Melalui Praktisi Mengajar 2, Para Profesional Kembali Diundang Jadi Dosen Tamu

Rabu, 15 Februari 2023 - 10:29 WIB
loading...
Melalui Praktisi Mengajar 2, Para Profesional Kembali Diundang Jadi Dosen Tamu
Direktur Sumber Daya, Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Mohammad Sofwan Effendi. Foto/BKHM.
A A A
JAKARTA - Kemendikbudristek kembali menyelenggarakan program Praktisi Mengajar Angkatan Kedua di awal 2023 ini. Program ini menjadi wadah bagi praktisi ahli di berbagai bidang terlibat dalam proses pembelajaran di kampus melalui kolaborasi dengan dosen pengampu mata kuliah.

Direktur Sumber Daya, Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi , Mohammad Sofwan Effendi mengapresiasi program Praktisi Mengajar sebagai wujud kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang dapat menghadirkan pembelajaran yang berkualitas bagi mahasiswa.

“Kolaborasi ini bisa saling mengisi di dunia masing-masing. Kehadiran para praktisi dan akademisi harus mampu menciptakan perencanaan pembelajaran yang mengedepankan aspek kualitas dan aspek kompetensi bagi lulusan. Di sini pentingnya kolaborasi ini agar dapat saling memberi, saling memanfaatkan di dunia masing-masing,” ucapnya dalam Grand Launching Program Praktisi Mengajar Angkatan 2, melalui siaran pers, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Pendaftaran SNBP 2023 Dimulai, Wakil Rektor Unpad: Pilih Prodi Sesuai Minat dan Kemampuan

Program Praktisi Mengajar Angkatan Kedua membuka peluang lebih banyak kolaborasi antara dosen dengan praktisi dalam berbagai macam bidang. Sofwan pun berharap keterlibatan praktisi, dosen, dan perguruan tinggi yang terlibat dalam Praktisi Mengajar kali ini akan semakin tinggi.

“Saya berharap program ini lebih sukses dibanding tahun sebelumnya dengan penambahan perguruan tinggi yang terlibat, penambahan dosen dan praktisi hebat yang terlibat sehingga mampu menghadapi tantangan global di masa depan,” ujarnya.

Pendaftaran Praktisi Mengajar Angkatan 2 bagi perguruan tinggi, koordinator perguruan tinggi, koordinator dosen, dan praktisi akan dibuka pada 19 Februari mendatang.

Besarnya manfaat program ini mendorong Kepala Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka, Gamaliel Waney, untuk menyampaikan imbauan kepada para praktisi agar dapat terus berkontribusi membagikan ilmu dan pengalamannya kepada generasi muda khususnya mahasiswa.

“Kami mengundang sebanyak-banyaknya praktisi dari semua bidang untuk ikut bergabung dan ikut membantu membentuk masa depan yang lebih baik bagi para generasi muda penerus bangsa,” tuturnya.

Sejak diluncurkan pada 2022 lalu, program ini telah mendapat animo yang tinggi dari para praktisi. Penyelenggaraan program Praktisi Mengajar tahun 2022 telah menghasilkan kurang lebih 12 ribu kolaborasi yang melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 800 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kembangkan Penelitian Langka, Dosen ITS Raih Beasiswa Bergengsi di Jerman

“Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak sekali profesional muda maupun senior yang tertarik untuk terjun ke dunia pendidikan. Mereka mungkin sudah cukup lama meninggalkan bangku perguruan tinggi dan telah berkiprah di berbagai tempat, tetapi ketika program ini diluncurkan mereka tidak ragu untuk kembali ke kampus,” tutur Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono menambahkan.

Praktisi Mengajar merupakan salah satu program unggulan dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjembatani kesenjangan antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dan dunia industri.

Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan para dosen dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas, untuk memperkaya wawasan para mahasiswa melalui pembelajaran holistik yang menghubungkan teori dengan praktik lapangan.

Gugup Kismono menerangkan bahwa dunia pendidikan dengan DUDI saling membutuhkan satu sama lain. Perusahaan memerlukan talenta-talenta terbaik, riset-riset unggulan, serta dukungan dalam berbagai bentuk dari perguruan tinggi. Di sisi yang lain, dunia pendidikan juga memerlukan keberadaan perusahaan untuk menyerap para lulusan mereka.

“Karena memiliki perhatian dan kepentingan yang saling terkait, perguruan tinggi dan perusahaan atau industri tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Harus ada komunikasi yang intensif, keterlibatan yang aktif, dan kolaborasi yang produktif di antara keduanya baik di tingkat institusi maupun di level personal, yaitu melibatkan para praktisi ahli dan dosen,” paparnya.

Keterlibatan dalam program Praktisi Mengajar menurutnya memberi berbagai manfaat bagi para praktisi. “Kesempatan untuk bertukar pikiran dengan para dosen andal dengan kepakaran yang mendalam serta interaksi dengan anak muda yang kreatif dan penuh dengan ide-ide segar bisa memperkaya wawasan para praktisi, yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi karier profesionalnya,” jelas Gugup Kismono.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0943 seconds (0.1#10.140)