama masa pandemi pengguna internet di Indonesia meningkat 73,7% atau 196,7 juta pengguna atau pemilik akun. Angka ini setara dengan 71,79% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2021 sesuai data Kemendagri.
Namun demikian, dari jumlah tersebut baru 13% UMKM yang sudah terhubung dengan marketplaces dan digital markets. Ini adalah tantangan sekaligus peluang,” papar Arius pada materi pelatihan yang ia sajikan.
Ketua Divisi Unit Usaha dan Pemerdayaan UMKM Bambu Sidatapa Putu Dendi Saputra mengungkapkan, tujuan dari diselenggarakannya pelatihan ini sebagai upaya dalam peningkatan skill generasi muda Sidatapa dalam upaya pemasaran produk kerajinan bambu di desanya dengan memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, Instagram dan yang lainnya.
“Ini bertujuan mengajak anak muda ikut serta membantu mempromosikan kerajinan secara online disana bertujuan untuk memberikan pembekalan,” ucapnya.
Kepala Desa Sidatapa Ketut Budiasa, menyambut baik program pelatihan yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Vokasi UI dan berharap dilanjutkan pada proses pendampingan jangka panjang.
“Pelatihan ini bermanfaat bagi masyarakat kami di Desa Sidatapa. Semoga kegiatan ini mendorong para pengrajin bambu UMKM Sidatapa untuk tidak menyerah, semakin berinovasi dan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pesan Ketut Budiasa.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Padang Wicaksono menyampaikan apresiasi pada kegiatan pengmas yang telah dilakukan.
Secara keseluruhan di Indonesia, terdapat perbedaan yang cukup menonjol antara kecepatan transmisi UMKM dari tradisional ke digitalisasi antara wilayah Jawa dan luar Jawa.
Hal ini terutama terjadi karena perbedaan ketersediaan infrastruktur, internet dan digital literacy masyarakat. Tentu, perbedaan kondisi geografis Indonesia menjadi salah satu kendala dalam pemerataan fasilitas.
“Selama masa pandemi pengguna internet di Indonesia meningkat 73,7% atau 196,7 juta pengguna atau pemilik akun. Angka ini setara dengan 71,79% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2021 sesuai data Kemendagri.
Namun demikian, dari jumlah tersebut baru 13% UMKM yang sudah terhubung dengan marketplaces dan digital markets. Ini adalah tantangan sekaligus peluang,” papar Arius pada materi pelatihan yang ia sajikan.
Ketua Divisi Unit Usaha dan Pemerdayaan UMKM Bambu Sidatapa Putu Dendi Saputra mengungkapkan, tujuan dari diselenggarakannya pelatihan ini sebagai upaya dalam peningkatan skill generasi muda Sidatapa dalam upaya pemasaran produk kerajinan bambu di desanya dengan memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, Instagram dan yang lainnya.
“Ini bertujuan mengajak anak muda ikut serta membantu mempromosikan kerajinan secara online disana bertujuan untuk memberikan pembekalan,” ucapnya.
Kepala Desa Sidatapa Ketut Budiasa, menyambut baik program pelatihan yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Vokasi UI dan berharap dilanjutkan pada proses pendampingan jangka panjang.
“Pelatihan ini bermanfaat bagi masyarakat kami di Desa Sidatapa. Semoga kegiatan ini mendorong para pengrajin bambu UMKM Sidatapa untuk tidak menyerah, semakin berinovasi dan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pesan Ketut Budiasa.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Padang Wicaksono menyampaikan apresiasi pada kegiatan pengmas yang telah dilakukan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda