Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa UIN Sunan Kalijaga

Senin, 13 Februari 2023 - 11:42 WIB
loading...
Ketua Umum PBNU KH Yahya...
Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mendapat gelar doktor honoris causa dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Foto/PBNU.
A A A
YOGYAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mendapat gelar doktor honoris causa dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (13/2/2023). Penyerahan gelar doktor (HC) ditandai dengan penyerahan ijazah dari Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Al Makin didampingi Ketua Senat Siswanto Masruri dan disaksikan oleh Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas.

Dalam pidato ilmiahnya, KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan kecemasan luar biasa mengenai bagaimana seharusnya Islam hadir dalam konteks realitas situasi kekinian. Terlebih sebelumnya dalam pemikirannya, Islam malah di bawah tekanan dan serangan dari berbagai arah. Kecemasan juga muncul karena kemunculan radikalisme dan terorisme.

Ia mengaku beruntung bertemu dengan KH. Abdurrahman Wahid (Ketua Umum PBNU 1984-1999, Presiden Keempat Republik Indonesia). Sosok Gus Dur, sapaan akrabnya, banyak memberikan inspirasi, pengetahuan, pengalaman, dan akses terhadapnya.

Baca juga: 6 PTN dengan Akreditasi A-Unggul di Jawa Barat, Panduan untuk Mahasiswa Baru

“Dia dalam banyak kesempatan kemudian membuka jalan saya tentang realitas,” ujarnya saat menyampaikan pidato ilmiah sebagai penerima gelar doktor kehormatan di Auditorium Prof M Amin Abdullah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dalam keterangan resmi, Senin (13/2/2023)

Menurutnya, peperangan atau konflik antarkelompok tidak menghasilkan pemenang, melainkan semuanya kalah. Karenanya, belajar dari KH. Abdurrahman Wahid, Gus Yahya menegaskan, aktivitasnya berjuang untuk kemenangan kemanusiaan.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa UIN Sunan Kalijaga


Suasana acara pemberian gelar doktor kehormatan untuk Ketua Umum PBNUKH. Yahya Cholil Staquf di UIN Sunan Kalijaga.

“Pelajaran saya dari Gus Dur, saya menyadari tidak ada jalan terbaik untuk menolong kondisi Islam daripada perjuangan untuk kemanusiaan,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang, Jawa Tengah itu.

Gus Yahya menegaskan, kemenangan kemanusiaan adalah kemenangan semua kelompok, tidak hanya Islam, tetapi juga Kristen, Hindu, Syiah, Sunni, dan sebagainya.

“Jika kemanusiaan menang, semua menang. Kemanusiaan menang, Islam memang. Kemanusiaan menang, Kristen menang. Kemanusiaan menang Hindu menang. Semua orang menang. Syiah menang. Sunni menang,” kata Gus Yahya.

Baca juga: Bingung Pilih Program Studi di SNBP 2023? Begini Contohnya agar Bisa Lolos Seleksi

Oleh karena itu, Gus Yahya menegaskan, aktivitasnya saat ini tidak lain untuk peradaban kemanusiaan. “Memperebutkan kebaikan tidak ada kecuali untuk peradaban manusia,” ujar dia.

Ketua Tim Promotor Prof H Machasin menyampaikan, Gus Yahya memiliki kontribusi yang tidak hanya bagi warga Nahdliyin saja, melainkan juga warga dari komunitas organisasi atau agama lainnya. “Punya aktivitas agama tidak hanya bagi komunitasnya, tetapi juga bagi luar komintasnya,” katanya.

Penganugerahan gelar doktor kehormatan ini juga diberikan kepada dua tokoh lainnya, yakni Sudibyo Markus (Dewan Pakar Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah) dan Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot (Presiden Badan Kepausan untuk Dialog Lintas Agama Vatikan).

Anugerah gelar doktor ini dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, Sultan Hamengkubuwono X, dan sejumlah tokoh Katholik.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2859 seconds (0.1#10.140)