Perkuat Riset Inovasi, UT Anggarkan Rp44 Miliar untuk Penelitian

JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) menganggarkan Rp44 miliar untuk dana penelitian di 2023. Dosen pun didorong untuk melakukan penelitian sehingga tercipta banyak inovasi dari perguruan tinggi yang bermanfaat untuk masyarakat.

Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, untuk tahun lalu anggaran penelitian yang terserap di UT sebesar Rp37,3 miliar. Kemudian pada tahun ini pihaknya mengalokasikan Rp44 miliar anggaran penelitian.

Hal ini dia sampaikan pada Penyerahan Penyerahan Surat Perjanjian Kontrak Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Terbuka (UT) Tahun Anggaran 2023 yang digelar hibrida.

Dia menuturkan, anggaran penelitian memang sudah diwajibkan diadakan oleh perguruan tinggi. UT, katanya, sesuai dengan arahan Kemendikburistek itu harus mengalokasikan anggaran 15 persen dari total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) UT.

Baca juga: Rekomendasi 7 Jurusan IPS yang Cocok untuk Wanita, Gajinya Tinggi

Ojat menjelaskan, UT sangat mendukung terwujudnya Tridarma Perguruan Tinggi. Tidak hanya pada pembelajaran, namun juga terkait riset dan inovasi, serta pengabdian kepada masyarakat.

"Kegiatan ini sangat penting karena terkait langsung dengan jati diri UT sebagai lembaga pendidikan tinggi. Maka untuk semakin meningkatkan kemampuan penelitian pegawai UT tahun ini kita anggarkan Rp44 miliar (anggaran penelitian)," katanya, Senin (20/2/2023).

Ojat menerangkan, para dosen dan tenaga pendidik di UT pun didorong untuk melakukan penelitian baik penelitian kelembagaan dan penelitian bidang ilmu. Hal ini baik agar semua yang terkait dengan program pendidikan ke masyarakat semakin berkualitas bagus.

Dia menyampaikan, untuk para dosen yang jurnal ilmiahnya masuk publikasi internasional Q1 akan diberikan apresiasi berupa uang senilai Rp30 juta. Selain itu bagi yang sedang melakukan penelitian, juga tidak akan dibebani terlalu tinggi porsi mengajarnya.

Sementara itu, untuk memperkuat kolaborasi riset dan penelitian, pihaknya saat ini melakukan kolaborasi penelitian dengan OU5 (gabungan peneliti dari lima Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh/PTTJJ anggota Asian Association of Open Universities/AAOU).

Baca juga: Konsumsi Gula Meningkat, Begini Cara Cegah Diabetes Anak dari Pakar Gizi Unair

"UT juga bekerja sama dengan Buka Project Erasmus, dan juga ICE Institute sebagai upaya penelitian kolaborasi harus terus diperluas lagi dengan instansi yang relevan," imbuhnya.

Diketahui, Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan UT merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Setiap dosen wajib untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan PkM, baik sebagai ketua atau sebagai anggota peneliti.

Sebagai acuan kinerja penelitian UT per tahun, ditetapkan sejumlah indikator untuk mengukur pencapaian kinerja utama penelitian UT.

Proposal penelitian yang didanai oleh UT tahun 2023 berjumlah 518 judul, terdiri dari 348 judul Penelitian Keilmuan dan 170 judul Riset dan Inovasi PTJJ, termasuk riset kolaborasi nasional dan kolaborasi internasional.

Selain itu, proposal pengabdian kepada masyarakat yang didanai berjumlah 213 judul dan 40 judul merupakan kegiatan pengabdian masyarakat nasional “Desa Binaan”.

Sementara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UT Dewi Artati Padmo Putri, program pengabdian kepada masyarakat (PKM) tidak hanya dilakukan di Jabodetabek saja melainkan diperluas ke berbagai daerah di Tanah Air.

"PKM tidak hanya di Jabodetabek saja. Karena UT ada di daerah, PKM juga dilakukan di Lampung, Surabaya, Samarinda, Purwokerto, Sumedang, Denpasar, Surakarta, Medan, dan Banjarmasin," lugasnya.

Selain itu, penelitian dan riset di UT juga sudah ada yang telah memegang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kemenkumham yaitu pada 2022 lalu ada 1.000 penelitian.