UGM Jamin Tidak Ada Mahasiswa Drop Out karena Tak Mampu Bayar Kuliah

Kamis, 09 Februari 2023 - 09:20 WIB
loading...
UGM Jamin Tidak Ada...
UGM menjamin tidak ada mahasiswanya yang drop out atau berhenti kuliah karena tak mampu bayar uang kuliah. Foto/Laman UGM.
A A A
JAKARTA - Universitas Gadjah Mada ( UGM ) berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada para mahasiswa nya untuk kuliah hingga lulus. Adanya bantuan pembiayaan dan dukungan lainnya dilakukan UGM untuk membantu mahasiswanya yang tak mampu.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Supriyadi mengatakan, UGM selalu berkomitmen dan akan terus berkomitmen membantu mahasiswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu.

“Belum pernah ada cerita mahasiswa DO (drop out) karena tidak mampu membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal),” tegas Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Supriyadi, dikutip dari laman UGM, Kamis (9/2/2023).

Menurut Supriyadi, untuk menyelenggarakan pendidikan berkualitas dengan fasilitas yang memadai memang dibutuhkan biaya operasional yang besar.

Baca juga: Jurusan Kuliah dengan Daya Tampung Terbesar di UI, UGM, dan ITB untuk SNBP 2023

Di perguruan tinggi, besaran biaya operasional yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pendidikan bagi seorang mahasiswa hingga lulus dikenal dengan istilah Biaya Kuliah Tunggal (BKT).

BKT ini jumlahnya tidak sama antara program studi yang satu dengan program studi yang lainnya sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran yang juga berbeda.

Selama ini, jumlah mahasiswa UGM yang ditarik biaya kuliah per semester berupa senilai besaran BKT relatif sedikit. Lebih dari 90 persen mahasiswa membayar biaya kuliah per semester dengan besaran UKT yang telah disubsidi atau di bawah besaran BKT di program studi tempatnya menjalani studi.

“Ketika UKT sama dengan BKT itulah BEP (break even point)-nya. Kalau kita melihat profil mahasiswa UGM, UKT yang paling tinggi yaitu UKT 8 besarannya ada yang sama dengan BKT, ada yang sedikit di bawahnya, dan hanya 9,2 persen mahasiswa UGM yang masuk mendapat UKT tertinggi ini. Kita sudah melakukan subsidi agar proses pendidikan dapat terselesaikan dengan baik,” terang Supriyadi.

Ia melanjutkan, sekitar 20 persen mahasiswa UGM masuk dalam penerima UKT 0, UKT 1 dan UKT 2 dengan biaya kuliah per semester sebesar Rp500 ribu dan Rp1 juta.

“Jika di program studi tersebut BKT-nya 9 juta, dan mahasiswa hanya membayar 500 ribu, berarti subsidinya sebesar 8,5 juta,” imbuhnya.

Subsidi biaya kuliah bagi mahasiswa UGM ini, terangnya, tidak semuanya dibiayai oleh pemerintah. Untuk itu, selama ini UGM menghimpun dukungan pembiayaan dari berbagai pihak, termasuk para orang tua mahasiswa, untuk menutup kebutuhan biaya yang jumlahnya tidak sedikit.

Baca juga: Aktif Berkontribusi untuk Masyarakat, Aqiilah Jadi Wisudawan Terbaik Sarjana Unpad

“Untuk menyiapkan SDM berkompetensi baik bukan hal mudah. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita harus punya sumber daya pendukung dari sisi keuangan dan fasilitas yang memadai untuk menyediakan berbagai macam kebutuhan,” imbuhnya.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr-Ing. Ir. Agus Maryono, menerangkan bahwa solidaritas dari para orang tua mahasiswa selama ini banyak memberikan kontribusi bagi pengembagan Sekolah Vokasi.

“Ketika kemarin ada sumbangan sukarela, Sekolah Vokasi peringkat kedua penerima sumbangan dari seluruh fakultas. Berarti solidaritas orang tua untuk pengembangan UGM saya yakin ada,” ucapnya.

Selain memberikan subsidi dalam biaya perkuliahan yang harus dibayarkan oleh mahasiswa, UGM masih mengalokasikan berbagai dukungan pembiayaan bagi mahasiswa berupa beasiswa.

“Pada tahun 2022 kita mengelola beasiswa dari 165 mitra dengan total Rp304 Miliar. Per Januari ini kita juga sudah mengucurkan beasiswa untuk satu semester ke depan sebesar Rp87 Miliar,” tutur Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr. Hempri Suyatna.

Selain itu, mahasiswa UGM juga dimungkinkan untuk mengajukan pembebasan sementara UKT, pengurangan UKT, perubahan kelompok UKT, atau pembayaran UKT secara mengangsur ketika mengalami kesulitan untuk membayar biaya kuliah. “Per tahun kita memberi bantuan keringanan UKT rata-rata sebesar Rp20 Miliar,” imbuh Direktur Keuangan UGM, Syaiful Ali.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2470 seconds (0.1#10.140)