UGM-UNESCO Susun Pedoman Penggunaan AI Agar Sesuai dengan Pancasila

Jum'at, 17 Maret 2023 - 14:03 WIB
loading...
UGM-UNESCO Susun Pedoman Penggunaan AI Agar Sesuai dengan Pancasila
UGM dan UNESCO menyusun pedoman penggunaan AI di Indonesia agar sesuai dengan nilai Pancasila. Foto/Factor Daily.
A A A
JAKARTA - Fakultas Filsafat UGM bekerja sama dengan UNESCO menyusun pedoman soal etika penggunaan dan pemanfaatan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.

Rekomendasi etika dalam kecerdasan buatan yang dimaksud dalam studi ini mengacu pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan dasar filosofis. Masing-masing dari lima sila Pancasila disarikan menjadi lima gagasan tentang religiusitas, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan sosial.

Selanjutnya tim Universitas Gadjah Mada (UGM) mengeksplorasi lima gagasan tersebut secara filosofis sehingga dapat menjadi dasar bagi prinsip-prinsip etis pengembangan dan penggunaan AI di Indonesia.

Dekan Filsafat UGM, Dr. Siti Murtiningsih, mengatakan pihaknya bersama UNESCO sudah berhasil menyusun rekomendasi soal pedoman etika penggunaan AI di Indonesia. Rencananya pedoman prinsip etis penggunaan AI ini akan disosialisasikan oleh UNESCO ke semua pihak yang berkepentingan.

“Sudah selesai disusun dan sudah ada hasil rekomendasinya. Dalam waktu dekat bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Murtiningsih, dikutip dari laman UGM, Jumat (17/3/2023).

Baca juga: Mensesneg Resmikan Pusat Kajian Jawa FIB UGM, Tarik Minat Generasi Muda untuk Lestarikan Budaya

Penyusunan dokumen etika penggunaan AI di Indonesia, menurutnya, berangkat dari keprihatinan bersama antara Fakultas Filsafat dan UNESCO yang memandang pemanfaatan AI saat ini lebih banyak difokuskan pada kepentingan bisnis semata, namun melupakan dampak yang ditimbulkan pada masyarakat selaku pengguna.

“Dalam konteks ini problem etik yang terlewat dan belum diperhatikan. Sinergi bersama ini akhirnya menyusun semacam rekomendasi naskah akademik yang disusun bersama untuk dijadikan panduan yang bisa diadopsi siapapun,” katanya.

Baca juga: Desain Sumur CO2-EOR Karya Mahasiswa UPER Raih Emas Ajang Integrated Petroleum Festival 2023

Perwakilan Unesco Jakarta, Undral Ganbatar, mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan UGM sejak lama dalam berbagai kegiatan. Namun, dalam penyusunan pedoman etika penggunaan AI ini pihaknya menggandeng Fakultas Filsafat UGM yang selama ini memiliki pengetahuan luas soal prinsip etik dan moral sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Menurutnya dengan adanya aturan etika kecerdasan buatan ini maka masyarakat dapat mengetahui dampak baik dan buruk, benar dan keliru dalam pengembangan dan penggunaan teknologi yang berbasis AI.

Sebab, pemanfaatan teknologi berbasi AI ini menurutnya selain memberikan manfaat memudahkan aktivitas manusia, namun di sisi lain bisa merugikan masyarakat selaku pengguna. “Teknologi AI selama ini selalu dikaitkan pada bisnis tapi lupa ada dampak etis yang ditimbulkan,” paparnya.

Undral menyebutkan dokumen pedoman penggunaan AI sesuai dengan nilai Pancasila ini akan disosialisasikan ke masyarakat luas. “Rekomendasi etika AI ini bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, industri dan pemerintah. Kita harus sadar bahwa kita semua ini pengguna AI sehingga perlu ada aturan etika soal itu,” tandasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2199 seconds (0.1#10.140)