Kepala Perpusnas: Program TPBIS Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

Rabu, 15 Februari 2023 - 18:30 WIB
loading...
Kepala Perpusnas: Program TPBIS Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
RDP antara Komisi X DPR RI dan Perpusnas, Kementerian PPN/Bappenas, serta Kemendikbudristek di Ruang Rapat Komisi X DPR. Foto/Perpusnas.
A A A
JAKARTA - Perpustakaan Nasional ( Perpusnas ) memiliki program prioritas nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Program ini menjadi solusi untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Melalui program TPBIS perpustakaan bertransformasi menjadi tempat untuk masyarakat mendapatkan pendampingan dan pelatihan soft skills berbasis bahan bacaan ilmu terapan guna menghasilkan barang dan jasa.

“Perpustakaan harus bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Karena perpustakaan adalah bangku pendidikan terakhir yang dapat mereka datangi untuk mendapatkan ilmu dan memperbaiki perekonomian keluarga,” ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, melalui siaran pers, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Wapres Minta Jumlah Sekolah Unggulan di Sumatra Utara Diperbanyak

Kepala Perpusnas menyebut program TPBIS menjadi solusi untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Ditegaskan bahwa para penerima manfaat program TPBIS memberikan respons positif setelah mendapatkan pendampingan di perpustakaan.

Setelah memiliki keterampilan hidup, ujar Syarif Bando, terbuka peluang untuk membuat usaha mikro dan home industry dalam mengatasi masalah ekonomi.

“Dan testimoni mereka tentang keberhasilan itu bisa berdampak sangat luas,” urainya.

Hal ini dia sampaikan pada RDP Lintas Kementerian di Komisi X DPR, Selasa (14/2/2023). RDP lintas kementerian/lembaga tersebut mengagendakan peningkatan literasi nasional terkait indeks literasi berdasarkan Perpusnas dan UNESCO.

Muhammad Syarif Bando, menjelaskan indeks literasi negara di dunia tidak ditentukan oleh UNESCO. Oleh karenanya, Perpusnas menyusun indeks literasi yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia, yaitu Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).

Baca juga: Latih Kepedulian Anak, Sekolah Regina Pacis Gandeng MNC Peduli Galang 1000 Buku

Dimensi indeks literasi masyarakat tersebut terdiri dari kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan berperilaku; perilaku mengakses sumber informasi dan bahan bacaan; perilaku memahami isi bacaan; perilaku mengemukakan ide atau gagasan; hingga perilaku menciptakan kreasi atau mengembangkan produk/jasa bermutu.

Dalam kesempatan itu, legislator Golkar, Muhamad Nur Purnamasidi, menyampaikan melalui program TPBIS, Perpusnas telah menjawab kebutuhan masyarakat mengenai manfaat membaca.

“Ketika saya membaca, apa manfaatnya? Pertanyaan itu dijawab oleh Perpusnas dengan menghadirkan TPBIS. Perpusnas sudah berkreasi sampai ‘offside’, saya mengapresiasi itu,” ucapnya.

Senada, legislator Fraksi NasDem, Ratih Megasari Singkarru, juga sangat mendukung program TPBIS. Karena baginya, literasi harus dapat menghasilkan hal yang produktif hingga memiliki nilai ekonomi.

Anggota Fraksi Gerindra, Djohar Arifin Husin menilai, dalam tingkatan literasi, pendidikan karakter harus didahulukan ketimbang ilmu pengetahuan. “Pendidikan karakter harus didahulukan untuk menyelamatkan bangsa, sehingga kelak SDM kita betul-betul berilmu dan berkarakter,” pungkasnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng menyampaikan, Masyarakat berpengetahuan atau masyarakat literat menjadi pondasi sosial untuk mendorong proses transformasi masyarakat menuju kehidupan yang sejahtera.

Untuk itu, pembangunan kemampuan literasi masyarakat merupakan keharusan sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan memiliki daya saing dapat terwujud.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2510 seconds (0.1#10.140)