Kisah Perjuangan Guru di Kukar Temukan Metode Mengajar Efektif saat Pandemi Covid-19

Selasa, 24 Januari 2023 - 11:47 WIB
loading...
Kisah Perjuangan Guru di Kukar Temukan Metode Mengajar Efektif saat Pandemi Covid-19
Nanang Nuryanto, guru SDN 021 Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur saat mengajar di kelas. Foto/Tanoto Foundation.
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 merupakan masa-masa yang penuh tantangan bagi para guru untuk bisa terus memberikan pengajaran kepada siswanya. Bagi Nanang Nuryanto, guru SDN 021 Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pembelajaran harus tetap diberikan meski di tengah keterbatasan.

Nanang merupakan salah satu pejuang pendidikan yang berpartisipasi dalam program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Nanang mengisahkan, periode awal sebagai guru yang dijalaninya sejak 2003 menjadi pelajaran berharga. “Saat itu, murid cenderung pasif dan tidak fokus ketika belajar,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Selasa (24/1/2023).

Kondisi itulah yang menggelitik jiwa pendidik Nanang untuk terus berupaya menemukan metode pembelajaran yang efektif. Bergabung dalam program PINTAR sejak 2018, Nanang mulai mendalami metode MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi).

Baca juga: PP Amanatul Ummah Terima Penghargaan Best Inspiring Islamic School of The Year 2023

Hal ini membantunya melalui masa-masa penuh tantangan saat pandemi COVID-19. Dengan tekun, dia mendatangi satu per satu rumah muridnya untuk memberikan pelajaran agar melengkapi sesi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dengan sepeda motor bebeknya, Nanang membawakan alat peraga seperti replika struktur anatomi tubuh hingga cairan untuk mempelajari reaksi kimia. “Hasilnya, murid lebih tertarik ketika belajar meskipun tidak di sekolah,” terang lulusan S1 Pendidikan Guru SD, Universitas Mulawarman, tersebut.

Ketika pandemi mereda dan pembelajaran dilakukan tatap muka, Nanang kembali membuat terobosan dengan metode penyusunan kursi murid berhadap-hadapan. Sehingga, suasana kelas bisa lebih hidup.

“Murid juga diarahkan untuk berinteraksi secara natural dan mengalami sendiri proses pembelajaran, mendorong mereka menggali ilmu secara mandiri,” jelasnya.

Hasilnya, murid yang sebelumnya lebih banyak pasif, menjadi antusias dan selalu menanyakan materi yang belum dimengerti.

Transformasi metode pembelajaran interaktif ini pun berbuah manis dengan berbagai raihan anak didik Nanang di berbagai kejuaraan. Mulai dari Olimpiade Sains Matematika tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, hingga meraih medali emas lomba tingkat nasional.

Kisah Nanang merupakan salah satu kisah inspiratif 20 pejuang pendidikan dari empat kabupaten/kota di Kalimantan Timur yang berjudul Pijar Pembelajaran, Perjuangan Insan Pendidikan Penyangga Nusantara.

Melalui program PINTAR, organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto sejak 1981 ini telah bermitra dengan 25 pemerintah kabupaten/kota di Indonesia. Pada 2021, program ini berhasil menjangkau 8.490 guru dan kepala sekolah sebagai model pelaksana pembelajaran aktif bagi lebih dari 198.000 siswa.

Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Margaretha Ari Widowati menambahkan, pendidikan dasar (jenjang SD dan SMP) merupakan fondasi esensial dalam membangun SDM, terutama pada kemampuan kognitif, sosial, hingga emosional.

Baca juga: 13 Madrasah Terbaik Nasional Versi TOP 1.000 UTBK, MAN IC Serpong Masih di Puncak

“Terlebih lagi, penilaian internasional atas kompetensi siswa, PISA 2018, menunjukkan bahwa mayoritas anak Indonesia usia 15 tahun masih berada di bawah standar minimum dalam kemampuan literasi, numerasi, dan sains,” jelasnya.

Selain Nanang, sosok inspiratif pejuang pendidikan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang kisahnya diangkat dalam buku Pijar Pembelajaran adalah Sariyani (Kepala SMPN 3 Tenggarong), Agus Suparmanto (Kepala SMPN 4 Tenggarong), Ana Rupaida (Kepala SDN 003 Tenggarong), serta Emy Rosana Saleh (Kepala Seksi Kurikulum dan Pengembangan Mutu SMP Disdikbud Kutai Kartanegara).

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, misi membangun SDM kian strategis, apalagi Kalimantan Timur kelak akan mengemban tanggung jawab sebagai lokasi bagi Ibu Kota Negara (IKN).

“Masih kentalnya model pembelajaran yang berpusat pada guru semata masih menjadi tantangan, sehingga perlu adaptasi dunia pendidikan,” terangnya dalam sambutan untuk buku Pijar Pembelajaran, Perjuangan Insan Pendidikan Penyangga Nusantara.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1678 seconds (0.1#10.140)