PGRI Riau Kembangkan Aplikasi Berbasis Teknologi untuk Bantu Guru di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) Riau mengembangkan aplikasi Bantu Guru untuk memudahkan pemberian pelayanan kepada guru. Fasilitas yang tersedia mulai dari bantuan perlindungan, kesejahteran, hingga peningkatan kompetensi.
Ketua PGRI Riau Muhammad Syafii mengatakan, aplikasi ini dibuat karena PGRI sebagai organisasi harus terus bisa memgikuti perkembangan zaman yang serba digital seperti saat ini.
Sehingga dengan adanya teknologi, layanan dari PGRI kepada para guru dan anggotanya pun tidak lagi terbatas ruang dan waktu. "Sehingga kapanpun ada keluhan dari guru itu bisa dilayani," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (15/2/2023).
Dosen Universitas Riau (Unri) ini menjelaskan, saat ini startup yang didesain oleh tim di PGRI Riau ini menyediakan tiga menu untuk para guru. Yaitu untuk perlindungan, kebutuhan guru, dan peningkatan kompetensi.
Baca juga: Wapres Minta Jumlah Sekolah Unggulan di Sumatra Utara Diperbanyak
Menurutnya, aplikasi Bantu Guru yang dikembangkan pada saat awal Covid-19 merebak di Indonesia ini utamanya untuk memenuhi kebutuhan guru di Riau dulu. Hal ini terkait dengan kesiapan pelayanan di kabupaten kota. Namun aplikasi ini sudah dipakai oleh guru se-Indonesia karena ada beberapa menu yang dibuka secara nasional.
"Startup Bantu Guru ini sudah didownload dan digunakan oleh hampir 1,4 juta guru di Indonesia dan servernya di Riau untuk melayani tiga pilar tadi," ungkapnya.
Dia menjelaskan, melalui aplikasi ini para guru bisa melaporkan permasalahan yang dihadapinya baik itu dengan orang tua, murid, kepala sekolah, atau jika ada masalah guru dengan aparat penegak hukum. Pengaduan dilayani 24 jam non stop.
Selain itu aplikasi ini juga didesain untuk mempermudah guru untuk membayar tagihan-tagihan kebutuhan sehari-hari. Guru juga bisa memantau informasi pelatihan-pelatihan yang ditawarkan baik skala lokal hingga internasional untuk peningkatan kompetensinya.
"Selanjutnya juga ada kartu PGRI Digital yang bukan hanya untuk naik pangkat saja tapi sudah bisa masuk tol, bandara, minimarket," ungkapnya.
Baca juga: Puluhan Siswa Raudhatul Athfal di Pangandaran Belajar di Teras karena Atap Bangunan Ambruk
Pada kesempatan itu, dia juga membacakan komitmen dan pakta integritas untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum PB PGRI periode 2024-2029. Salah satunya adalah komitmen untuk melakukan pengelolaan organisasi berbasis digital dengan layanan 24 jam bagi guru secara nasional.
Selain itu, dia juga menyatakan akan meningkatkan tiga pilar layanan bagi anggota PGRI secara nasional yaitu perlindungan guru, peningkatan kesejahteraan guru, dan juga peningkatan kompetensi guru.
"Meningkatkan program bantuan peningkatan kompetensi guru melalui beasiswa S2 dan S3 bagi guru ASN dan Non ASN baik bersumber dari pemerintah maupun swasta," ucapnya sebagai komitmen maju sebagai caketum PB PGRI 2024-2029.
Dia juga menegaskan ingin tingkatkan kemitraan dengan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten kota untuk meningkatkan kualitas pendidik dan guru. Serta membangun jaringan organisasi guru internasional sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas pendidik dan tenaga kependidikan.
Ketua PGRI Riau Muhammad Syafii mengatakan, aplikasi ini dibuat karena PGRI sebagai organisasi harus terus bisa memgikuti perkembangan zaman yang serba digital seperti saat ini.
Sehingga dengan adanya teknologi, layanan dari PGRI kepada para guru dan anggotanya pun tidak lagi terbatas ruang dan waktu. "Sehingga kapanpun ada keluhan dari guru itu bisa dilayani," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (15/2/2023).
Dosen Universitas Riau (Unri) ini menjelaskan, saat ini startup yang didesain oleh tim di PGRI Riau ini menyediakan tiga menu untuk para guru. Yaitu untuk perlindungan, kebutuhan guru, dan peningkatan kompetensi.
Baca juga: Wapres Minta Jumlah Sekolah Unggulan di Sumatra Utara Diperbanyak
Menurutnya, aplikasi Bantu Guru yang dikembangkan pada saat awal Covid-19 merebak di Indonesia ini utamanya untuk memenuhi kebutuhan guru di Riau dulu. Hal ini terkait dengan kesiapan pelayanan di kabupaten kota. Namun aplikasi ini sudah dipakai oleh guru se-Indonesia karena ada beberapa menu yang dibuka secara nasional.
"Startup Bantu Guru ini sudah didownload dan digunakan oleh hampir 1,4 juta guru di Indonesia dan servernya di Riau untuk melayani tiga pilar tadi," ungkapnya.
Dia menjelaskan, melalui aplikasi ini para guru bisa melaporkan permasalahan yang dihadapinya baik itu dengan orang tua, murid, kepala sekolah, atau jika ada masalah guru dengan aparat penegak hukum. Pengaduan dilayani 24 jam non stop.
Selain itu aplikasi ini juga didesain untuk mempermudah guru untuk membayar tagihan-tagihan kebutuhan sehari-hari. Guru juga bisa memantau informasi pelatihan-pelatihan yang ditawarkan baik skala lokal hingga internasional untuk peningkatan kompetensinya.
"Selanjutnya juga ada kartu PGRI Digital yang bukan hanya untuk naik pangkat saja tapi sudah bisa masuk tol, bandara, minimarket," ungkapnya.
Baca juga: Puluhan Siswa Raudhatul Athfal di Pangandaran Belajar di Teras karena Atap Bangunan Ambruk
Pada kesempatan itu, dia juga membacakan komitmen dan pakta integritas untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum PB PGRI periode 2024-2029. Salah satunya adalah komitmen untuk melakukan pengelolaan organisasi berbasis digital dengan layanan 24 jam bagi guru secara nasional.
Selain itu, dia juga menyatakan akan meningkatkan tiga pilar layanan bagi anggota PGRI secara nasional yaitu perlindungan guru, peningkatan kesejahteraan guru, dan juga peningkatan kompetensi guru.
"Meningkatkan program bantuan peningkatan kompetensi guru melalui beasiswa S2 dan S3 bagi guru ASN dan Non ASN baik bersumber dari pemerintah maupun swasta," ucapnya sebagai komitmen maju sebagai caketum PB PGRI 2024-2029.
Dia juga menegaskan ingin tingkatkan kemitraan dengan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten kota untuk meningkatkan kualitas pendidik dan guru. Serta membangun jaringan organisasi guru internasional sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas pendidik dan tenaga kependidikan.
(nnz)