Nadiem Dorong Peningkatan Kompetensi Digital Guru di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menghadiri pelatihan CS50x yang diikuti ratusan guru SMP dan SMA. CS50x merupakan adaptasi dari program pelatihan Computer Science (CS50) dari Harvard University.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, para guru yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat menularkan ilmu dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan dari kursus CS50x.
“Saya ingin mengingatkan kepada para guru peserta, bahwa setelah pelatihan ini, Anda memiliki tugas besar untuk menyebarkan ilmu coding dan pemrograman kepada guru-guru lain,” ujar Nadiem, di kampus JIS Cilandak, dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Undip Siap Buka Perkuliahan di Kampus Jepara, 2 Prodi Tersedia
Nadiem menyadari, berdasarkan kurikulum yang ada selama ini, pendidikan informatika dan ilmu komputer yang diajarkan di sekolah-sekolah, kurang berhasil membangkitkan minat dan ketertarikan para siswa maupun guru untuk lebih dalam mempelajari ilmu komputer dan informatika.
“Kita tahu, selama ini pelajaran ilmu komputer yang diberikan di sekolah hanya berkutat pada pelajaran mengoperasikan program seperti Microsoft Word atau Power Point.”
Padahal, kata Nadiem, seharusnya ilmu komputer di sekolah dirancang agar bisa menggali minat dan bakat para siswa untuk mengenal dunia teknologi digital. “Terlebih saat ini kita sangat kekurangan tenaga ahli di bidang pemrograman.”
CS50x merupakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital para pendidik di seluruh Indonesia. Pelatihan ini digelar Jakarta Intercultural School (JIS) bersama Kemendikbudristek.
Selama enam bulan sebelumnya, sebanyak 150 guru SMP dan SMA negeri serta swasta dari berbagai latar belakang ilmu seluruh Indonesia mengikuti kursus CS50x.
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah D3 yang Peluang Dapat Kerjanya Besar, Tertarik?
CS50 merupakan satu dari ratusan kelas pelatihan yang digelar Universitas Harvard. Dalam program yang digelar secara daring ini, para peserta mendapatkan pengantar ilmu komputer yang mencakup pelatihan bagaimana berpikir secara algoritma dan memecahkan masalah pemrograman secara efisien.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, para guru yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat menularkan ilmu dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan dari kursus CS50x.
“Saya ingin mengingatkan kepada para guru peserta, bahwa setelah pelatihan ini, Anda memiliki tugas besar untuk menyebarkan ilmu coding dan pemrograman kepada guru-guru lain,” ujar Nadiem, di kampus JIS Cilandak, dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Undip Siap Buka Perkuliahan di Kampus Jepara, 2 Prodi Tersedia
Nadiem menyadari, berdasarkan kurikulum yang ada selama ini, pendidikan informatika dan ilmu komputer yang diajarkan di sekolah-sekolah, kurang berhasil membangkitkan minat dan ketertarikan para siswa maupun guru untuk lebih dalam mempelajari ilmu komputer dan informatika.
“Kita tahu, selama ini pelajaran ilmu komputer yang diberikan di sekolah hanya berkutat pada pelajaran mengoperasikan program seperti Microsoft Word atau Power Point.”
Padahal, kata Nadiem, seharusnya ilmu komputer di sekolah dirancang agar bisa menggali minat dan bakat para siswa untuk mengenal dunia teknologi digital. “Terlebih saat ini kita sangat kekurangan tenaga ahli di bidang pemrograman.”
CS50x merupakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital para pendidik di seluruh Indonesia. Pelatihan ini digelar Jakarta Intercultural School (JIS) bersama Kemendikbudristek.
Selama enam bulan sebelumnya, sebanyak 150 guru SMP dan SMA negeri serta swasta dari berbagai latar belakang ilmu seluruh Indonesia mengikuti kursus CS50x.
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah D3 yang Peluang Dapat Kerjanya Besar, Tertarik?
CS50 merupakan satu dari ratusan kelas pelatihan yang digelar Universitas Harvard. Dalam program yang digelar secara daring ini, para peserta mendapatkan pengantar ilmu komputer yang mencakup pelatihan bagaimana berpikir secara algoritma dan memecahkan masalah pemrograman secara efisien.