Cerita Mahasiswa ITB Raih IISMA ke Estonia, Wajib ke Kampus Meski Badai Salju

Jum'at, 24 Februari 2023 - 08:54 WIB
loading...
Cerita Mahasiswa ITB Raih IISMA ke Estonia, Wajib ke Kampus Meski Badai Salju
Mahasiswa ITB Dhani Alwandika (tengah) meraih beasiswa IISMA ke Estonia. Foto/Laman ITB.
A A A
JAKARTA - IISMA atau Indonesian International Student Mobility Awards memberi kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk merasakan pengalaman belajar di berbagai universitas terbaik di luar negeri. Salah satu mahasiswa ITB Dhani Alwandika menjadi penerima beasiswa ini ke Estonia.

Berawal dari sejak SMA, mahasiswa prodi Mikrobiologi ini memiliki mimpi untuk kuliah di luar negeri. Dia memilih IISMA karena proses pendaftaran yang cenderung mudah dan cepat sehingga program ini dilihat sebagai peluang untuk mewujudkan mimpinya.

Alwan pun mendaftar IISMA pada Batch 1 tahun 2023. Kendati gagal di babak pertama, dia mencoba lagi di Batch 2. Perjuangannya berhasil hingga Alwan pun menjadi awardee dan mendapatkan kesempatan untuk berkuliah di University of Tartu, Estonia.

Baca juga: UPI Buka Lowongan Pegawai Tidak Tetap Tenaga Kependidikan, Ini Syaratnya

Berbekal sedikit pengetahuan tentang negara Estonia, Alwan menaruh perhatian untuk mengeksplorasi negara ini. University of Tartu sendiri adalah universitas terbaik se-Baltic, meliputi Estonia, Latvia, dan Lithuania.

Terletak di kota Tartu yang menempuh waktu 2.5 jam dari Tallinn, ibukota Estonia, Tartu menjadi kota pelajar dan pusat budaya. Jika dibandingkan dengan Indonesia, kota Tartu dapat dikatakan serupa dengan Jogjakarta.

“Salah satu tujuanku memilih Estonia karena Estonia dikenal dengan musim dingin yang ekstrem,” katanya, dikutip dari laman ITB, Jumat (24/2/2023).

Walaupun tidak sepopuler negara Eropa lain dan dengan populasi hanya 1/10 dari populasi Jakarta, Estonia termasuk salah satu negara yang sudah maju. “Hidup di negara yang lebih sepi dibandingkan Indonesia dengan transportasi publik dan fasilitas umum yang lebih maju, membuatku mempelajari banyak hal," tutur Alwan.

Baca juga: Prof Poppy Sulistyaning Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional UGM

Seperti saat ketika Alwan mendapatkan notifikasi di smartphone-nya bahwa pada hari itu akan terjadi badai salju dan di hari yang sama akan ada presentasi akhir dari salah satu mata kuliah dan mahasiswa harus tetap datang ke kampus di tengah badai salju.

Berbagai pengalaman dan manfaat Alwan dapatkan melalui program IISMA ini. Pengalaman paling Alwan rasakan yaitu mendapatkan banyak teman. Sederhana memang tetapi hal itu merupakan fakta yang menjelaskan mitos bahwa akan sulit mendapatkan teman di luar negeri.

Berteman dengan banyak orang dari berbagai negara dan saling bertukar pikiran, dia pun bisa memiliki cara pandang baru untuk melihat dunia. Tak hanya itu, kemampuan berbahasa Alwan pun terlatih dengan baik.

Selain itu, dia juga mendapatkan pengetahuan baru terkait akademik karena berkuliah di jurusan Political Science and Asian Studies yang sangat berbeda dari yang dipelajarinya di Mikrobiologi ITB.

“Melalui IISMA aku jadi sangat terbuka terkait apa yang sedang terjadi di dunia, terutama di ranah politik dan pemerintahan serta sejarah peradaban manusia,” tutur Alwan.

Alwan berpesan, “Jika mempunyai mimpi ke luar negeri, kejarlah. Dengan itu, kalian bisa mendapatkan berbagai hal yang tidak mungkin didapatkan di tempat kalian berada sekarang," ujarnya.

"Mulai dari hal-hal kecil seperti bertemu orang dari seluruh dunia, belajar bahasanya sedikit-sedikit, mencoba makanannya, hingga belajar budaya dari mereka dan mengerti tentang sudut pandang pemikiran mereka," pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1438 seconds (0.1#10.140)